Chapter 31 - Anniversary Pernikahan ke 6 Bulan

910 52 1
                                    

Al dan Andin menuju ruang tamu.
"Pah, mah" ucap Andin. "Andin, Al" ucap Karina. "Ada apa om dan tante datang ke sini?" Tanya Al. "Gini Al ada yang mau tante tanya ke Andin" jawab Karina.

"Tanya apa mah?" Tanya Andin. "Andin, jujur sama mama kalau kamu dulu gak selingkuh sama Roy?" Tanya Karina. "Bukanya aku udah pernah jelasin ya mah, kalau aku itu bukan wanita yang seperti itu" jawab Andin.

"Mati gue, tante Karina bahas anak Andin lagi. Gimana kalau Andin tau sekarang? Ya Allah semoga Andin gak kenapa-napa dan semuanya baik-baik saja" ucap Al dalam hati.

"Jadi Nindi itu anak kamu sama Nino?" Tanya Karina. "Iya mah" jawab Andin. "Berarti Reyna itu anak Nino dong?" Tanya Karina. "Ya bukanlah mah, Reyna itu anak mas Al dan aku kan mas Al yang adopsi Reyna dari panti" jelas Andin. "Iya mama tahu, tapi papa kandungnya Reyna itu Nino kan?" Tanya Karina.

"Tunggu-tunggu, mama bilang Reyna itu anak aku dan mas Nino. Tapi bukannya anak aku dan mas Nino itu Nindi ya, kan Nindi udah meninggal mah. Mama lupa ya, kan Elsa yang udah nunjukin makam Nindi ke aku" jelas Andin.

"Andin gimana sih, masa dia gak tau kalau Reyna itu adalah Nindi. Apa Andin belum tau ya atau Andin sengaja menjawab itu karena sakit hati dengan Nino" ucap Karina dalam hati.

"Om, tante mohon maaf sepertinya Andin harus istirahat sekarang karena Andin sedang hamil dan baru aja sembuh dari sakit" ucap Al. "Hmm, iya Al kalau gitu om dan tante pulang dulu ya Al" ucap Karina. "Andin, Al kami pulang dulu" ucap Candra. "Iya" jawab Al. "Iya pah, mah papa dan mama hati-hati ya" ucap Andin. "Iya Ndin" jawab Candra.

"Huft, untung mereka sudah pergi jadi Andin belum sampai tahu deh" ucap Al dalam hatinya.

Di dalam mobil
"Kok aneh ya pah, apa mungkin Andin itu belum tau kalau Nindi itu masih hidup?" Tanya Karina. "Ya mungkin saja mah kalau Al belum kasih tau Andin. Kan kondisi Andin baru aja sembuh dan Andin juga lagi hamil. Ya mungkin Al gak kasih tau supaya gak terjadi apa-apa sama Andin" jelas Candra. "Ya mungkin ya pah" jawab Karina.

"Udah gak usah pikirin itu dulu, kalau memang Al belum kasih tau ke Andin sebaiknya kita jangan lebih dulu kasih tau ke Andin. Karena gimana pun juga Al itu suaminya, jadi harus dia yang berhak memberitahu Andin lebih dulu" jelas Candra.

"Iya pah, tapi aku gak sabar ketemu Reyna dan tau kalau kita itu opa dan Oma kandungnya" ucap Karina. "Iya mah, kita harus sabar. Pasti semua ada waktunya kok" jawab Candra. "Iya pah" jawab Karina.
____________________________________

Pondok Pelita
Hari ini adalah hari anniversary pernikahan Al dan Andin yang ke 6 bulan. Al ingin memberikan kejutan untuk Andin, Al sudah menyiapkannya di jauh hari sebelum hari anniversary mereka.

"Mas" ucap Andin yang baru bangun dari tidurnya, tetapi ketika Andin menoleh ke samping Andin tidak melihat adanya Al.

"Mas Al kemana sih, masih pagi juga. Ini kan hari anniversary pernikahan yang ke 6 bulan" ucap Andin kesal karena Al tidak ada di kamar.

"Mas, mas Al" panggil Andin di depan pintu kamar mandi. Tetapi tidak ada jawaban dari dalam sana. Andin pun kesal karena Al pagi-pagi sudah pergi. "Mas Al kemana sih" ucap Andin dengan kesal.

Andin melihat ada sebuah kotak besar di atas meja dekat sofa di kamarnya. "Apa itu" ucap Andin lalu membuka kotak itu. "Baju? Siapa yang nyiapin? Eh, ada surat" ucap Andin lalu membuka surat itu.

Kamu sekarang siap-siap, saya sudah panggilkan perias/mua ke rumah untuk menghias kamu. Kamu pakai gaun ini, saya tunggu.

Andin yang membaca surat itu pun langsung paham dan pergi mandi. Setelah selesai memakai gaun yang disediakan Al, tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang.

"Tok, tok" suara ketukan pintu
"Iya masuk" ucap Andin. "Permisi buk, saya yang akan merias ibu" ucapnya. "Hmm, iya masuk" jawab Andin. "Kita mulai saja ya Bu" ucapnya. "Silahkan mba" jawab Andin.

Orang itu pun mulai merias Andin setelah selesai dia pun memuji Andin. "Wah, Bu Andin cantik sekali" ucapnya. "Terima kasih ya" jawab Andin. "Yaudah, saya permisi ya Bu" pamitnya. "Iya" jawab Andin.

"Semuanya sudah siap, sebaiknya aku pamit ke mama dulu deh. Eh, tapi kan ini udah jam 9 pasti mama udah pergi ke sekolah Reyna" ucap Andin.

"Yaudah deh aku ke langsung aja pergi" ucap Andin. Andin pun menuju mobil yang sudah disiapkan oleh Al.

"Sudah selesai Bu Andin" tanya supir Andin. "Sudah yuk kita berangkat" ucap Andin. "Silahkan masuk Bu" ucapnya sambil membuka pintu untuk Andin. "Terima kasih" ucap Andin.

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya Andin sampai juga di sebuah restoran besar yang ada di Jakarta. "Silahkan, istriku yang cantik" ucap Al sambil membukakan pintu untuk Andin. "Terima kasih mas" jawab Andin.

"Sini ndin" ucap Al sambil memasangkan penutup mata untuk Andin. "Ini kenapa sih mas?" Tanya Andin. "Udah ikut aja, yuk" ucap Al sambil menggandeng tangan Andin dan menuntunnya jalan memasuki restoran itu. Al telah memesan sebuah ruangan VIP untuk merayakan anniversary pernikahannya dengan Andin.

"Mas pelan-pelan, aku capek" ucap Andin. Ya sejak hamil Andin jadi mudah lelah, kadang baru berjalan sebentar udah lelah padahal masih hamil muda, mungkin karena efek baru sembuh. Andin terkadang suka merasa aneh, sudah seminggu dia sembuh dari sakit tetapi badannya masih juga sering lemas dan mudah lelah.

Sementara Al yang tak mau melihat Andin kelelahan, tanpa aba-aba menggendong Andin. Andin pun kaget karena digendong oleh Al. "Eh, mas" ucap Andin kaget. "Biar kamu gak capek" ucap Al. Andin pun terdiam dan tidak membantah lagi.

Setelah sampai, Al mendudukkan Andin diatas kursi yang ada di sana. Lalu Al membuka penutup mata Andin. Andin kaget, karena ia melihat dekorasi yang sangat cantik. Di tambah alunan musik romantis yang menggema di ruangan itu. Andin pun terharu dan meneteskan air mata nya.

"Selamat anniversary pernikahan Andini Kharisma Putri" ucap Al lalu menarik tangan Andin hingga berdiri dan memeluknya. "Selamat anniversary pernikahan mas" jawab Andin terharu.

"Makasih ya mas, kamu udah menyiapkan ini semua untuk aku" ucap Andin sambil meneteskan air mata. "Iya sama-sama, udah jangan nangis lagi ya dihapus air matanya" ucap Al sambil menghapus air mata Andin. Dan Andin pun mengangguk.

"Sekarang kita dansa yuk" ajak Al. "Iya" jawab Andin. Dan mereka berdua pun berdansa bersama.
____________________________________

Jangan lupa vote ya, thank you all

Ikatan CintaOnde histórias criam vida. Descubra agora