Part 22

10.9K 960 24
                                    

Setelah kejadian kemarin, sejak saat itu pula rain terus mengindari Reyhan. Bukannya apa tapi rain tak ingin jiwa murahan rain mempengaruhi perasaan nya. Sudah cukup hari itu jantungnya berdebar di dekat reyhan.

Hari ini para siswa melakukan beberapa lomba seperti, memasak, menari berpasangan dengan balon di apit oleh dahi dan beberapa lomba lainnya.

Tiba saat malam hari tiba, waktunya untuk berkumpul membentuk lingkaran dengan api unggun yang tepat di tengah mereka.

"Apa ada yang ingin menunjukkan bakatnya malam ini." Ucap salah satu diantara mereka, dia yang menjadi panitia lomba siang tadi, namanya Bagaskara. Salah satu tokoh sampingan dari novel cinta dan benci.

Tony mengangkat tangannya."gw"

Bagas melihat ke arah tony. "Ya mari kita persilahkan kepada murid baru. Tony waktu dan tempat kita persilahkan."

Tony beranjak menghampiri tempat bagas berdiri tadi. Rasa canggung sedikit menguasai dirinya saat banyak pasang mata menatap padanya.

"Hai kenalin gw Tony, gw murid baru jadi mungkin kalian gak kenal."

"Hari ini gw mau nyanyi satu lagu buat orang yang spesial namun sayangnya gak bisa gw miliki" mata tony sempat melirik ke arah rain.

Reyhan menyadari kemana arah lirikan Tony. Ia mendengus kesal, tidak! Ia tidak boleh kalah dengan Tony.

Tony memetik gitar yang dibawanya tadi dan mulai menyanyi.

🎶

Sebenarnya aku ingin dekatmu
Namun kusadari, ku tak bisa
Tak boleh ku di sini
Bahaya, ku makin cinta

Ku tak ingin jauh, tak ingin berpisah
Mengapa semua selalu indah
Saat denganmu?
Sayang untuk diakhiri

Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka.

Tony tersenyum saat pandangannya bertemu dengan mata rain.

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu

Bukankah semesta yang pertemukan kita?
Haruskah kusampaikan pada bintang?
Mengapa bukan kamu
Yang memiliki aku?.

"Gw kok ngerasa lagu ini buat lo ra?" Aliya membuka suara, sejak tadi ia memperhatikan pandangan tony tertuju pada rain. Eka mengangguki perkataan aliya.

"Gw setuju"

"Perasaan lo aja kali." Rain kembali sibuk dengan chat seseorang yang sedang ia jauhi.

Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu, oh.

Dalam hati tony tersenyum miris, bahkan saat ini pun rain tak peka. Rain malah sibuk dengan ponselnya."huh gini amat resiko suka sama cewek gak peka.". (Hohoho takdirmu sudah ditentukan untuk menjadi sad boy oleh author. Hahahaha hahahaha)

Mengapa cinta pertemukan
Bila akhirnya dipisahkan?
Dan mengapa ku jatuh cinta
Pada cinta yang tak jatuh padaku? Ho-oh

Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu, kamu

Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu, hu-uh-uh

Yakinlah, cinta untukmu
Hu-hu-hu-uh.

Prok prok

Suara tepukan mengakhiri penampilan tony malam ini."terimakasih atas perhatiannya." Setelah itu tony kembali ke tempatnya semula yaitu di dekat leon.

"Sumpah suara lo bagus anjrr" puji leon tak percaya.

Rain mematikan ponselnya dan beralih menatap tony." Kalo itu gw juga setuju. Nyanyi buat gw dong ton, nanti gw rekam"

"Lagu tadi buat lo setan!!" Suara rain Gilbert menggema di telinganya.

"Jadi setan gak usah sok tau!"

"Ya ton. Satu lagu aja" pinta rain.

Tony mengacak kecil rambut rain."iya iya tapi nanti, dengerin dulu mereka yang tampil."

Rain mengangguk paham sembari tersenyum manis.

"Duh dunia serasa berdua ye, yang lain numpang boker!" Sindir leon.

"Bilang aja iri" bukan rain ataupun tony yang menjawab melainkan eka.

"Makanya cari pacar le" aliya juga ikut menimpali.

"Ganteng doang, gak punya pacar!!" Sindiran pedas dari jessie.

"Udah gitu ngenes lagi" giliran tony yang menyindir leon sembari tertawa kecil.

Rain mengernyit, bukannya tony juga bernasib sama dengan leon."Bukannya lo juga kek gitu ton?"

Pertanyaan rain membungkam mulut tony. Kini giliran leon yang menertawakan tony.
"Hahaha sesama jones gak usah bacot"

Dan berakhirlah kedua jones itu di tertawakan oleh tiga perempuan disampingnya.

Rain tak sadar sedari tadi reyhan menatapnya dengan tatapan mata yang menyiratkan kecemburuan.

Bima melihat ke arah tatapan reyhan."cemburu?"

Reyhan tak bergeming hal itu membuat bima kesal."cih orang cemburu emang pada budek" ujarnya kemudian meninggalkan Reyhan.

Sedangkan Reyhan masih terus menatap rain yang tertawa lepas bersama tony. Woi bukan cuma mereka berdua tapi mereka berlima-author.

"Kenapa gw ngerasa sesek. Gw gak suka perasaan ini dan gw juga gak suka liat rain tertawa dengan pria lain."

Tak jauh dari tempatnya, vera juga tengah memandang ke arah rain. Bedanya tatapan matanya menyiratkan dendam dan amarah.

Perempuan itu! Gara-gara dia dirinya harus di hukum mengumpulkan kayu bakar di hutan. Ingin sekali tangannya mencakar wajah sok cantik itu.

"Gw gak bakal biarin lo bahagia rain. Kalau gw menderita lo juga harus menderita."

Malam semakin larut. Bagas menutup malam ini dengan acara membakar marshmellow setelah itu semua memasuki tenda masing-masing.

Antagonist Or Protagonist (END)Where stories live. Discover now