10. Efek Petir

447 92 23
                                    

Asahi meletakkan pensilnya kemudian menghela napas. Usahanya untuk fokus belajar malam itu nggak berhasil.

Baru nulis satu soal, otaknya kembali memutar bayangan tentang kejadian tadi siang, waktu dia lihat Winter dipeluk Jaemin.

Gara-gara itu, Mr. Daniel harus membatalkan semua kegiatan Asahi setelah pulang sekolah karena cowok itu nggak mood untuk ngapa-ngapain dan mau langsung pulang ke rumah.

Setiap teringat kejadian tadi siang, Asahi langsung badmood parah. Dia kesal banget sampai pengen ngacak-ngacak meja belajarnya tapi nggak bisa.

Padahal Asahi tahu banget kenapa Jaemin meluk Winter, dan Winter emang harus dipeluk supaya dia tenang. Winter setrauma itu sama petir.

Kalau nggak ada Asahi, Winter bakal dipeluk sama Hyunjin atau Minju. Sebenarnya sama aja, Asahi juga tahu kalau Jaemin itu teman dekat Winter sekarang, sama kayak Hyunjin.

Tapi rasanya tetap beda.

Meskipun Asahi juga pernah lihat Hyunjin meluk Winter, rasanya tetap beda kayak dia lihat Jaemin tadi. Mungkin karena dia belum terlalu kenal Jaemin.

Lamunan Asahi buyar karena layar HP-nya tiba-tiba nyala. Memperlihatkan notifikasi chat yang muncul.

Dari Winter.

Winter:
lagi ngapain

Baru sedetik Asahi buka chat-nya, Winter langsung menelpon. Kebiasaan Winter karena kalau Asahi langsung baca chat-nya, berarti Asahi lagi nggak sibuk dan bisa ditelepon.

"Kenapa?" tanya Asahi.

"Lagi belajar?"

"Iya," jawab Asahi kemudian menatap keluar jendela. Di luar mendung, kemungkinan malam ini bakal hujan lagi. "Di rumah sendirian?"

"Ada Ms. Cassie," kata Winter.

"Kenapa nelepon?"

"Lagi bosen aja," ujar Winter.

"Mau video call?" tawar Asahi.

"Nggak mau," jawab Winter.

Asahi nggak langsung menyahut. Cowok itu menutup bukunya. "Tunggu, aku ke sana sekarang."

"Ngapain? Nggak usah."

"Kalau aku nggak ke sana kamu bisa tidur malam ini?"

Winter tidak menjawab. Asahi cuma bisa mendengar samar-samar suara napas Winter.

"Winter?"

"Nggak bisa.."

"Tunggu, 20 menit aku sampai," kata Asahi kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

Asahi mengambil buku pelajaran dan alat tulisnya kemudian memasukkannya ke dalam tas. Lalu keluar dari kamar dan mendapati Mr. Daniel duduk di sofa di depan kamarnya.

"Mau ke mana?" tanya Mr. Daniel.

"Ke rumah Winter," jawab Asahi.

"Sendiri?"

"Emang boleh?"

"Enggak boleh, lah," sahut Mr. Daniel kemudian berdiri dan berjalan menuju basement tempat mobil Asahi terparkir.

"Kenapa Winter?" tanya Mr. Daniel.

"Mau hujan, nanti ada petir. Dia lagi sendirian di rumah," kata Asahi.

Sementara di kamarnya, Winter langsung memukul kepalanya sendiri setelah Asahi memutuskan sambungan teleponnya.

Sebenarnya Winter menelepon Asahi gara-gara ucapan Hyunjin tadi saat pulang sekolah.

InnefableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang