AUK 37

4.8K 340 81
                                    

"Harapan yang terlalu tinggi, bisa saja menjadi awal mula kecewa terberat mu datang."

Haii! Balik lagi haha.

Apakabar? Baik kan? Alhamdulillah.

100+ komentar? Bwahaha ngarep. Kyk bisa aja.

Oke langsung ajah.

Happy reading💙

****

Semua nya terjadi begitu saja. Tentang bagaimana Rila bisa jatuh hati pada seonggok mahluk menyebalkan yang bernama Aldizar.

Awal nya dia risih ketika pemuda itu selalu mengekori nya kemana pun, kamar mandi tidak termasuk. Mengganggu nya dengan panggilan menyebalkan, dan banyak lagi. Dan yang paling menjengkelkan adalah, saat Aldizar mengirimi nya chat.

Rila risih, jijik, tidak nyaman, benci dan banyak macam lagi yang dia rasakan saat Aldizar masuk ke dalam hidupnya.

Lama kelamaan, dia mulai terbiasa dengan kehadiran Aldizar. Sampai pada suatu waktu Pemuda konyol itu berhasil membuatnya Jatuh hati untuk pertama kali pada seorang cowok. Yah, dia memang pernah menyukai cowok, tapi itu hanya menyukai tanpa adanya perasaan yang tulus.

"Rila,"

Ketenangan Rila terusik kala Aldizar memanggil namanya.

Dia segera membelakakkan mata nya tak menyangka pemuda itu akan menyusul nya sampai taman belakang.

"Jangan diem gini dong, gak seru tau, gak ada yang bisa gue usilin," keluh Aldizar mengambil tempat duduk di sebelah Rila. Dan Rila agak menjaga jarak sedikit.

"Gue salah apa sih sebenarnya?"

Rila mengatupkan bibir. Dalam hati lancar sekali mengumpati Aldizar yang menyebalkan.

"Anak bodoh, tolol! Gue itu suka sama lo! Kok lo gak peka sih bangsat!"

Dan umpatan itu menjadi satu untuk mengatai Aldizar di dalam hati.

"Gue beliin coklat deh,"

"Atau boba?"

"Boneka mau gak?"

"Baju? Daster? Sepatu?"

Aldizar melancarkan segala macam ucapan yang dapat membujuk Rila namun tetap berakhir sia-sia karena Rila tak kunjung bergeming. Tembok keras gadis itu tampak nya tak bisa di runtuhkan hanya dengan Bujukan semata.

"La, ayolah jangan marah,"

Rila menggigit pipi bagian dalam, berusaha menghalau agar tidak mengatakan sepatah kata pun pada Aldizar.

"Gue salah apasih sebenarnya?"

Rila menautkan kedua alis nya tak suka. "Bacot anjing! Gara-gara lo mata gue bengkak gini!"

"Mata lo kenapa bengkak begitu? Habis nangis? Siapa yang buat lo nangis?"

"Elo lah bangsat! Siapa lagi kalo bukan elo si cowok ngeselin!"

Aku Untuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang