02. School Tour & Culture Shock

816 118 6
                                    

Sesuai janji Winter tadi, setelah menyusun barang-barangnya di loker, Jaemin mengikuti langkah tiga teman barunya untuk jalan-jalan melihat SMA Lazuardi secara keseluruhan.

Kepribadian Jaemin yang mudah membaur didukung Winter, Minju, dan Hyunjin yang semuanya senang mengobrol membuat keadaan mereka nggak canggung meskipun baru bertemu kurang dari dua jam yang lalu.

"Kita ke mana dulu, nih?"

"Start from gedung kelas 11?"

Winter setuju kemudian berjalan mendahului tiga temannya.

"Di Lazu, gedung setiap tingkat kelas beda. Ada gedung utama, gedung olahraga, gedung kelas 10, gedung kelas 11, dan gedung kelas 12," kata Winter pada Jaemin yang berjalan selangkah di belakangnya.

"Setiap gedung kelas punya fasilitas yang sama. Selain ruang kelas, ada perpustakaan, laboratorium sains, bahasa, dan komputer, rooftop, auditorium, toko alat tulis dan perlengkapan sekolah, tempat ibadah, dan kafetaria. Kalau gedung utama itu ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruangan-ruangan klub. Di gedung olahraga, ada kolam renang, lapangan basket indoor dan outdoor, lapangan bulu tangkis, dan banyak lagi," lanjut Winter sambil menempelkan kartu pelajarnya di kotak kecil di sebelah pintu lift.

"Untuk masuk ke semua ruangan yang ada di Lazu termasuk lift, wajib nempelin kartu pelajar. Makanya jangan sampai lo lupa bawa karena bakal susah mau ke mana-mana. Kecuali ke kafetaria, gak perlu pakai kartu pelajar."

Winter masuk ke dalam lift diikuti Minju, Hyunjin, dan Jaemin. Kemudian gadis itu menekan tombol lantai dasar.

"Waktu daftar di Lazu, lo dikasih card holder, kan?" tanya Winter.

Jaemin mengangguk. "Isinya 3 kartu."

"Bingo," ucap Winter. "Ada kartu pelajar, yang tadi gue bilang gak boleh lupa dibawa, terus ada kartu perpustakaan, dan yang terakhir ada kartu lazupay."

"Nah, itu yang mau gue tanya. Kartu lazupay buat apa?"

"Untuk bayar semua hal yang dijual di sini kalau lo mau beli," jawab Minju. "Untuk beli makan atau minum di kafetaria, atau beli alat tulis, atau kalau lo lupa bawa topi pas upacara bisa beli di toko perlengkapan. Bayarnya pakai lazupay."

"Kartunya bisa kita top up kaya e-money apa gimana?"

Hyunjin menggeleng. "Kita top up setiap semester. I don't know sekali top up itu berapa, tapi gue gak pernah nemu sampai berapa limit kartunya selama gue sekolah di sini."

"Gila juga," tukas Jaemin takjub.

"Pokoknya lazupay sama kartu pelajar gak boleh absen lo bawa," kata Minju sambil mengangkat card holder yang dikalungkan. Membuat Jaemin sadar kalau semua siswa tadi menggunakannya.

"Lo bisa beli card holder kayak ini di toko perlengkapan sekolah di lantai satu. Yang penting lo masukkan ke dalam sini cuma kartu pelajar karena selalu lo pakai untuk ke kelas atau ke ruangan mana pun yang ada di Lazu," ujar Winter.

Keluar dari lift, mereka melewati beberapa ruangan yang ada di lantai 1 gedung kelas 11. Winter sesekali Minju dan Hyunjin menimpali sibuk menjelaskan segala hal tentang ruangan yang mereka lewati kepada Jaemin.

"Win, kayaknya skip aja gedung kelas 10 sama 12. Buat apa juga Jaemin ke sana?" kata Hyunjin.

Minju mengangguk setuju. "Langsung lanjut ke gedung olahraga aja."

Akhirnya keempatnya berjalan menuju gedung olahraga yang berada tepat di sebelah kiri gedung kelas 12.

Menuju gedung olahraga membuat mereka harus berjalan sekitar 100 meter melewati taman-taman kecil dengan pemandangan Lazuardi International School yang sangat megah dan luas untuk Jaemin.

InnefableDonde viven las historias. Descúbrelo ahora