Chapter 1 - Penyesalan Aldebaran Alfahri

5.4K 110 2
                                    

Aku tidak tahu apakah aku harus bertahan atau tidak, aku tidak tau apa alasanku harus bertahan dalam hidup
_Andini Kharisma Putri_

Saya mohon bertahan, demi saya dan Reyna. Saya tidak akan memaafkan diri saya jika kamu sampai pergi
_Aldebaran Alfahri_

____________________________________

Setelah peristiwa Andin meminum racun, Al langsung membawa Andin ke rumah sakit.

Rumah Sakit Sejahtera
"Sus, suster" teriak Rendi. "Iya pak".
"Cepat ambilkan brankar". "Baik pak".

Setelah brankar datang Al langsung menidurkan Andin di atas brankar. Mereka pun membawa Andin ke ruang UGD.

"Maaf pak, mohon bapak tunggu diluar. Kami akan memeriksa istri bapak" ucap dokter. "Lakukan yang terbaik untuk istri saya ya dok". "Baik pak".

Al dan Rendi pun tunggu diluar ruangan. Sementara papa Surya yang sedang merasa tidak enak, terus kepikiran dengan Andin. Lalu papa Surya menelpon Al.

"Halo Al" ucap Surya. "Halo pah" jawab Al. "Andin mana Al, ada sama kamu kan?". "Andin lagi di rumah sakit pah". "Kok di rumah sakit, emang nya Andin kenapa Al?". "Andin minum racun pah". "Astagfirullah, kenapa bisa. Andin sekarang ada di rumah sakit mana?". "Andin sekrang ada di rumah sakit Sejahtera pah". "Yaudah papa dan mama akan ke sana". "Iya pah".

Ya Allah, kamu kenapa bisa minum racun sih ndin. Pantas dari tadi papa kepikiran kamu terus - batin Surya

Surya dan Sarah pun segera pergi ke rumah sakit.
____________________________________

Rumah Sakit Sejahtera
"Pak, luka bapak juga harus di obati pak." Ucap Rendi. "Saya gak apa-apa Ren" jawab Al. "Tapi luka bapak perlu di obati juga pakz supaya tidak infeksi". "Saya gak apa-apa". "Tapi pak, Bu Andin gak akan suka kalau bapak begini apalagi sampai bapak sakit" paksa Rendi. "Yaudah kalau gitu" ucap Al.

Al dan Rendi pun masuk ke ruangan di samping Andin. Al pun dapat melihat Andin yang sedang ditangani oleh dokter lewat tirai rumah sakit yang terbuka sedikit.

Bertahan ndin, saya mohon jangan tinggalin saya. Batin Al.

Setelah selesai Al pun langsung bertanya kepada dokter mengenai kondisi Andin.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Al. "Begini pak, racun yang diminum oleh Bu Andin sangat berbahaya, bahkan sempat membuat Bu Andin tidak bernafas sejenak."ucap dokter. "Tapi istri saya selamatkan dok?" tanya Al. "Jadi pak karena racunnya telah menyebar hampir seluruh tubuh Bu Andin, membuat sulit untuk menyelamatkan nyawa Bu Andin. Tetapi kami akan berusaha untuk mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh Bu Andin". Jelas dokter.

"Sementara ini, kita hanya bisa menunggu Bu Andin sadar terlebih dahulu. Namun, jika dalam beberapa jam ke depan Bu Andin belum sadar juga. Maka mungkin malam ini adalah malam terakhir Bu Andin berjuang untuk melawan racunnya. Dan kami akan memindahkan Bu Andin ke ruang ICU sekarang" jelas dokter lagi.

Mendengar perkataan dari dokter, Al pun tiba-tiba lemas sambil melihat Andin yang sudah tidak berdaya.

"Ndin saya mohon bertahan, bisa nurut kata suami kan. Kamu sendiri yang bilang ke saya kalau kamu tidak mau jadi istri durhaka dan akan selalu nurut perintah suami. Sekarang saya minta sama kamu untuk tetap bertahan ndin, saya mohon" ucap Al di telinga Andin.
____________________________________

Di tempat lain

"Permisi pak" ucap pria itu. "Silahkan masuk" ucap Irvan (om Andin). "Gimana kamu sudah memberikan semua bukti bahwa Andin tidak bersalah dalam kasus itu ke pihak polisi?" Tanya Irvan. "Sudah pak, dan nanti pihak polisi akan melalukan penangkapan ke rumah tersangka jam 4 sore". "Oke, kita nanti kesana saya mau lihat siapa yang sudah berani memfitnah Andin keponakan saya" ucap Irvan. "Baik pak".

"Oh ya, gimana kamu sudah temukan Andin keponakan saya?" Tanya Irvan. "Belum pak". "Kalian gimana sih, udah bertahun-tahun saya memerintahkan kalian untuk mencari Andin. Kenapa sampai sekarang kalian belum bisa menemukannya". Ucap Irvan. "Maaf pak, kami akan terus mencari keberadaan nyonya Andin". "Begitu aja terus, saya udah muak mendengar kalimat itu. Saya mau dalam beberapa hari kedepan Andin sudah ketemu" ucap Irvan. "Baik pak". "Sekarang kamu pergi dan kerjakan tugas kamu" ucap Irvan. "Baik pak".
____________________________________

Rumah Sakit Sejahtera
Al yang sedang menemani Andin tiba-tiba menerima panggilan dari pihak kepolisian. Al pun langsung keluar dari ruangan Andin untuk menjawab panggilan tersebut.

"Halo pak, dengan pak Aldebaran?" Ucap polisi. "Iya dengan saya sendiri, ada apa pak?" Jawab Al. "Begini pak, kami mau melaporkan berdasarkan bukti yang kami terima bahwa Bu Andin tidak bersalah dalam kasus pembunuhan almarhum pak Roy 4 tahun lalu". "Hah, maksud bapak, bagaimana bisa pak?". "Begini pak Al, jadi ada seseorang yang sudah memberikan bukti kalau Bu Andin tidak bersalah kepada pihak polisi. Jadi kami akan membersihkan nama Bu Andin secepatnya. Dan kami akan melakukan penangkapan tersangka di kediamannya nanti sore jam 4. Apakah bapak bisa ikut, karena bapak adalah keluarga korban?"ucap polisi. "Bisa pak, kalau gitu saya akan ke kantor polisi nanti sore" ucap Al. "Baik pak, kami tunggu" ucap polisi.

Setelah menerima telepon dari pihak kepolisian Al pun masuk ke ruangan Andin. Dan berjalan mendekati ranjang Andin. Al tidak menyangka kalau ternyata bukan Andin yang telah membunuh adiknya Roy. Berarti selama ini dia sudah sangat bersalah kepada Andin. Al pun membayangkan betapa kejamnya dia kepada Andin, dimana Al selalu menyiksa Andin selama 5 bulan pernikahan ini. Al pun membayangkan sifat dan kepribadian Andin yang baik kepada semua orang, yang memiliki sifat keibuan yang lemah lembut, bahkan Andin selalu sabar menghadapi sikap Al yang selalu menyiksanya dan juga Andin telah mengorbankan nyawanya untuknya. Dan Al pun menyadari betapa bodohnya dia tidak menyadari itu semua.

"Kenapa kamu gak pernah cerita ke saya ndin kalau bukan kamu yang melakukan pembunuhan itu. Kenapa? Kenapa ndin?." Ucap Al sambil memegang tangan Andin.

"Kenapa kamu gak pernah bilang kalau kamu difitnah sebagai pembunuh Roy" ucap Al.

"Kamu harus bertahan ndin demi Reyna, izinkan saya untuk menebus semua kesalahan saya ke kamu, saya mohon." Ucap Al sambil menangis dan mencium kening Andin.

Al pun menyesali semua perbuatannya, ia pun menyesal karena telah menyiksa Andin. Setelah itu, Al melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Al pun teringat bahwa dia harus datang ke kantor polisi jam 4. Dia pun pamit ke Andin dan pergi ke kantor polisi.

"Ndin saya pergi dulu ya, saya mohon kamu harus tetap bertahan" ucap Al sambil mencium sekilas kening Andin.
____________________________________

Btw, di sini Andin belum tau kalau mama Rosa adalah mama Al, Reyna pun masih tinggal di panti.

Ikatan CintaWhere stories live. Discover now