Suara alarm terdengar nyaring memenuhi ruangan. Jung So Min melenguh panjang dari tempat tidurnya. Sementara suara alarm terus berbunyi, tangan So Min meraba nakas meja. Dalam sekali hentak, tangannya memukul tombol off pada alarm digital tersebut.
"Ugh, bagaimana aku bisa pulang?" gumam So Min seraya bangkit dari posisinya. Rambut hazelnya tergerai tak beraturan, wajahnya terasa bengkak, sementara kepalanya terus berdenyut.
Sedetik kemudian, perutnya mendadak mual. Mata So Min melebar saat menyadari ia harus segera turun dari tempat tidur. Maka sebelum isi lambungnya keluar, wanita bermata sendu itu lebih dulu berlarian ke kamar mandi dan sibuk muntah di sana.
Drrt ....
So Min mengangkat wajah. Bersusah payah mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Suara getaran ponsel itu berasal dari saku jaketnya. So Min buru-buru mengeluarkan benda hitam itu lalu menempelkannya ke telinga.
"Yeoboseyo?"
"Ah, benar-benar. Syukurlah kamu mengangkat telepon. Apa kamu di rumah sekarang?"
"Kak Eun? Ah, ya ... aku sudah di rumah," jawab So Min lemah. Perutnya kembali bergerumul.
"Kamu harus meredakan pengarmu. Kututup dulu, segeralah datang ke kafe. Hari ini Min Ji tidak bisa datang."
So Min manggut-manggut. Membiarkan Eun mengakhiri panggilan tanpa aba-aba. Tepat setelah memasukkan ponsel ke dalam saku, wanita itu kembali merasa mual.
***
"Iya, aku mengerti." Song Joong Ki menutup panggilan, lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Netra legamnya kini tertuju pada sosok perempuan berkemja cokelat dengan sweater abu-abu serta celana jeans putih yang sedang melangkah gontai keluar dari gedung apartemen.
Pria itu kemudian berjalan santai mendatanginya
"So Min-ssi."
"Astaga!" Wanita itu tersentak kaget. Kedua tangannya reflek memegang dada kirinya. Mata So Min melebar. "J-Joong Ki-ssi?"
Joong Ki mengangguk singkat. "Apa kamu mau berangkat kerja?" tanyanya kemudian.
So Min mengerjap beberapa kali. Ia mendadak linglung. Kenapa pria ini ada di sini? Dan kenapa dia menanyakan hal aneh?
"Ya?"
Alis Joong Ki terangkat. "Di dekat sini ada restoran yang menjual sup pereda pengar. Ayo pergi sebelum kafe buka." Tanpa meminta izin lebih dulu, Joong Ki menarik lengan wanita itu menuju mobil sedan yang terparkir tak jauh dari gerbang masuk apartemen.
Pikiran So Min mendadak kosong. Entah dia sedang bermimpi, atau mabuknya masih belum hilang, wanita itu merasa semua yang ia alami sekarang ini tidak nyata.
"Kenakan sabuk pengamanmu," ujar Joong Ki saat dirinya memposisikan diri di jok kemudi.
So Min menoleh kaku. "Ya?"
Merasa tidak sabar, Joong Ki memutuskan untuk mendekat. Tangannya terulur meraih sabuk pengaman di sisi wanita itu. "Kita harus bersegera."
So Min sontak menutup matanya saat leher Joong Ki muncul di depannya. Apa yang dia lakukan?
Aroma parfum menyeruak. So Min ragu untuk membuka mata. Hingga saat aroma itu mulai samar, wanita bergigi kelinci tersebut akhirnya memberanikan diri untuk membukanya.

YOU ARE READING
Fabs Café
RomanceSong Joong Ki adalah seorang guru perfeksionis yang setiap harinya selalu mendatangi Fabs Café setelah pulang mengajar dari SMA Hanyoung. Hari-hari damainya mulai berubah saat Fabs Café didatangi karyawan baru bernama Jung So Min yang langsung jatuh...