Chapter 6 - Kedatangan Reyna

1K 72 0
                                    

Setelah menyuruh Andin untuk istirahat Al pun memanggil Kiki.
"Kii, Kiki" teriak Al. "Iya mas Al" ucap Kiki. "Saya mau ke kantor dulu, kamu jagain Andin di rumah. Jangan sampai Andin kenapa-kenapa. Dan jangan biarkan Andin mengerjakan pekerjaan rumah, mengerti?" Pinta Al. "Siap mas" ucap Kiki.

Setelah itu Al pun langsung pergi ke kantor. Di kantor Al berfikir ingin memberikan kejutan untuk Andin. Al pun berfikir apa keinginan Andin yang belum tercapai. Al pun ingin menanyakan ke papa Surya. Al pun menelpon papa Surya.

"Halo pah".
"Iya Al, ada apa? Andin baik-baik aja kan Al?"
"Andin baik-baik saja pah, oh ya pah saya mau tanya apa keinginan Andin yang belum tercapai pah?"
"Hmm, keinginan Andin ya. Setau papa Andin dari dulu ingin sekali jadi dosen. Namun, karena Andin terkait khasus itu harapan Andin menjadi dosen pun sirna" jelas Papa Surya.
"Jadi dosen ya pah, kalau gitu makasih informasinya ya pah" ucap Al.
"Iya Al".
"Sudah dulu ya pah, Assalamualaikum".
"Waalaikumussalam Al".

Setelah Al mengetahui kalau Andin pengen jadi dosen. Al pun pergi ke suatu Universitas di Jakarta yaitu Universitas Pelita Nusa. Al pun mendaftarkan Andin untuk jadi dosen. Setalah itu Al pulang ke pondok Pelita dan menemui Andin. Diperjalanan Al menerima telepon dari ibu panti.

"Halo pak Al".
"Halo, iya buk ada apa?"
"Begini pak, saya baru tau kalau sebenarnya bukan Bu Andin yang bersalah dalam kasus pembunuhan itu. Jadi saya memutuskan bahwa hak asuh Reyna telah jatuh ke tangan pak Al dan bu Andin" jelas Bu panti
"Ibu serius buk?"
"Serius pak, sekarang pak Al bisa menjemput Reyna ke panti dan saya akan menyiapkan perlengkapan Reyna".
"Alhamdulillah, terima kasih ya buk. Saya akan segera kesana".
"Sama-sama pak".

Andin pasti senang kalau Reyna datang dan tinggal sama kami. Batin Al.

Al pun langsung ke panti dan menjemput Reyna lalu Al membawa Reyna ke pondok Pelita.

Pondok Pelita
"Assalamualaikum" ucap Al
"Waalaikumussalam, eh mas Al. Lah Reyna ikut juga?" Ucap Kiki
"Iya tan, aku mau ketemu sama tante Andin" ucap Reyna.
"Andin di mana Ki?" Tanya Al
"Lagi di kamar mas Al".
"Andin gak ada kerjakan pekerjaan rumah kan?"
"Gak ada mas Al. Cuma tadi mba Andin mau membersihkan kolam renang mas, untung Kiki lihat jadi langsung Kiki larang mas".
"Tapi Andin gak apa-apa kan?".
"Mba Andin gak apa-apa mas Al".

Al pun membawa Reyna ke kamar. Al dan Reyna melihat Andin yang sedang tertidur.
"Ssstt, Tante Andin lagi tidur." Ucap Al.

Al pun menatap Andin yang sedang tertidur.
Kamu kenapa ngeyel sih ndin, kan saya bilang gak usah kerjakan pekerjaan rumah. Untung aja Kiki lihat kamu tadi, saya gak bisa membayangkan kalau kamu sampai tenggelam lagi di kolam renang. Batin Al sambil mengelus kening Andin.

"Reyna, karena tante Andin udah tidur. Reyna temani tante ya di sini" pinta Al. "Ok om" ucap Reyna sambil naik keatas tempat tidur. Reyna pun tertidur sambil memeluk Andin.

"Kamu tidur yang nyenyak ya Ndin, selamat malam" ucap Al sambil mencium Andin dan Reyna. Setelah itu Al pergi ke ruang kerjanya.

Bagaimana ya, apa aku harus kasih tau om nya Andin aja kalau Andin di sini. Lagian besok lusa Andin harus datang ke sidang Elsa. Batin Al.

Setelah, berfikir panjang Al pun memutuskan untuk ke kantor polisi besok dan mengatakan ke pihak polisi kalau Andin bersamanya. Tetapi Al meminta izin dulu ke papa Surya. Al pun menelpon Papa Surya.

"Halo pah". "Iya Al, ada apa?".
"Begini pah, saya mau ke kantor polisi besok. Saya mau bilang ke polisi kalau Andin ada sama saya pah. Papa izinin gak pah?"
"Hmm, kalau itu yang terbaik buat kamu papa dukung. Tapi kamu gak takut kalau Andin syok nantinya?".
"Itu juga yang saya takutkan pah. Tapi kalaupun kita gak kasih tau Andin, pasti Andin akan tau juga kan karena besok lusa Andin harus ke sidang Elsa juga"
"Iya sih Al, yaudah kalau begitu kamu pergi ke kantor polisi besok ya".
"Oke pah, saya tutup dulu ya pah. Assalamualaikum pah".
"Waalaikumussalam"

Semoga keputusan saya ini tepat. Batin Al
____________________________________

Besok paginya Andin yang terbangun heran karena ada yang memeluknya. Andin pun membuka matanya, dia pun melihat Reyna tertidur sambil memeluk nya.

"Loh kok Reyna disini, mas Al kemana?" Ucap Andin bingung. Andin pun turun dari tempat tidur untuk mencari Al. Andin tak sengaja melihat surat diatas meja disampingnya.

"Surat apa ini?" Ucap Andin sambil mengambil surat itu. Andin pun membuka suratnya, betapa terkejutnya Andin kalau isi surat itu adalah surat tanda bahwa Andin akan bekerja menjadi dosen di universitas.

"Hah, ini beneran? Aku tanya mas Al aja deh" ucap Andin. Tiba-tiba Al masuk ke kamar.

"Mas ini beneran aku kerja jadi dosen lagi?" Ucap Andin gak percaya. "Iya" jawab Al. "Makasih ya mas"ucap Andin sambil ingin memeluk Al, namun Andin takut kalau dia memeluk nya Al akan marah kepadanya.

Al yang melihat Andin yang mau memeluknya namun tidak jadi. Al pun menarik Andin ke pelukan nya. Al pun tidak menyangka begitu takutnya Andin kalau sampai dia marah. Bahkan memeluk nya saja Andin tidak berani. Setelah Al memeluknya, Al merasa kalau tangan Andin dingin dan tubuh Andin sedikit gemetar dan berkeringat. Al pun melepaskan pelukannya.

"Kamu kenapa ndin, kok tangan kamu dingin?. Badan kamu juga gemetaran dan berkeringat?" Tanya Al khawatir. "Aku gak apa-apa mas, makasih ya" ucap Andin sambil tersenyum.

Ya Allah Ndin, segitu takutnya kamu sama saya sampai badan kamu gemetaran dan berkeringat. Saya janji gak akan pernah bentak kamu lagi dan saya akan menebus kesalahannya saya ke kamu. Batin Al

Tiba-tiba Reyna pun terbangun. "Om, tante udah bangun?" Tanya Reyna. "Udah sayang" jawab Andin. "Ya udah kalau gitu kamu bawa Reyna turun sarapan ke bawah, nanti saya nyusul" pinta Al. "Iya mas, ayok Reyna" ajak Andin. Andin dan Reyna pun pergi sarapan, sementara Al siap-siap karena mau ke kantor polisi.
____________________________________

Jangan lupa vote ya hehehe

Ikatan CintaWhere stories live. Discover now