1.3

345 33 2
                                    

Jimin sedang berada di apartemennya kali ini, niat ingin mengerjakan sisa tugas dari dosennya yang menyebalkan ia malah terpikirkan dengan apa yang ia lihat tadi di rumah kekasihnya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Jimin sedang berada di apartemennya kali ini, niat ingin mengerjakan sisa tugas dari dosennya yang menyebalkan ia malah terpikirkan dengan apa yang ia lihat tadi di rumah kekasihnya. Benda persegi panjang milik Chaeyoung yang tergeletak tidak dikunci karena pemiliknya sedang pergi ke air membuat Jimin yang penasaran melihatnya.

Pertama kali ia melihat massage yang sudah terlebih dahulu dibuka oleh Chaeyoung dan tersenyum kecil kala melihat kontaknya berada di paling atas.

Namun ia penasaran dan membuka roomchat Chaeyoung dengan Lisa, sedikit scroll keatas dan menemukan suatu bahasan yang janggal diantara mereka

Jimin menghela nafas setiap kali ia mengingatnya, ia rasa terlalu lama meninggalkan Chaeyoung sampai tidak tau apa saja yang terjadi pada gadisnya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Jimin menghela nafas setiap kali ia mengingatnya, ia rasa terlalu lama meninggalkan Chaeyoung sampai tidak tau apa saja yang terjadi pada gadisnya.

"Jaehyun.. siapa dia."

Dering ponsel membuyarkan lamunan Jimin, pria itu langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelfonnya malam malam begini.

call

"Oppa?"

"Hm? kenapa menelfon malam malam, sayang?"

"Kau belum tidur?"

"Belum."

"Sedang apa?"

"Mengerjakan sedikit tugas, kau sendiri kenapa belum tidur?"

"Eum, belum mengantuk."

"Tidurlah, besok kau sekolah."

"Oppa akan tidur juga?"

"Sebentar lagi Rosie."

"Baiklah, mau aku temani?"

"Tidak usah, sana tidur."

"Okay, good night Oppa."

"Mimpi indah, sayang."

Jimin langsung menutup ponselnya dan sedikit tersenyum, ia pun mengabaikan berbagai pikirannya dan kembali mengerjakan tugasnya.

•••

"Taehyung-ah."

Pria yang dipanggil berbalik dan menatap sahabatnya yang sedang berlari menghampirinya dengan sedikit tergesa.

"Kenapa lari lari?"

"Aish! kau meninggalkanku dasar alien!"

"Haha, aku mengantar Jennie tadi."

Jimin mendengus pelan saat mendengar alasan sababatnya itu, mereka pun melanjutkan berjalan berdua menyusuri lorong gedung fakultas yang mereka geluti sejak satu tahun ke belakang.

"Kau tau kabar baru?"

Pria yang lebih pendek itu mengangkat bahunya acuh tak acuh mendengar banyaknya celotehan sahabatnya yang duduk di sebelahnya itu.

"Cepat tanya 'kabar apa?' "

Jimin mendengus, "Pemaksaan sekali."

"Agar terlihat menarik."

"Ya, ada kabar apa Taehyung-ssi?"

Taehyung tersenyum mendengarnya lalu berdiri di hadapan Jimin dengan senyum kotak yang selalu melekat pada dirinya, "Seulgi kembali ke Korea."

"Uhuk uhuk."

Ntah apa yang menyangkut di tenggorokannya, Jimin tersedak tiba tiba mendengar ujaran yang diberikan Taehyung. Lalu meminum air mineral yang dibelinya di minimarket tadi.

"Kau tersedak liur sendiri?"

"Aish! tidak!"

"Terkejut sekali mendengarnya."

Jimin merotasikan matanya malas, mendengar Taehyung berceloteh membuatnya kesal sekaligus emosi sendiri.

"Kau tau Seulgi musuhku?"

"Aku tau, tapi dia kan cinta pertamamu." Ujar Taehyung menambahkan.

"Aish! lalu apa maksudmu memberitahuku soal itu? apa penting hah?!"

"Kenapa kau jadi marah marah?"

Taehyung mengangkat sebelah alisnya menggoda Jimin yang sedang kesal dibuatnya, lalu menatap sahabatnya itu dengan tatapan curiganya.

"Yah, tapi dia sudah memiliki kekasih."

"Lalu? aku pun memiliki kekasih."

"Bukanya kau putus dengan Dahyun?"

Jimin memukul lengan Taehyung, "Dahyun mantanku saat sekolah menengah astaga!"

"Lalu siapa pacarmu?"

"Park Chaeyoung, dan dia tidak boleh tau soal Seulgi yang menjadi cinta pertamaku."

— 71121 —

love me again : jiroséHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin