Bab 1

2.8K 235 6
                                    

Halo, mau info aja kalau The Nanny and I
1. Pdf nya udah ready, harga 30k
2. Bukunya 69k (belum ongkir)
Terima kasih :-)

Satu

Ayuning lagi-lagi hanya bisa meneguk liur melihat teman-teman kantornya memakan jatah makan siang dengan ceria. Hari ini menunya nasi padang, favorit Ayuning! Namun, ia tidak kebagian jatah karena saat ini bosnya yang bernama Karan-salah satu dari lima bos KARAN (Karan-Alex-Rama-Arifin-Nazriel) Furniture-sedang berkunjung ke cabang tempat Ayuning bekerja. Dalam lima hari kerja, biasanya selama tiga hari bosnya yang satu itu berkunjung ke cabang, dan itu artinya selama tiga hari Ayuning tidak mendapat jatah makan siang.

Sejak mulai bekerja di KARAN Furniture sebagai data entry dua tahun lalu, Karan membenci Ayuning. Alasannya adalah saat hari pertama bekerja, Ayuning yang berlari terburu-buru karena takut terlambat, tanpa sengaja menabrak Karan hingga bosnya itu jatuh tersungkur dengan kepala masuk ke dalam ember berisi air bekas bilasan pel. Saat itu Ayuning lekas mengulurkan tangan seraya meminta maaf, tetapi si Bos Karan malah menepis tangannya kasar, memelototinya, dan mengatainya Sapi Gempal! Lalu pria itu pergi menuju pintu keluar kantor dengan marah.

Tiba-tiba saja, beberapa wanita cantik yang mengenakan baju kerja seksi dan modis dengan berbagai warna terang dan corak yang indah, mendorong Ayuning hingga wanita itu jatuh terduduk di atas lantai yang basah.

"Itu balasannya karena telah membuat Karan kami basah dan kotor! Dasar Sapi Gempal!"

Para wanita cantik itu tertawa sangat keras mengejek Ayuning. Sementara Ayuning yang merasa malu, buru-buru pergi ke toilet. Celana panjang hitamnya basah kuyup, tetapi untung saja kemeja hitamnya kering.

Karena tidak ada pakaian ganti, terpaksa Ayuning tetap mengenakan celana panjangnya. Ia sudah telat lima menit, tetapi membiarkannya. Saat menatap dirinya di cermin di atas wastafel toilet, ia mendapati wajah berkacamata tanpa make up dengan kulit sawo matang. Ia ingin menangis, tetapi air matanya tidak keluar. Sejak ayahnya pergi bersama wanita lain, air matanya tidak pernah keluar, sesedih apa pun dirinya. Ia harus kuat, harus menjaga ibunya sampai kapan pun!

Sapi Gempal ... apa salahnya kalau ia gempal? Dengan tinggi seratus tujuh puluh sentimeter dan bobot delapan puluh kilogram, ia tidak pernah menyusahkan para karyawan di sekitarnya. Ia bekerja dengan baik, malah ia sering diminta melakukan training untuk pegawai baru oleh manager-nya, Bu Yulistina. Selama dua tahun bekerja di sini, hanya wanita itu yang baik kepadanya, dan juga dua karyawan di perusahaan ini-Fia dan Rita yang memiliki sifat unik dan nyeleneh. Mereka bertiga-Ayuning, Fia, dan Rita-adalah segelintir orang yang tidak terpengaruh oleh ketampanan dan keindahan makhluk Tuhan bernama Karan.

Hari ini si Bos Setan Karan berada di cabang ini, itu artinya-

"Hei, Gempal, buatkan aku kopi, cepat!" Karan berdiri di depan meja Ayuning dengan kedua tangan di saku celana panjang biru gelapnya. Mata cokelat keemasannya menatap angkuh dan penuh perintah. Ia tampak seperti Raja Setan berwajah malaikat-Ayuning dapat melihat dua tanduk yang panjang dan berujung runcing di kepalanya, sepasang sayap hitam pekat yang indah di punggungnya, serta ekor berwarna hitam dan panjang yang tengah bergerak-gerak.

"Saya sedang sibuk, Pak, nanti saya suruh OB-"

"Kau tuli, ya? Aku bilang, kau, Gempal!" Karan menunjuk wajah Ayuning. "Cepat buatkan! Kopi pahit, seperti biasa!" Setelah memberikan perintah yang tidak boleh dibantah, Karan langsung pergi meninggalkan mejanya lalu keluar dari ruangan tempat Ayuning bekerja selama ini. Ayuning betul-betul takjub karena Karan mau bersusah payah turun dari ruangannya di lantai tiga hanya untuk menyuruh wanita itu membuatkan secangkir kopi pahit untuknya!

Ayuning menghela napas kesal. Ia bangkit dari mejanya menuju pantry di lantai dua.

"Sabar, ya, Mbak Ayuning." Fia, teman kerjanya yang duduk di dekat pintu keluar-yang pastinya mendengar perintah Karan-menatap Ayuning simpati. Gadis yang usianya lebih muda dua tahun dari Ayuning itu menggigit bibir mungilnya. "Mau kubuatkan kopinya?"

Ayuning menggeleng sambil tersenyum, lalu keluar dari ruangan. Rasanya ia ingin mengacak-acak tumpukan kertas yang berserakan di meja bosnya, lalu membakarnya. Tetapi, angan-angan itu hanya sampai di benaknya, tidak akan pernah mampu ia wujudkan. Seandainya roda kehidupan berputar, ia di atas, dan Karan di bawah, apakah ia akan membalas dendam kepada pria itu? Hanya Tuhan yang tahu.

***


Emerald, Sabtu, 16 Oktober 2021, 16.06 wib.

WA 0877-6528-6021 XL
WA 0822-1377-8824 Simpati

Berhubung hapeku mati total, jadi nomor kontak pada hilang di kartu simpati. Yang minat pdf ku boleh save kontak n chat ya. Makasih 🥰🥰🥰

The Nanny and I by EmeraldWhere stories live. Discover now