Terulang kembali

3 1 0
                                    

25 Mei 20xx

Hawa dingin menyelimuti pagi hari ini. Air hujan yang menumpuk belum kering di genteng sisa semalam perlahan turun setetes demi tetes ke tanah yang sudah tergenang air. Membentuk sebuah garis memanjang selaras dengan atap.

Selimut masih terpasang sempurna pada seseorang yang masih terlelap ketika hari sudah mulai siang. Kendati gorden berwarna krim itu ditarik dikumpulkan menjadi satu di sudut kanan oleh orang lain selain yang masih tidur ketika pagi buta menyapa.

"Dion." Lirih seseorang yang baru saja kembali dari tidur. Tidak terlalu bertenaga. "Dion," sekali lagi dia memanggil dengan sedikit lebih nyaring dari sebelumnya.

Tangannya meraba sisi kasur. Mencari sesuatu yang terus dicari di sana. Mengusap atas dan bawah, namun tidak ada siapapun di sampingnya. Matanya seketika terbuka sepenuhnya. Tidak jadi merasakan sisa kantuk yang seharusnya habis terlihat dari jam yang sudah menunjukkan pukul 11 pagi.

Semuanya nampak sunyi. Dia pikir seseorang yang dicarinya itu sedang berada di ruangan lain dalam satu tempat. Namun ketika ke dua tungkai kurus itu menjelajahi rumah yang sudah digunakannya lama, dari penjuru semua ruangan, tidak terdeteksi apapun di sana. Hanya dia yang hidup, satu kehidupan berada di rumahnya.

Tak ingin panik. Dia mejernihkan pikirannya untuk mandi. Mungkin saja Dion berjalan pagi walaupun hari sudah mau sore. Namun, ketika dia sudah menyelesaikan bebersih rumah yang selalu disempatkannya dalam setiap hari itu, terhitung sudah 3 jam waktu terlewat dari dia bangun tadi. Sosok yang dicari tidak ada.

Kemana lagi Dion?

Sebenarnya tidak mungkin Dion hilang karena dia bukan anak kecil. Tetapi, kekasihnya itu khawatir dan berakhir ingin meneleponnya. Sekaligus berjalan di sekitar rumah. Ketika keluar dari hunian, dering ponsel terdengar nyaring di sana. Benda pipih yang menyala menjadi titik tatap yang dilihat perempuan itu.
Handphone yang menampilkan layar panggilan tidak terjawab dari seseorang. Karena penasaran dia mengambilnya dan terlihat foto Dion terpampang jelas dengan dirinya. Begitu mesra. Saling merangkul. Foto yang diambil ketika selesai berdansa di bawah hujan kala itu.

Rasanya kesal ketika Dion pergi tanpa mengatakan apapun padanya.

Love Rain✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang