29. Penyelidikan

113 22 2
                                    

Koro-sensei pikir hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan baginya, namun ekspetasinya terpatahkan ketika gurita itu mendapatkan tatapan tak menyenangkan dari para muridnya saat baru saja membuka pintu kelas. Sebuah majalah berita yang Akari beli kemarin sudah berada di meja guru itu.

"Itu pasti Koro-sensei, kan?"

"Jujur saja, aku kecewa."

"Tak kusangka sensei akan melakukan yang seperti itu."

"Chotto matte kudasai! Sensei tidak ingat apa-apa soal ini!" Sangkal Koro-sensei panik.

"Lalu, apa alibi sensei?" Tanya Hayami.

"Alibi?" Koro-sensei membeo.

"Di malam kejadian ini terjadi, sensei sedang apa dan di mana?" Tanya Hayami lagi. Se-Seperti lirik lagu lama. Kamu di mana? Dengan siapa? Semalam berbuat apa? Kamu di mana? Dengan siapa? Di sini aku menunggumu dan bertanya... Akari bernyanyi dalam hati sambil menahan tawa.

"Sedang apa? Sensei bergerak dari ketinggian 10 ribu meter ke 30 ribu meter bolak-balik untuk mengocok bumbu cemilan kentang." Jelas Koro-sensei. Kepalanya sedikit mendongak ke atas, mengingat apa yang ia lakukan pada waktu kejadian.

"Hentikan, teman-teman." Ucap Isogai, ketua kelas, menenangkan semuanya agar kelas tidak gaduh.

"Koro-sensei orangnya memang agak mesum, tapi kalau kita ingat semua yang sudah dia lakukan seperti... membaca buku porno bekas orang, bisa disogok pake foto senonoh, membaca majalah nyeleneh setiap istirahat, menuliskan pesan di kartu pos 'tentakel ini sama dengan bra, jadi biarkan aku menyentuh bramu dengan tentakelku'..."

"Sensei, tolong mengaku saja." Jelas Isogai gamblang. Ia berbalik, tak sanggup melihat gurunya sambil mengingat semua hal berbau mesum tentang guru guritanya itu.

"Kau jadi ikut-ikutan nuduh sensei?! Dasar tidak sopan! Sensei tidak bersalah! Kalau kalian tidak percaya, datanglah ke ruang guru! Biar sensei buktikan kalau sensei tidak bersalah!" Seru Koro-sensei kelabakan.

"Semua koleksi majalah porno sensei biar sensei musnahkan semuanya tanpa sisa!" Serunya lagi saat semuanya sudah sampai di ruang guru. Gurita itu mengeluarkan semua majalah porno miliknya dari laci mejanya.

Tiba-tiba, ia menemukan sebuah bra berwarna ungu yang diperkirakan berukuran F Cup. Hal itu membuat seluruh murid di sana terkejut.

"Chotto minna mite, daftar absen kita!" Seru Okano yang tiba-tiba muncul dari luar ruang guru. Ia membuka daftar absen kelas yang dibawanya lebar-lebar.

"Huruf yang ada di setiap murid perempuan. Dia sudah mencari tahu ukuran kita!"

"Eh?! Ini maksud E0 di namaku apa coba?!" Amuk Kayano. Gadis itu memang berdada datar, bahkan menaruh dendam pada dada besar.

"Apa maksud simbol di samping nama saya ini?! Sensei mengira saya transgender atau interseks?!" Omel Akari sambil menunjuk simbol laki-laki dan perempuan di samping namanya.

"Selain itu, ada data setiap siswi di sekolah yang punya ukuran dada di atas F Cup." Ucap Maehara yang mengambil satu lembar kertas yang terjatuh dari daftar absen.

"T-Tidak mungkin!"

"O-Oh iya, sensei hendak mengadakan pesta barbeque bersama kalian." Ucap Koro-sensei kelabakan sambil mengangkat sebuah box makanan dan membukanya.

"Lihat sate ini, enak ka- HYAA!" Ucapan Koro-sensei terhenti saat menyadari yang ada di dalam sana bukanlah sate untuk barbeque, tapi bra-bra cup besar yang ditusuk menjadi sate bra.

A GIRL FROM THE OTHER LAND [Karma x OC x Nagisa]Where stories live. Discover now