M

1.1K 144 4
                                    

"Emma? Darimana?"
Tanyamu kala melihat gadis itu memasuki kediaman Sano. Kamu tengah bermain ke rumahnya untuk kerja kelompok bersama Mikey.

"[Name]-chan? Jalan bareng Hina-chan. Sama Takemichi juga Draken. Kenapa?"

"Enggak. Nanya aja."
Seketika kamu membuang muka, tak ingin menatap Emma.

"Emma nggak peka! Cemburu, tuh, [Name]!"
Segera saja kamu membekap mulut ember Mikey dengan telapak tangan.

"E-enggak, kok, Emma. Cuma jalan bareng temen, masa cemburu."
Elakmu. Emma terkekeh. Merasa lucu atas reaksi berlebihmu.

"Cemburu juga nggak apa, kok."

"[Name]-chan mau ikut, nggak?"
Tanyanya seraya mengusap surai hitam berujung pirangmu yang berbaring di teras belakang kediaman Sano dengan paha Emma sebagai bantal.

"Aku dan Mikey akan ziarah ke makam Shin-nii."
Sebelum Emma mengulang pertanyaannya, kamu sudah lebih dulu mengiyakan.

"Sekalian kencan, ya, Emma."

"Jika aku jadi pembunuh, apa kau masih anggap aku, kakak?"
Celetuk tiba-tiba sang kakak.

"Gila, ya? Tergantung."

"Kau kata jemuran digantung! Yang jelas, [Name]!"

"Kalau yang kau lakukan untuk kebaikan, aku akan memaafkanmu dan masih anggap kau, kakak. Begitupun sebaliknya."

"Hari yang paling di tunggu ketua telah tiba. Akhirnya, Tenjiku dan Touman akan tawuran."

"Mau tawuran malah bahagia kau."

"Menghajar orang itu hal menyenangkan, [Name]."

"Dihajar balik langsung tepar!"



















Makasih udah baca💙

Jangan lupa vote dan comment

Kanojo [Sano Emma]✔Where stories live. Discover now