0.3

677 77 2
                                    

'Apa dia sudah tidak mengenalku?'

Batin Chaeyoung berasumsi, melihat kedatangan sang 'mantan' pacar yang hanya berlalu setelah melihat wajahnya tadi.

"Lisa, kau lihat dia? seperti Jimin Oppa kan? tapi kenapa dia tidak mengenalku?"

Sang lawan bicara mengangkat pundaknya bingung, "Mungkin dia tidak mengenalmu lagi? astaga Park Chaeyoung lihat penampilanmu. Dulu kau terlihat nerd dengan kacamata bulat dan badanmu yang sedikit- sorry gumpal juga kulit yang kusam, bahkan kau harus selalu mengedit fotomu dulu."

Gadis itu mengangguk mengerti tentang apa yang sahabatnya katakan, ia memang sudah menjalani berbagai treatment saat di Aussy beberapa bulan lalu.

"Ah iya juga, yasudah ayo ke kelas."

•••


Chaeyoung duduk tepat di meja belakang Lisa dan seorang wanita berkacamata di sampingnya, ia tersenyum hangat kala wanita itu menyapanya.

Tak lama, seorang guru berparas cantik datang dari arah pintu, semua langsung berdiri dan menyambutnya hangat, "Annyeonghaseo Seongsaengnim."

Ia mengangguk dan duduk di meja guru paling depan sambil membuka buku presensi, lalu menyipitkan matanya sambil melihat ke arah depan.

"Park Chaeyoung? ah ya, ayo maju ke depan."

Sang pemilik nama mengangguk dan maju ke depan kelas sambil melihat orang orang yang ada di sekitarnya.

"Perkenalkan dirimu."

"Eum- halo, namaku Park Chaeyoung. Aku murid pindahan dari Haileybury Girls College Aussy, semoga kita dapat berteman sengan baik."

Chaeyoung membungkukkan badannya lalu tersenyum kembali menatap seluruh antero kelas yang atensinya terpusat padanya.

"Ada pertanyaan?"

Semua orang siswa mengangkat tangannya tinggi tinggi, berebut pertanyaan dan membuat Chaeyoung sedikit terkejut.

"Nomor ponselmu?"
"Ah, cantik sekali."
"Kau memiliki kekasih Chaeyoung-ssi?"
"Mau berkencan denganku?"
"Aku jatuh cinta pandangan pertama."

Chaeyoung tersenyum kaku sedangkan guru yang berada di sampingnya menggeleng pelan. Ia pun duduk kembali di kursinya setelah mendapat perintah.

•••

Satu jam berlalu, dengan cepat Lisa menarik tangan Chaeyoung yang hampir tertidur di mejanya lalu mengaraknya ke kantin.

Beberapa menit mereka lalui di kantin Lisa akhirnya melambaikan tangan pada dua orang pria yang menghampiri mereka dengan langkah tergesanya.

"Disini Kookie!"

Lisa tersenyum sumringah saat kedua pria tersebut duduk depan mereka di meja yang berisikan dua kursi tersebut, "Dia siapa?"

"Jiminie hyung, kau lupa?"

"Ah Jimin Oppa? aku Lalisa, panggil saja Lisa."

Pria yang memakai topi di depannya itu mengangguk lalu melirik ke arah Chaeyoung di sebelah Lisa.

"Kau siapa?"

Chaeyoung memberanikan menatap Jimin dan menunjuk tubuhnya sendiri seakan bingung kenapa Jimin tak mengenalinya.

"Iya kau, aku hanya mengenal Lisa."

"Kau lupa denganku, Oppa?"

Jimin menyipitkan matanya sekali lagi lalu menyidik Chaeyoung dengan bingung, "Tunggu, jadi benar kau Chaeyounh? ah maaf, kau terlihat berbeda."

"Sepertinya kalian menyembunyikan sesuatu dariku."

Lisa memutar bola matanya malas.

"Kau saja yang tidak tau info, Gguk."

"Aku kudet maksudmu?"

"Ya, itu bahasa kasarnya."

"Aish! kucing Thailand ini!"

Chaeyoung sedikit terkekeh melihat pertengkaran antara Lisa dan Jeongguk di hadapannya, namun ia sedikit risih dengan tatapan Jimin yang sedari tadi berpacu padanya.

"Kenapa?"

Jimin berkedip lalu memalingkan wajahnya sambil tersenyum kaku, "Tak apa, kau terlihat cantik."

"Kau membuat Chaeyoung pergi ke Auckland selama setahun, jadi jangan coba coba menggombalinya lagi atau akan ku bunuh kau Park bantet Jimin!"

Lisa menatap tajam ke arah Jimin yang membuat tawa Chaeyoung mengembang seketika.

"Kau lebih pendek dariku La pendek Lisa."

Kini seluruh orang penghuni meja tersebut tertawa diikuti Chaeyoung yang lagi lagi meneguk minumannya haus.

"Masih ingat cafe yang dulu sering kau dan aku datangi?"

"Masih."

"Temui aku disana nanti, ya?"

Chaeyoung mengangguk dan kembali pada topik pembicaraan tidak jelas antara Lisa dan Jeongguk.


- 18419 -

love me again : jiroséWhere stories live. Discover now