CHAPTER 36

210 36 9
                                    

SECOND MALE LEAD Part.3

PADA AKHIRNYA, aku tidak tahan karena ia terus meminta maaf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PADA AKHIRNYA, aku tidak tahan karena ia terus meminta maaf. Jadi aku berikan satu kesempatan lagi. Kami berdua bergabung bersama para bangsawan yang berdansa. Kali ini Alejandro tidak melamun dan menginjak kakiku. Ia berdansa dengan sangat lihai dan indah. Yah, pada dasarnya ia itu jenius dalam segala hal. Sama seperti Yulka yang digambarkan sebagai putri yang jenius.

Tidak terasa kami berdansa sampai tiga lagu dan waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Para pelayan dan pekerja di kediaman Keluarga Wyatt telah menyiapkan kembang api. Tidak lama kemudian, pesta kembang api pun dimulai. Suasana di halaman belakang sangat ramai. Suara letupan kembang api memeriahkan pesta ini. Para bangsawan juga kelihatan gembira. Kami semua menyaksikan beragam warna kembang api yang cantik di langit malam.

Ini adalah suasana yang meriah, seperti festival. Padahal ini pesta bangsawan. Tapi, aku tidak boleh terlalu santai, batinku. Aku melirik ke arah Alejandro, pemuda itu juga sedang menikmati pesta kembang apinya dengan senyuman bahagia. Sebentar lagi adalah adegan 'itu'.

"Putri, apa anda mau melihat lebih dekat?" Tanya Alejandro. "Melihat kembang api di tepi danau sepertinya lebih menyenangkan" —beralih memandang danau buatan yang mulai di kelilingi beberapa bangsawan.

Aku tidak langsung menjawab. Kalau kami mendekat ke danau, adegan 'itu' akan terjadi. Adegan 'itu' adalah salah satu adegan dimana Alejandro akan mulai menyadari perasaannya terhadap Persephone.

Persephone yang sangat menikmati pesta kembang api dan ingin mendekat ke tepi danau. Tapi, beberapa langkah saat ingin mendekat, seorang gadis bangsawan dengan sengaja menginjak gaunnya hingga membuatnya tercebur ke danau.

Setelah itu, orang-orang akan panik. Terutama Alejandro, dia dengan sigap menolong Persephone, pikirku mengingat kembali isi novelnya.

Setelah berhasil menyelamatkan Persephone, ia menggendongnya (gendongan ala Tuan Putri) dan segera meminta bantuan kepada para bangsawan dengan ekspresi panik sampai-sampai tak memedulikan Yulka. Bahkan ia sampai rela memanggil beberapa dokter dan healer karena khawatir akan kesehatan Persephone. Lalu, gosip tentang Tuan Muda dari Keluarga Ingram yang menaruh perasaan terhadap Putri Sulung Keluarga Alshom tersebar di seluruh ibukota.

"Putri?" Alejandro menatapku sembari menunggu jawabanku.

Aku tersentak sebab melamun beberapa saat, "...ya...tentu".

Kami pun mendekat ke danau. Tapi jujur saja, melihat kembang api di dekat danau rasanya memang mengasyikan. Aku bisa melihat pantulan kembang api dari permukaan danau. Terlebih, lentera-lentera sihir yang melayang-layang di atas danau terlihat lebih cantik seperti kunang-kunang raksasa.

The Prince's Knight PrincessWhere stories live. Discover now