ℬȺ⁝ǂ⁝Terselesaikan

396 17 0
                                    

#16

Happy Reading...

Darell merasa dirinya sangat kacau dan uring-uringan, karena sudah tiga hari ini Keyshia selalu menghindarinya.

Malam itu, sebenarnya ia ingin langsung meminta maaf atas perilakunya. Namun, Rasya menahannya karena masih ada Fellisya yang sedang berada di lantai bawah. Dan sampai sekarang dirinya tidak ada kesempatan untuk meminta maaf kepada perempuannya.

"Ada masalah apa sih lo?" tanya Dave yang melihat kondisi Darell seperti orang tidak waras belakangan ini. Anehnya, ketampanan lelaki itu tidak berkurang sama sekali.

"Tau tuh. Kayak lagi patah hati banget," timpal Leo.

"Gue ngerasa beda," ujar Darell.

Geo menatap Darell bingung. "Beda gimana?"

"Yang jelas dong kalau ngomong"

"Jangan setengah-setengah"

"Rasanya aneh"

Rasa ingin menimpuk Darell di dalam diri Geo meronta-ronta. Bagaiamana tidak, sudah tau otak mereka itu hanya seperempat malah bercerita hanya menggunakan beberapa kata.

"Keyshia?" tanya Bara yang diangguki oleh lelaki itu.

Mereka bertiga mengelus dadanya sabar. Sepertinya memang mereka harus melatih otak, agar bisa sesikron dengan Darell dan Bara.

"Cerita!"

Beruntungnya, hari ini guru di kelas mereka datang terlambat. Jadi, Darell bisa bercerita tanpa terhenti kedatangan guru.

Mereka mendengarkan cerita Darell tanpa menyela sama sekali. Jujur mereka juga terkejut dengan kejadian itu. Walau sebenarnya bisa dianggap normal untuk lelaki kalangan Leo.

"Wah parah sih lo. Gue kalau jadi Keyshia mungkin juga bakal ngelakuin hal yang sama si"

"Angkat kaki dah gue"

"Gue nggak ngebayangin posisi Rasya. Pasti ngerasa ternodai nggak sih"

Dave memukul lengan Geo, karena malah keluar dari topik yang sedang diperbincangkan.

Bara menunjuk dengan dagunya ke arah luar di mana ada Keyshia yang sedang berjalan seorang diri. "Minta maaf!"

"Thanks," ujar Darell seraya berdiri meninggalkan mereka.

"Emang tuh anak ngadi-ngadi," ujar Geo untuk memulai perghibahan ketua mereka.

"Asal nyosor sih, nggak liat-liat dulu"

"Tapi untung si nggak jadi"

"Udah tau pacarannya karena terpaksa, malah begayaan"

"Nah kan. Pasti Keyshia tekanan batin mulu"

"Percaya nggak percaya suatu saat kondisi akan berubah," ucap Bara yang membuat sesi perghibahan mereka bertiga berakhir.

Sedangkan di sisi lain, Darell menarik tangan Keyshia hingga mereka berdua berada di gang antar kelas.

"Lo mau apa si?" tanya Keyshia seraya melepaskan tangannya yang dicekal Darell.

Darell diam sejenak. Ia mengambil nafas dalam-dalam untuk mengucapkan satu kata yang jarang ia ucapkan. "Maaf"

"Minggir"

"Gue harus apa agar lo bisa maafin gue?"

"Gue nggak butuh apapun dari lo. Kalau perlu lepasin gue dari ikatan nggak jelas lo itu"

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Karena lo milik gue dan sampai kapanpun akan tetap jadi milik gue!" tekannya.

𝐁𝐀𝐃 𝐀𝐍𝐆𝐄𝐋 [On Going]Where stories live. Discover now