Prolog

52 10 1
                                        

Sekali lagi terbangun di tempat yang sama, di ruangan yang sama, di kasur yang sama, dan dengan perasaan yang sama. Tak ada yang berubah, hanya hari yang terus berganti.

Mencoba senatural mungkin menjadi dirinya yang biasa, mencoba fokus dan memarahi setiap bawahannya yang tak becus bekerja.

Begitu pula dengan hari kemarin. Seharian penuh bekerja di bawah naungan bos besar Yakuza Yokohama, sehari penuh berakting dan memakai topeng selayaknya dirinya yang biasanya, sehari penuh berurusan dengan sampah-sampah brengsek yang tak ada habisnya, dan berakhir dengan tumpukan kaleng bir beserta botol-botol alkohol dan rokok ketika sampai di istananya.

Ia yang sudah terbiasa dengan kata sepi ketika memasuki tempat yang disebutnya rumah, kini kata itu berubah melilit dan menusuk jantungnya.

Ini semua terjadi karena kemunculan gadis itu.

Gadis itu muncul dan memporak porandakan susunan benteng hatinya.

Memangnya kenapa? Bukankah ini yang kau inginkan, Aohitsugi Samatoki? Berterima kasihlah pada Tuhan yang sudah mengabulkan pintamu di tiap malam menjelang.

"Tapi bukan ini yang ku inginkan brengsek!"

PRANG

Botol anggur kualitas terbaik yang masih terisi setengahnya dilempar dan hancur menghantam dinding kamar. Noda merah keunguan tercetak jelas pada dinding.

"Bukan ini yang aku inginkan!" Geramnya lagi dengan mengulang kalimat sebelumnya.

"Brengsek!"

PRANG

Satu benda lain di lempar dan menghantam lantai. Pecahan asbak mahal beserta putung-putung rokok berhamburan, menambah kesan kotor di dalam kamar tanpa penerangan.

Sang takdir memulai permainannya lagi. Menarik paksa kelemahannya sekali lagi. Hingga membuatnya jatuh dalam jurang keputus asaan untuk yang kesekian kali.

7 DAYS 『完』Donde viven las historias. Descúbrelo ahora