15

2.3K 395 35
                                    

"Loh Chaca?"

Chaca yang merasa namanya dipanggil menoleh, terdapat Mark duduk diatas motor ninja kesayangannya. Btw dia habis pulang ngumpul sama temen-temen basketnya. Si Aden gak ikut soalnya pulang latihan tadi langsung ngapel si Della.

"Eh mas hehehe." Chaca menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Mark menyerit lalu bertanya, "Motornya kenapa Cha?"

"Bocor, kak." Bukan Chaca yang menjawab, melainkan Nayra.

"Gitu? Mau dibantuin gak?" Mata Chaca seketika berbinar lalu mengangguk antusias, membuat Mark menggigit pipi dalamnya untuk mempertahankan ekspresi datarnya.Gemassss.

"Di antara lo berdua ada yang bisa naik motor sambil berdiri ngga?" Tanya Mark.

Hanya itu salah satu cara yang terbesit dalam otaknya agar velg motor Nayra tidak rusak. Soalnya ban motor nya udah bener-bener nggak ada anginnya.

Keduanya kompak menggeleng. Mark menghela nafasnya.

"Diantara kalian ada yang bisa naik motor gue?" Tanya Mark lagi yang di jawab oleh gelengan keduanya.

Mark melirik sekilas.

"Dik! Dika! Berhenti!" Teriak Mark saat melihat temannya.

"Kalian bisa naik motor ini?"

"Nayra bisa kak" Jawab Nayra sambil melirik motor Vario 125 milik Dika.

Sementara pemilik motor hanya memasang wajah bingungnya.

"Dik lo bisa naik motor gue kan?"

Adeh Mark, dari tadi tanya mulu.

"Bisa-bisa. Kenapa dah?"

"Gue mau bawa motor itu ke bengkel. Ban nya bocor. Lo tolong bawa motor gue biar mereka berdua bawa motor lo" Jelas Mark.

"Loh kalian ngapain? Di pinggir jalan?" Itu Jeno masih dengan jersey basketnya.

"Loh yang? Ngapain kamu keluar malem-malem begini?" Jeno menatap bingung orang-orang di sekitarnya.

"Gue nggak tau mereka ngapain malem-malem keluar, yang jelas ban motor cewek lo bocor. Gue mau bawa ke bengkel" Jelas Mark sambil melirik kedua cewek itu tajam

Jeno menganggukkan kepalanya tanda ia paham. "Ya udah, gue ikut kalo gitu"

Akhirnya mereka berlima pergi ke bengkel terdekat.

🐻🐻🐻

Setelah mencari-cari bengkel yang buka, akhirnya mereka menemukannya. Gimana ya ini kan udah mau larut jadi kebanyakan pada tutup.

"Cuy, lo pada bisa pulang duluan. Ini kayaknya rada lama deh." Suruh Mark ke Dika, gak enak juga kan ke temen-temen nya masa suruh nungguin motornya Nayra beres.

"Gapapa nih? Val lu pulang juga?" Tanya Dika.

"Nggak dah, gua nemenin cewe gua dulu. Gapapa bro duluan aja, tar dicariin emak lu ribet."

"Hahaha iya, yaudah kita pulang duluan yo. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam." Balas mereka serempak.

Chaca melihat kearah Mark dan Noval yang sedang mengobrol, entah ngomongin apa. Ia menoleh kearah Nayra yang asik main hp lalu menyenggol tangan Nayra.

"Na, bilang makasih yuk udah mau direpotin sama ditungguin gini," bisiknya ke Nayra. Nayra menganggukkan kepalanya.

"Em kak?" Panggil Nayra ke Mark. Mark dan Noval menoleh. "Makasih ya udah bantuin hehehe, kalo gak ada kalian pasti daritadi udah ribet dorong-dorong motor."

"Iya na, sama sama."

"Makasih ya mas," ucap Chaca tulus, menatap Mark masih dengan mata berbinar nya. Mark hanya melirik sekilas lalu berdehem bikin Chaca mengerjabkan matanya heran.

'loh mas Mark kenapa ya?'

Chaca memiringkan kepalanya.

'Mas Mark tiba-tiba PMS apa gimana ya?' Batin Chaca lagi.

Chaca melangkah mendekati Mark. Ia menoel lengan Mark yang sedang bersedekap dada.

Yang di toel menolehkan kepalanya.

"Mas Mark?"

Mark hanya mengangkat sebelah alisnya. Itu membuat Chaca mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih lanjut.

Chaca  menggelengkan kepalanya. Sementara Mark kembali tak acuh akan keberadaan Chaca.

Setelah kurang lebih sepuluh menit nungguin, akhirnya ban motor Nayra selesai ditambal. Yang bayarin Noval, soalnya uangnya Nayra abis buat jajan. Hm untung Noval banyak duit.

"Val, lo anterin Nayra pulang. Biar Chaca sama gue aja." Mark pakai helm dia terus ngisyaratin Chaca biar naik ke jok belakang dia.

"Duluan Val."

"Assalamu'alaikum. Makasih bapak! Makasih Nayra! Makasih Noval!" Ucap Chaca sambil dadah dadah ke mereka NN couple sama tukang tambal ban.

Ada yang aneh antara suasana Chaca sama Mark di perjalanan pulang. Chaca merasa suasana nya lebih suram, entah efek malam atau karena Mark diam saja selama perjalanan pulang.

🐻🐻🐻

Pagi menjelang, Chaca yang baru saja melakukan sholat Dhuha keluar dari kamarnya lalu berpapasan dengan Mark yang juga baru keluar dari kamar. Jika biasanya Mark menyapa dengan 'selamat pagi adik manis, mau sarapan? Yuk bareng ke bawah.' tapi kali ini tidak, ia hanya berlalu melewati Chaca tanpa mau menatapnya. Chaca menyeritkan dahinya heran.

Kebetulan ini hari Minggu, sekolah libur. Mark biasanya jika libur sekolah akan olahraga pagi setelah sarapan, seperti lari pagi bersama Aden, atau melakukan push up dll. Tapi dikarenakan Aden pagi ini sedang malas, habis sarapan ia lanjut tidur. Chaca memperhatikan Mark yang sedang memakai sepatunya untuk lari pagi. Ia memakai celana training hitam dan kaos dengan warna senada. Ketika selesai, saat Mark akan beranjak Chaca berjalan mendekati Mark.

"Mas Chaca ikut ya? Yayayaya?" Ia menunjukkan puppy eyes yang ia punya, membuat Mark sedikit goyah tapi tetap mempertahankan ekspresi datarnya.

"Gak." Lalu berlari keluar rumah. Chaca menatap sedih punggung Mark.

Selesai lari pagi Mark langsung mengambil air di dapur, haus. Chaca yang kebetulan mau ke dapur berpapasan dengan Mark yang akan keluar dari dapur. Ia menahan baju Mark yang basah oleh keringat.

"Mas Mark kenapa? Marah sama Chaca? Maaf kalo Chaca ngelakuin sesuatu yang bikin mas marah." Ia menunduk.

Mark menghela nafasnya kasar lalu berbalik menghadap Chaca. "Nggak ada yang marah sama lo."

"Coba deh lo mikir, kalo semalem bukan gue yang dateng gimana? Kalo orang jahat yang dateng gimnaa? Kalo lo diculik gimana?"

"Lagian kenapa sih lo aneh-aneh keluar malem segala. Lo kan tau gue sama Aden lagi di luar, kenapa nggak nitip aja?"

Mendengar nada tidak bersahabat Mark, ia semakin menunduk. "Eungg, m-maaf ya mas. Chaca kepengen banget soalnya. Chaca nggak mau ngerepotin mas Mark sama mas Aden," cicitnya dengan suara pelan, untung Mark denger.

"Lo itu udah gue anggep adek sendiri, mana ada ngerepotin. Jangan pernah ngerasa kaya gitu. Jangan diulang lagi ya? Kalo malem butuh sesuatu bilang sama gue, nanti gue beliin atau gue temenin."

Mark meringis lalu berucap dalam hati, 'yakin adek?'














































a.n

Alohaaaa, sp nungguin ni cerita up cung! Maaf lama up nya ya soalnya masing-masing dari kita lagi sibuk tugas nih. Semangatin dnk kk 🤍🤍🤍. Jangan lupa vote yaaaaaa

insyaallah lebih baik ; markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang