48. Februari

81 14 23
                                    

"Meriikurisumasu!" Seru Koro-sensei dengan setelan pakaian natal sambil memegang daging dan segelas wine.

"Meriikurisumasu!" Balas seluruh murid E-gumi yang juga memakai setelan pakaian natal sambil memegang party popper. Party popper itu meledak dan banyak peluru BB anti-sensei terlontar ke arah Koro-sensei.

"Natal yang luar biasa! Kalau sudah sampai di Februari ya pasti natal!" Seru Koro-sensei sambil menghindari hujan peluru dengan kecepatan Mach.

"Untung saja Koro-sensei memakaikanku pakaian tertutup." Ucap Akari pelan, yang hanya dapat didengar Kayano dan Nagisa yang berada disebelahnya.

"Sebenarnya itu setelan natal laki-laki." Kikik Kayano.

"Bukan Akari namanya kalau nggak memakai pakaian laki-laki." Imbuh Nagisa sweatdrop.

Kelas tiba-tiba gelap gulita. Para murid hanya dapat mendengar suara tentakel yang bergerak dan suara tawa khas Koro-sensei.

"Selamat tahun baru! Tahun baru, lembaran baru! Lewati belajar dan pembunuhan dengan diri kalian yang baru!" Seru Koro-sensei lagi setelah kelas tak lagi gelap gulita. Ia sudah memakai pakaian tradisional Jepang. Para murid terkejut karena dengan sekejap pakaian mereka berganti menjadi pakaian tradisional Jepang.

"Satte... sisanya tinggal malas-malasan." Lanjut Koro-sensei sambil merebahkan dirinya.

"Ini guru apa-apaan coba?" Gumam seluruh murid sweatdrop.

"Kalau yang aku tangkep, kayaknya sensei mau tumpahin semua event yang nggak sempat kita rayain di bulan ini." Analisis Fuwa.

"NAH ITU!" Pekik Koro-sensei.

"Yang mampir saat musim dingin kita satu-satunya hanya Akari-san, itupun nggak berniat membunuh sensei! Kalian semua sedang memikirkan semua hal yang ada demi kebaikan sensei, sensei sampai tidak berani mengajak kalian bermain!" Jelas gurita itu tersedu-sedu.

"Ngapain juga sensei ikutan pusing sama yang kita pikirin." Respon Yoshida.

"Saat kalian tidak punya beban pikiran apapun inilah, mari kita kembalikan liburan musim dingin yang gagal kita nikmati!" Pekik Koro-sensei semangat.

Akari tersenyum melihat tingkah gurunya. Sepertinya Koro-sensei ingin merayakan libur musim dingin bersama E-gumi pada bulan Februari ini.

Eh? Sudah bulan Februari, ya?

Tiba-tiba, tenggorokan Akari terasa tercekat. Senyumannya memudar seketika. Ia baru sadar dengan apa yang akan ia hadapi. Waktu kelulusannya dan batas akhir misi hanya tinggal 32 hari lagi. Setelah itu, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ia akan lulus dari SMP Kunugigaoka, berpisah dengan Koro-sensei, berpisah dengan teman-temannya, dan berpisah dengan dua sahabat yang ia sayangi.

Waktuku di negara ini... hanya sebentar lagi. Gumam Akari dalam hati sambil melihat ke arah jendela, memandang salju yang kembali berjatuhan di halaman bangunan kelas E.

---

Salju kembali turun, menemani perjalanan pulang para murid E-gumi. Kelompok Sugino berhenti di sebuah pohon sambil mengamati Maehara, Okajima, Sugaya, Mimura, dan Fuwa yang berjalan lebih dulu sambil berbincang tentang SMA tujuan mereka.

"Kalau Karma mau ke mana?" Tanya Nagisa pada Karma, menanyakan sekolah yang akan dituju.

"Kalau aku mungkin akan tetap berada di Kunugigaoka." Jawab Karma, membuat yang lainnya terkejut dengan keputusan Karma.

"Eeh?!"

"Kau ikut ujian masuk ulangnya?" Tanya Sugino.

"Padahal Karma-kun bisa dapat sekolah yang lebih bagus. Minimal kan bisa masuk SMA terkenal." Komentar Kayano.

A GIRL FROM THE OTHER LAND [Karma x OC x Nagisa]Where stories live. Discover now