┻┻︵¯\ Chapter 15 /¯︵┻┻

125 12 0
                                    


"Kenapa mereka menanyakan hal itu padaku?" gumam Jongho.

.
.
.
.
.
.
.
.
—☆✧—
.
.
.
.
.
.
.
.

"Arghh....kenapa harus hujan?! Aku tidak bisa pulangkan....ck, apalagi ini daerah yang jarang dilewati. Leo! Leo! Harusnya aku menerima tawaran Yoshi hyung untuk mengantarku!"

Ya, Leo awalnya sedang mencari daun maple untuk koleksinya. Dan daun maple ini hanya ada di pinggiran kota Seoul. (Anggep aja ada ye)

Setelah mendapatkannya, Leo langsung mengambilnya dan meletakkannya di tas miliknya. Tapi saat berjalan pulang menuju halte terdekat, tiba-tiba hujan. Dan menyebabkan dia harus menunggu di halte busway.

Dan ini sudah jam 3 sore, sudah 4 jam Leo pergi dari rumah. Dia menggambar abstrak di celananya menggunakan jarinya, sesekali menggembungkan pipinya.

"Hhhh.....dingin juga." gumam Leo lalu memeluk tubuhnya.

Dia mengecek jam tangannya dan sudah pukul 3 lebih 30 menit Leo menunggu.

"Busnya masih lama? Ck, hhhhh...."

Leo sudah hampir menangis karena bus tidak datang juga, tapi tiba-tiba....

Krek...

"Apa itu?!"

JEDAAARRRRRR!!!!

"HUWAAAAAA......EOOOOMMMMMMAAAAAAA....REO TAKUT!!" ya...mungkin dia berani, tapi jika sudah di pinggir kota, bus tidak datang juga, hujan lebat + petir siapa tidak takut?

"Leo?"

Mendengar namanya disebut disela-sela hujan lebat dan petir, seharusnya membuatnya tambah meringsut ketakutan. Tetapi, kenapa dia malah mengangkat kepalanya untuk melihat wajah orang itu?

"Zero?!"

"Kau kenapa bisa berada di-

Belum menyelesaikan kalimatnya Leo memeluk Zero erat dengan menyembunyikan wajahnya di dada Zero.

"Tahan Zero...tahan...." batin Zero.

"Hiks....hiks....hiks..."

"Eh? Leo ada apa?" tanyanya lembut.

Yang ditanya lalu menggelengkan kepalanya, Zero terkekeh melihat tingkah uke didepannya.

"Yasudah, aku antar pulang ya."

"Iya."

Lalu Zero mengambil payung, dia memayungi Leo hingga dia duduk di samping kursi pengemudi. Lalu dia memutari mobil dan duduk di kursi kemudi. Menutup payungnya dan meletakkannya di kursi belakang.

"Dimana alamat rumahmu?" tanya Zero

"Di......"

"Oh...ok"

.
.
.
—☆✧—
.
.
.

"Jongho...bangun...sudah sore."

"Mmmhhh....nanti nuna."

"Ayo bangun. Choi Jongho."

Dengan terpaksa Jongho bangun lalu mengucek-ucek matanya. Turun dari ranjangnya lalu memasuki kamar mandi.

"Jongho....adiknya nuna, sekarang sudah SMA kelas 11 saja." gumam Yena sambil tersenyum.

Setelah adiknya memasuki kamar mandi, Yena turun menuju dapur. Membantu Eomma dan adik perempuannya yang sedang memasak makan malam.

"Yena tolong ini aduk sebentar, Eomma mau mengambil sayuran di kulkas."

"Ne Eomma."

—☆✧—

YeoJong || Get You now Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang