26. Bad Surprise

262 58 6
                                    

"Good luck buat pengumuman peringkat hari ini," kata Taeyeon sambil memakaikan tas sekolah Winter.

Winter senyum. "Thank you, Ma."

"Mau apa nanti kalau peringkat 1 lagi? Mobil baru?" tanya Kibum.

"Ih mobil terus, yang lain deh," ujar Winter.

Pagi itu Winter super happy karena yang pertama kali dia lihat waktu bangun tidur adalah wajah kedua orang tuanya. Sebuah kejadian langka karena biasanya keduanya sudah pergi bekerja sebelum Winter bangun.

Sarapan pun dimasak sendiri oleh Taeyeon, melengkapi kebahagiaan Winter pagi itu.

"Apa dong? Heli baru?" tanya Kibum.

Winter berpikir sejenak sambil mengikat tali sepatunya. "Nggak usah beliin apa-apa deh. Tapi buat belanja bulanan minggu depan kita bertiga yang pergi, gimana?"

Taeyeon dan Kibum sama-sama ketawa kecil dengarnya. Meskipun terbesit perasaan bersalah ke anak semata wayang mereka.

"Boleh. Nanti mama atur jadwal supaya kita belanja bulanan bareng," ujar Taeyeon.

"Beneran ya janji!!" kata Winter.

"Iya, janji. Sana berangkat, kasian Mr. Kelvin sama Ms. Cassie nunggu," ucap Kibum. "Good luck, Anak Cantik Papa."

"Hati-hati," timpal Taeyeon.

Ms. Cassie dan Mr. Kelvin ikut tersenyum melihat ekspresi senang Winter pagi ini.

"Good luck, Princess," ujar Mr. Kelvin saat mobil yang mereka naiki berhenti di depan lobi gedung kelas 11.

Winter berpamitan pada keduanya kemudian turun dari mobilnya.

Keadaan di lantai dasar kelas 11 sudah cukup ramai karena biasanya hasil peringkat angkatan sudah ditempel di papan pengumuman sebelum para siswa datang.

"Peringkat gue turun anjir. Kacau nih, bakal disita mobil gue.."

"Ih gila berubah banget peringkatnya..."

Winter berusaha menerobos para siswa Lazu yang berkerumun di depan papan pengumuman. Setelah berusaha nyempil di sana-sini, akhirnya gadis itu sampai di depan kertas berisi hasil peringkat angkatan berdasarkan nilai ujian semester.

Setelah menemukan namanya, Winter membeku menatap kertas yang tertempel di papan pengumuman itu.

1. Jaemin Na
2. Winter Kim

Dua. Winter kedua. Winter peringkat dua.

Gadis itu menggigit bibirnya. Pupil matanya gemetar menatap namanya yang berada di nomor dua.

Gimana ini...

Winter mendadak pusing. Kepalanya berputar-putar sampai dia mendengar suara Jaemin manggil namanya.

"Winter?" Jaemin menyentuh pundak Winter yang sontak langsung ditepis gadis itu.

Jaemin kaget, tapi ekspresi kacau Winter bikin dia nggak bisa nanya Winter kenapa.

Winter balik badan, berjalan cepat meninggalkan kerumunan siswa Lazu yang masih mencari nama mereka di papan pengumuman itu.

***

Semua siswa kelas 11 kaget lihat peringkat yang tertampang di mading. Semuanya langsung ngomongin Winter dan ngomongin Jaemin karena banyak yang nggak nyangka anak yang baru sekolah di Lazu satu semester itu bisa ngalahin peringkat Winter.

InnefableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang