°•70 🔞

122 3 0
                                    

WARNING 21+!!

BAGI PEMBACA YANG GA NYAMAN SKIP AJA YAA BAGIAN YANG AKU KASIH TANDA!

"Rita, Farel kabari mama ya kalau udah sampai di NY!" Dea memeluk Farel dan Rita yang merupakan anaknya juga sekarang.

"Lancar selalu nak! Jangan pernah lupa hubungi kami." Melvin giliran memeluk Farel dan Rita dengan erat.

"Sampai jumpa Minggu depan..." Carolina memeluk kedua anaknya penuh kasih sayang.

"Jaga anakku baik-baik.. bahagiain dia. Awas aja ya sampai dia sedih.." Christopher salaman kemudian memeluk Farel dan Rita bergantian. "Papa juga di sayang ya, jangan Farel aja.."

"Pahh, kan udah ada mama." Rita tertawa manis.

"Biasa papa kamu itu sebenernya ga ikhlas ada yang kamu sayang selain dia. Dia ikhlas karena itu kebahagiaan kamu." Carolina nyeletuk diikuti senyuman Farel.

"Rita udah sebagian saya sekarang. Makasi udah percaya sama Farel."

Rita dan Farel berjalan di Red Carpet menuju ke mobil sport mewah yang dihadiahkan oleh Melvin dan Dea yang akan membawa mereka menuju bandara untuk ke destinasi mereka yaitu New York sebagai tujuan bulan madu selama sepekan ke depan.

"Terima kasih semuanya!" Rita dan Farel bersorak pada semua tamu yang telah berkumpul di depan lobby sembari melambaikan tangannya dari dalam mobil.

"Semoga bulan madunya lancar ya! Makasi banyak tiketnya!" Ecrin bersorak sembari menunjukkan dua tiket yang dia dapatkan dari Rita sebagai hadiah persahabatannya. Meskipun mungkin bukan yang terakhir kali, namun tetap saja sebentar lagi akan menjadi perpisahan mereka selamanya.

"Jangan lupa pake hadiah dari gue, Ritaa!" Ecrin mengingatkan pada kotak hadiah yang dia berikan. Warnanya hitam membuat Rita sedikit curiga. Haha, pengantin memang wajib curiga pada setiap hadiah yang diberikan. Karena isinya pastilah kejutan yang menyenangkan. 

"Safe flight friend!" Amerio memberikan bungkus kado yang tertunda di ballroom untuk diberikan karena ia malas berdesakan mengantri untuk memberikan kado.

"Dahhh!"

°•°•°•°•°•°•°

Farel tidak memakai supir, namun saat sampai bandara dalam waktu satu setengah jam ke depan, akan ada supir yang akan menunggu untuk membawa balik mobilnya. Kini mereka sudah cukup jauh dari tempat resepsi. Melewati hutan-hutan dengan pemandangan yang begitu menawan, mencuci mata dengan warna alam yang segar. Rita yang sudah mengganti pakaiannya dengan dress mini sederhana berwarna putih membuat gadis itu terlihat begitu cantik dan menggoda. Farel dengan satu tangannya yang terbebas menyibak rambut Rita yang berterbangan dengan lembut.

"Capek banget?" Ia bertanya dengan santai namun sedikit tatapan khawatir.

"Engga capek, rasanya seneng banget." Rita tersenyum lalu memberikan kecupan tiba-tiba pada pipi Farel membuat senyuman lebar pria itu terbentuk.

"Sekarang udah istri ya, bukan pacar lagi..," Farel menggenggam tangan Rita penuh sayang.

"Iya.. dan kamu bakal berubah jadi makhluk penghisap darah.." suara gadis itu sedikit pelan seperti terdengar menyesal.

"Ga ada kata penyesalan kok buat melakukan perubahan berdasarkan keinginan sendiri.."

"Tapi aku yang pengen jadi manusia jadinya, haha..."

"Emang bisa?"

"Ya ga bisa lah. Begitu jadi vampir ya akan selamanya jadi vampir."

"Emang kamu pernah jadi manusia?"

The Most Wanted Vampire In HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang