10. Kenapa kamu menghindari saya?

1.6K 208 6
                                    

Seperti biasa Askar sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari ini Askar tidak seceria biasanya, hari ini Askar lebih banyak diam bahkan tidak ada pembicaraan saat di meja makan.

Yang biasanya Askar selalu membuat lelucon kepada kedua kakaknya namun berbeda dengan pagi ini. Askar hanya diam dengan tatapan kosongnya sambil sesekali memasukkan potongan roti ke mulutnya.

Entahlah, Askar hanya tidak ingin berbicara, ia terlalu lelah untuk itu. Karena malam tadi Askar terus menangis dan ia baru bisa tidur saat jam 4 subuh. Terlihat kantung matanya yang menghitam dan pucatnya wajah Askar.

Kedua kakak Aksar Lingga dan Laila tentu sangat bingung dengan sikap adik mereka saat ini, bagaimana tidak? Askar yang biasanya membuat keributan dimeja makan dan sekarang pemuda itu hanya diam membisu tanpa suara.

"dek lu kenapa? ketempelan?"

Celetuk Laila karena ia mulai penasaran dengan perubahan sikap Askar ini.

"tau tuh diem-diem bae, kenape? duit jajan kurang?"

Sambung Lingga sambil menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya.

Dan Askar menjawab hanya dengan gelengan. Kemudian tak lama setelah itu Askar telah menghabiskan roti nya dan segera berangkat ke sekolah, sebelum itu dia berpamitan kepada bunda dan kedua kakaknya.

Hari ini Askar mamutuskan untuk berangkat sendiri dengan meminjam motor mamihnya, selang 20 menit ia sampai di sekolah, Askar memarkirkan motornya lalu ia melepas helmnya dan menyisir rambutnya dengan sebelah tangannya.

Saat Askar hendak pergi menuju kelas tiba-tiba ada yang menepuk punggungnya dari belakang, kemudian Askar menengok ke belakang dan melihat Aksa yang tersenyum ke arahnya. Kedua mata mereka bertemu dan mereka saling menatap, seperti biasa jantung Askar kembali berdetak dua kali lebih cepat.

Setelah itu Askar mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia tidak ingin menatap Aksa terlalu lama, ia takut kalau perasaannya ini semakin besar.

"eum Aksa.. Askar duluan ke kelas soalnya belum ngerjain pr"

Setelah mengatakan itu Askar langsung berlari meninggalkan Aksa sendiri dengan perasaan bingung, tumben sekali pikir Aksa, biasanya Askar tidak akan seburu-buru itu, malah waktu itu Askar pernah mengajak Aksa untuk makan di kantin padahal 5 menit lagi akan dilaksanakannya apel pagi dan saat itu Askar sambil membawa buku tulis sejarahnya karena belum mengerjakan pr dan ingin mengerjakan pr saat apel pagi.

Saat Askar pergi begitu saja Aksa sungguh bingung tetapi ia tidak ingin ambil pusing, mungkin saja pr nya banyak dan sulit.

Askar pun berhenti berlari dan berjalan normal sambil memegang dada nya karena jantungnya belum juga berdetak dengan normal. Lalu sesampainya Askar dikelas Askar berjalan ke bangkunya dan ternyata Raka belum datang, Askar pun duduk dengan melipat kedua tangannya di meja dan menempelkan kepalanya di atas lengan.

Askar telah memutuskan untuk menghindar dari Aksa, karena itu tadi ia takut kalau perasaannya aka semakin membesar dan tidak bisa dibendung lagi, Askar belum siap menerima kenyataan kalau Aksa akan menjauhinya karena perasaannya padanya.

Saat Askar memejakan mata Askar dikejutkan oleh sebuah pukulan di punggungnya, Askar pun terbangun dan melihat Raka dengan cengiran khas nya, lalu Askar tidak memperdulikan Raka dan melanjutkan acara overthinking nya.

Raka yang heran dengan sikap Askar yang ajaib mulai mengajak Askar berbicara.

"eh bocah lo kenapa? ada masalah?"

Mendengar itu Askar langsung melihat ke arah Raka dengan wajah memelasnya, mata Askar sudah berkaca-kaca dan tinggal menunggu waktu untuk air mata itu menetes. Setelah melihat itu Raka langsung membawa Askar ke rooftop.

Story Of Aksara & Laskar Where stories live. Discover now