BAB 30

29.1K 5.4K 1.3K
                                    

-o0o-

•Anti-Male Transmigration•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•Anti-Male Transmigration•

Seorang wanita terikat dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Terdapat luka-luka goresan di lengan, kaki, dan wajah cantiknya.

"Sayang sekali, wajah secantik ini harus dirusak." Ucap pria dengan topeng mautnya.

"Jika kau menyiksaku seperti ini lebih baik kau membunuhku saja." Ucap wanita dengan penuh emosi di detik-detik akhir kesadarannya.

Pria bertopeng menjentiikkan jari, "Tentu saja. Habis ini aku akan membunuhmu, karena aku sudah diperintahkan untuk membunuhmu. Kemudian, kau akan kirimkan tubuhmu ke rumahmu. Tetapi, pertama-tama aku ingin memberi goresan kecil dari pisauku yang lemah lembut ini ke pipi mulusmu."

"Arghh... stop it."

***

Alarick yang sanagt khawatir dengan Aristia, memutuskan untuk merokok agar sedikit tenang.

"Alarick sudahlah, jangan merokok terus, kau ini seorang dokter. Aristia hanya pergi belibur." Peringat Noel dengan menunjukkan sepucuk surat di atas tempat tidur Aristia dua hari lalu.

Alarick tetap tidak menghiraukan Noel. Noel menghela napas, Ia juga khawatir dengan Aristia, tetapi melihat keadaan saudara-saudaranya yang seperti patung hidup membuat dirinya harus tetap tersenyum untuk menghibur mereka.

Altair yang mengelus serigala putih peliharaannya, Zev. Dengan salah satu tangan yang berisi minuman alkohol.

Gabriel hanya memutar-mutar ponsel dan terus menghisap asap rokok. Sedangkan, Alvaro, yang sedang bermalas-malasan.

"Kalian berempat, membuat ruangan ini menjadi sangat berasap padahal pintu balkon sudah kubuka lebar. Berhentilah merokok! Kau juga Varo-maksudku Alvaro ini hari pernikahanmu dengan Ghumaisya bukan?" Noel berkacak pinggang.

Alvaro menyalakan rokoknya, entah sudah rokok ke berapa. "Kaliankan sudah tahu aku bukan Varo, tetapi Alvaro, berhentilah menyuruhku menikah dengan jalang kelas bawah seperti Ghumaisya."

Altair melirik. "Jika kau bukan Varo, maka kau bukan suami Aristia, pergi saja dari rumah ini."

Noel menelan ludah susah, ya, semenjak kepergian Aristia semua orang di rumah ini menjadi sangat sensitif.

Gabriel bangun dari tidurnya. "Kemarikan suratnya. Perasaanku mengatakan ini bukan Aristia yang menulis." Noel memberikan surat itu untuk diteliti oleh Gabriel.

"Perasanku tidak enak." Alarick memandang luar balkon, memandang ke bawah, banyak orang-orang, pegawai yang berlalu lalang. Ini adalah hari ulang tahun Heristia dan pernikahan Ghumaisya dengan Alvaro.

"Ini memang tulisan Aristia." Kesal Gabriel dengan melempar selembar kertas itu ke meja. "Jahatnya dia tidak mengajakku. Tetapi, masih jahatan perilaku dulu."

Anti-Male Transmigration ✓Where stories live. Discover now