3

99 12 2
                                    

  Bel pulang sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu, Aluna sudah bersiap dengan kaos basket nya, hari ini ia akan ekskul basket yang rencananya akan ikut bertanding sekitar 3 mingguan lagi, pertandingan yang sangat ditunggu tunggu olehnya, pasalnya sekolah Aluna terkenal akan keahlian bermain basket nya dan turnamen itu adalah turnamen yang sering dimenangi oleh sekolahnya. Sebagai kapten Aluna memiliki motivasi untuk menang yang lebih tinggi dan ia juga akan menunjukan kepada kedua orang tua nya bahwa ia bisa berprestasi. Sebenarnya Aluna anak yang sering kali mengikuti lomba dan tak jarang pula, ia membawa pulang piala, tapi kedua orang tua nya tak pernah melihat nya, orangtuanya selalu mengacuhkan apapun yang Aluna lakukan, mereka hanya peduli kepada anak bungsu ya saja, Aluna hanya dianggap seperti angin lalu dirumah itu.

"kak luna!" panggil pria yang sama menggunakan kaos basket seperti Aluna

"eh ji, tumben udah dateng, yang lain pada kemana ji?" tanya Aluna

"oh yang lain masih pada ganti seragam kak, ada yang masih makan juga"

"oh oke, latihannya juga masih 15 menit lagi sih"

"gimana kalo kita one by one kak? Buat pemanasan aja" tantang fajri

"oke siapa takut"

"tapi ada syaratnya kak, yang kalah harus nurutin 1 permintaan dari yang menang, gimana?"

"dengan senang hati pak wakil"

Fajri adalah wakil dari tim basket putra, ia menjadi adik Aluna di basket, berbeda dengan Fiki yang kurang menyukai dunia olahraga, Fajri malah menyukai dunia olahraga terutama basket dan itu alasan yang sering membuat mereka berdua bertemu. Aluna juga sudah menganggap fajri sebagai adik nya setelah Fiki.

Bola dilemparkan ke atas,, dengan sigap Aluna mengambil bola itu, ia mulai mendrible dan mengarahkan kaki nya ke ring basket, ia menshooting dan masuk, 1 poin untuk Aluna. Aji yang mempunyai motivasi untuk menang lebih semangat lagi, ia berusaha sekeras mungkin untuk mencetak poin, ia berhasil memasukkan bola ke itu ke ring dan ia mendapatkan 1 poin pula. 1 poin lagi penentuan siapa yang akan memenangkan permainan ini, tiba tiba Aluna merasakan perutnya terasa diaduk aduk, ia menjadi tidak fokus tapi tetap saja ia melanjutkan permainan itu, dan benar saja Fajri yang memenangkan permainan kali ini. Aluna berlari ke toilet, ia tak mempedulikan teriakan fajri yang sudah memanggilnya dari jauh, setelah sampai di toilet ia memuntahkan semua yang ia makanan yang waktu istirahat ia makan, ia tahu bahwa ia memiliki penyakit magh tapi sebelumnya tak pernah sampai seperti ini dan aluna masih bisa untuk menahan ya, tapi ini berbeda. Tak mau ambil pusing Aluna melangkahkan kaki nya ke ruang UKS dan meminta obat magh.
Setelah urusannya selesai Aluna kembali ke lapang basket dan ikut latihan bersama yang lainnya dan tak menghiraukan tatapan fajri yang seolah berkata "kak luna kenapa".

Ditempat lain Fiki juga sedang eskul band, dia berposisi sebagai pianis dan vokali di dalam band itu, fenly di bagian gitar, dan ada juga yang memegang bass dan drum. Mereka mulai memainkan lagu lagu yang indah, sebenarnya Fiki mempunyai banyak penggemar tapi melihat kedekatan Fiki dengan kakaknya akhirnya menurunkan banyak niat siswi siswi disekolahnya untuk mendekati Fiki.

Setelah kegiatan Aluna dan Fiki selesai mereka pulang ke rumah dengan Aluna yang dibonceng Fenly dan Fiki yang dijemput supir, Aluna membonceng pada Fenly karena ia sudah berjanji untuk mengantar Fenly membeli kado untuk mamanya yang akan berulangtahun besok dengan senang hati Aluna mengantar Fenly dan disinilah mereka sekarang di toko khusus untuk membeli kado.

"Mentari, sebaiknya gue beliin mama apa ya?" ucap fenly yang masih bingung dan hanya memutar mutar  ditoko itu sambil melihat lihat

"Gimana kalo buat mama veny kita kasih mixer baru aja fen, supaya mamah lo lebih semangat buat bikin kue nya"
. "ah ide bagus, gue emang ga salah kalo ngajak lo" ucap fenly sambil mengacak rambut Aluna

Setelah selesai mereka berjalan ke arah parkiran, ketika Aluna sedang berjalan menunduk tak sengaja ia menabrak dada bidang seseorang

Brukk

"Kalo jalan tuh hati.... " belum selesai ia menyelesaikan ucapan nya, ia mendongak dan betapa terkejutnya ia melihat Devin

"Hai My basketgirl, udah berapa lama ya kita ga ketemu, gue kangen ama lo deh lun" ucap Devib dengan seringai nya

"apa sih vin, kita udah ga ada hubungan apa apa lagi, jadi lupain gue, lagian gue yakin simpenan lo juga banyak jadi ga usah berharap lagi ama gue paham"

"kita liat aja nanti My basketgirl, gue atau lo yang akan ngemis ngemis minta sesuatu. Oh ya sampai ketemu di pertandingan basket" ucap Devin lagi sebelum Aluna melangkahkan kakinya menuju motor Fenly.

Hai terimakasih sudah membaca ceritaku, sehat selalu ya

11-12-2021

PELINDUNGMU RAPUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang