9. Masturbation pt. 2 (🔞)

17.9K 722 846
                                    

Jake merasa sedikit lega dengan jawaban Sunghoon.

Namun, tiba-tiba saja Sunghoon mencengkram rahang Jake dari belakang. Sunghoon mengarahkan bibirnya ke telinga Jake

"Sebagai gantinya, ayo masturbasi bersama."

Masturbasi katanya? Jadi Jake harus membuat Sunghoon ejakulasi? Bagaimana ini, Jake tidak tau caranya.

Bisa-bisa Sunghoon tidak mau berteman dengannya lagi karena kemampuan Jake yang payah. Jake tidak mau itu terjadi.

Sunghoon sedikit menjauhkan diri, guna mengurut penisnya sendiri.

"Tidak perlu panik, Jake. Ikuti saja arahanku."

Sunghoon seolah-olah membaca pikiran Jake.

"I-iya." Jake berujar lirih. Dia menyadari dirinya yang payah.

Dari belakang Sunghoon memposisikan penisnya di antara paha dalam Jake. Penisnya menubruk buah zakar dan penis tegang Jake.

Kini perbedaan ukurannya terlihat jelas. Jake dengan penasarannya ikut menggenggam penis Sunghoon dan penisnya dalam satu tangan.
Telapaknya hampir tidak muat karena penis Sunghoon.

Sunghoon menggeram. Ini baru genggaman Jake tapi dirinya sudah banjir precum. Sunghoon jadi membayangkan senikmat apa lubang Jake.

"Bagus Jake. Tetap seperti itu. Genggam lebih keras."

Jake mengeratkan telapaknya, membuat kulit dan urat penis Sunghoon beradu dengan penisnya.

"Sekarang rapatkan kakimu. Ketatkan otot pahamu."

Jake lagi-lagi jatuh dalam dominasi Sunghoon.

"Pintar Jake." Sunghoon membungkuk lagi mensejajarkan diri dengan Jake. Kali ini Sunghoon menghadiahi Jake dengan ciuman panas.

Jake melepas ciuman lebih dulu. Dadanya mengembang menghirup oksigen banyak-banyak.

Tanpa aba-aba Sunghoon bergerak perlahan. Menarik pinggulnya dan mendorongnya lagi. Membuat penis Sunghoon dalam genggaman Jake bergerak maju mundur.

Jake mendesah hebat. Gema di kamar mandi membuatnya lebih meriah.

"A-ahhh Sunghoon.. mmhh..."

Jake bisa gila. Gesekan penis sunghoon pada penisnya benar-benar nikmat. Sodokannya juga keras dan teratur, ditambah dua tangan Sunghoon yang bermain dengan dadanya, Jake rasanya ingin pingsan.

Puting Jake ditekan, dicubit, dipentilir, disentil keras dan segala siksaan lainnya namun itu justru membuat dirinya semakin nikmat.

Bunyi kulit beradu dan desahan Jake yang sesekali berbalas dengan geraman Sunghoon menjadi backsound kegiatan panas itu.

Sebelah genggaman Jake pada sisi bathtub mengendur, berbeda dengan genggaman tangannya yang lain pada dua penis yang sedang beradu.

Semakin ketat sama seperti otot pahanya.

"A-ah.. Hoon.. apa, apa ini e-enak? A-ah atau harus K-Khu kencangkan lagi-iyah!?"

Suara Jake melengking, sulit sekali berbicara saat tubuh tersentak-sentak.

Tak jauh beda kondisi Sunghoon juga kepayahan. Nikmatnya sudah diubun-ubun. Ia menyeringai, makin mendekatkan tubuhnya pada Jake.

"Ah.. iya, sangat enak, Jake. Kamu semakin ahli. Dan sshhh, semua ini buat ku candu, mmhhh."

Jake malu, jujur dia senang bisa membuat Sunghoon mendesah keenakan seperti sekarang.

Sunghoon makin mempercepat tempo sodokannya. Jake yakin paha dalamnya akan lecet habis ini, tapi Jake tidak peduli.

Sunghoon menegak, mencengkram bahu Jake dan terus menambah temponya.

Jake semakin ribut. Tak lama kemudian dia menjerit, melengkungkan punggungnya. Genggamannya semakin erat tak terkendali.

Jake ejakulasi berkat Sunghoon untuk pertama kalinya. Tak lama Sunghoon menyusul putihnya. Sperma mereka bersatu pada telapak Jake.

Jake kelelahan tubuhnya merosot ke bawah. Beruntung Sunghoon langsung mendekapnya.

Jake kembali duduk di pangkuan Sunghoon dalam bathtub.

Jake yang masih mengatur napas menatap mata Sunghoon, tersenyum selembut mungkin.

"Hoon, ayo kita mandi lagi."

[1] How To Have Sex With You❗END❗Donde viven las historias. Descúbrelo ahora