Bagian 1

76 40 162
                                    

Hai guys, jumpa lagi dengan dewa disini. Bukan dewa langit dan sebagainya ya.
Happy reading
.
"Bagaimana caranya agar masalahmu cepat selesai?"

Sinar matahari masuk menyinari kamar seorang gadis melalui cela cela fentilasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari masuk menyinari kamar seorang gadis melalui cela cela fentilasi. Sinar matahari tidak menggangu acara tidurnya. Kecuali,

"RERE BANGUN CEPATT!"

Teriakan tersebut sontak membuat gadis bernama Aredhel Estel Melian atau dipanggil Rere itu terbangun.

"Iya ma, Rere udah bangun"

"Bagus, jangan tidur lagi"

Setelah itu tidak ada suara dari depan kamar lagi. Sepertinya mamanya sudah turun. Mungkin mau membangunkan adik dan kakaknya.

Rere melihat jam yang ada di dinding. "Jam setengah 5 tohh. Yowis diriku mandi saja," ia beranjak dari kasur lalu pergi ke kamar mandi tanpa merapikan kasurnya terlebih dahulu.

"Adohhhh lupa. Sabun gue kan habis," ucap Rere menepuk keningnya. Ia membuka pintu kamar mandinya lalu berjalan dengan handuk yang melingkar menutupi tubuhnya. "DEK, AMBILIN RERE SABUN DONG"teriak nya berharap sang adik mendengar.

"Nih, lain kali jangan teriak teriak gitu!. Kamu mau adik kamu ngikutin kebiasaan kamu teriak teriak?!. Kamu seorang kakak! Harus bisa menjadi contoh yang baik buat adik kamu," Ucap mama saat menyerahkan sabun batang kepada Rere. Raut wajah nya tenang tanpa emosi, namun ucapannya sangat tajam.

Rere hanya menduduk saat dimarahi mama-nya. Ia tau dirinya salah. Seharusnya dia tidak ceroboh, dan harusnya dia melihat stok barang nya agar tidak kesusahan saat dibutuhkan. Ia berbalik mengunci pintu kamar lalu masuk melanjutkan acara mandinya.

"Itu Rere kenapa teriak teriak ma?," Tanya seorang lelaki paruh baya kepada istrinya.

"Itu loh Pa, Rere udah besar masih aja suka teriak teriak. Gak bisa apa dia ga ceroboh sekali aja," jawab Yuna menggebu-gebu. Ditya hanya menggeleng geleng mendengar sikap anaknya yang tidak pernah berubah.

"Adik sama Ale mana?, Belum bangun?"

Yuna menggeleng. "Udah aku gedor gedor kamarnya, tapi dikunci"

"Suka banget ngunci pintu. Kalau ada apa apa siapa yang susah," lanjut Yuna mengehela nafas melihat perilaku anaknya.

"Kan harus privasi ma. Kan kita gatau mereka didalam lagi apa. Bisa aja lagi ganti baju kan?," potong Rere yang sudah selesai mandi. Masih dengan baju santainya.

"Kan ada kamar mandi buat ganti baju. Ini juga kebiasaan kamu jadi di ikutin adik kamu kan. Sebagai kakak harus bisa jadi contoh yang baik. Lagi lagi mama bahas ini ke kamu."ucap Yuna menceramahi anak keduanya. Rere yang mau menjawab langsung terdiam mendengar suara papanya.

"Jangan melawan. Akui kesalahan kamu dan masalah clear."

"Apa aku harus mengakui kesalahan yang tidak aku perbuat Pa?"




TBC.
Lagi mood ngetik, apalagi hujan.
Disana hujan tidak?
Jangan lupa vote yaaa.
Sampai sini kalian udah tau karakter dari mereka? Coba sebutin buat yang tau..

Spam next nya dong


3/11/21
—salam hangat, dewa.

3/11/21—salam hangat, dewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampingan UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang