1.1

187 31 0
                                    

Saat ini mereka sedang berada di mobil Jimin, pergi keluar untuk membeli makan siang dengan suasana hening tak ada yang memulai percakapan.

"Oppa."

"Hm?"

Chaeyoung melirik sekilas kekasihnya yang sedang menyetir dan menghela nafasnya pelan, "Kau sedang datang bulan?"

"Maksudmu?" Jimin melirik

"Kau marah terus."

Gadis itu mengerucutkan bibirnya dan menurunkan dirinya di jok mobil, Jimin hanya melihatnya lalu terkekeh kecil.

Kekasihnya itu mengelus lembut puncak kepala Chaeyoung menyalurkan rasa sayang disana, lalu ia menepikan mobilnya dan melihat dalam dalam manik mata Chaeyoung.

"Kau percaya padaku kan?"

"Kau berbohong ya?"

Jimin menggeleng, "Agar kau tidak tersakiti."

"Sia sia sekali usahaku untuk move on satu tahun ini."

Pria di hadapannya terkekeh ringan dan menarik tubuh Chaeyoung untuk menghadap kearahnya lau menatap matanya dalam dalam.

"Kau sudah ditakdirkan untukku Rosie."

"Cih, aku tidak menyuruhmu menggombal."

Chaeyoung melirik ke arah lain sambil mendengus pelan, membiarkan tangan Jimin yang tiba tiba saja menggenggam tangannya erat.

"Chipmunk ku mau makan apa hm?"

Gelengan didapatkan Jimin.

"Hei? mau kimchi yang banyak? kau suka kan?"

Dehaman didapatkan Jimin.

Pria itu sedikit menghela nafasnya dan mencium punggung tangan gadisnya yang sedang merajuk itu, menjalankan mobilnya lagi lalu berhenti di sebuah restoran Kimchi.

"Aku akan memesan, tunggu disini ya?"

Chaeyoung memandang lurus jalan yang ada di depan sana tanpa menghiraukan ucapan Jimin sekalipun, ia masih marah.

"Rosie, dengar aku?"

"Ya."

Jimin mengusap rambut Chaeyoung pelan dan turun dari mobilnya untuk membeli makan siang.

Sedangkan sang gadis menunggu di mobil, hanya diam tak berkutik atau memainkan apapun.

Namun ketukan di kaca mobil Jimin sedikit membuyarkan lamunannya, ia melirik ke samping dan melihat seseorang memakai masker juga topi mengetuk kaca mobilnya.

"Chaeyoung-ah."

Chaeyoung menyidik dengan bingung, ia pun memberanikan diri membuka pintu mobil lalu melihat seseorang yang sangat ia kenal dulu berdiri disana dengan senyumannya yang merekah.

Park Chanyeol.

"Oppa?"

"Kau masih mengenalku? astaga haha."

Gadis itu mengangguk dan tersenyum tipis mendengarnya, melirik sekitar berharap Jimin segera datang karena tak menyukai suasana canggung seperti ini.

"Kenapa? kau menunggu siapa?"

"Eum– kekasihku sedang membeli makanan."

"Kekasihmu? siapa? oh, Jimin?"

Anggukan diberikan gadis itu pada pria yang ada di hadapannya lalu tersenyum canggung untuk yang ke sekian kalinya.

"Sudah hampir tiga tahun, kau masih bersamanya?"

"Hehe, iya."

Chaeyoung menggaruk lehernya yang sedikit gatal dan menunduk memutus eye contact antara mereka berdua.

"Rosie, ayo pul– loh Hyung?"

Chanyeol melihat Jimin yang terkejut akan kehadirannya, membuat Chaeyoung sedikit mendekat kepada Jimin, "Kenapa hm? Chanyeol hyung menyakitimu?"

"Aku hanya mengobrol ringan dengannya."

Jimin mengangguk dan melirik tas yang dipegang Chanyeol sedari tadi, membuat dahinya mengerut heran.

"Kau mau kemana Hyung?"

"Ke bandara, aku ingin rehat sedikit ke Jeju."

Pria yang lebih pendek di hadapannya itu menganggukan kepalanya mengerti dan melirik Chaeyoung yang ada di sebelahnya.

"Kau kenapa Rosie?"

"Dia gugup bertemu denganku." Ujar Chanyeol menambahkan.

"Kau tak menggigit kekasihku kan?"

"Haha nanti aku digigit balik olehmu."

Mereka berdua terkekeh, lain halnya dengan Chaeyoung yang menggenggam erat tangan Jimin dan menariknya seperti anak kecil yang ingin segera pergi dari sana.

"Haha, baiklah aku pergi dulu. Gadisku makin rewel nanti."

Chanyeol tersenyum, "Hati hati."

"Sampai bertemu nanti."

Akhirnya Jimin dan Chaeyoung menaiki mobil Jimin dan Jimin langsung menjalankan mobilnya, sekekali meligat ke arah Chaeyoung yang sedang memainkan jarinya gugup.

"Chaeyoung? ada apa?"

"Tidak ada apa apa Oppa."

Gadis itu menggeleng dan menunduk, merasa bersalah karena telah membohongi kekasihnya.

— 31121 —

love me again : jiroséWhere stories live. Discover now