10. lorong dimensi lain (1)

243 57 0
                                    

"Hyera agak aneh hari ini hyung dia ga kaya biasanya,biasanya dia ga se aktif ini ga secerewet ini dan waktu telfon tadi.. Gua baru pertama kali liat dia kaya gitu,sumpah kaya bukan hyera"ucap jungwon kepada kakak laki lakiku,aku jelas masih mendengarnya.

Ia ada di depan persis dimana tempatku duduk, aku dan mereka sedang makan malam.dan berbincang tentang bagaimana aku dan kakakku hidup kedepannya,ayah dan ibuku berhenti kerja.. Aku dan kakakku masih sekolah, kakakku kuliah.kerja paruh waktu tidak akan cukup untuk membiayai hidup kami berdua,urusan ibu dan ayah memang bibiku yang mengurusnya namun sejak kejadian jake aku selalu menolak uang pemberian darinya.

"gua ada panggilan buat gabung ke salah satu tim e-sport tapi gua ga bakal berangkat karna gua ga bisa tinggalin hyera sendiri,gua pikir waktu gua ikut audisi waktu itu,kondisi ga kaya sekarang."ucapnya tadi.

"ya mungkin suasana hatinya lagi seneng won"jawaban heeseung untuk pertanyaan jungwon tadi.

Masalah tentang keuangan kita belum terpecahkan hingga kini.aku terdiam menghabiskan makananku tak lama suara rombongan motor masuk ke dalam telingaku,mereka datang.

"tetangga pada dateng kalo gini ceritanya"ucap heeseung.

Heeseung dan jungwon segera keluar menemui mereka,sedangkan aku masih sibuk menghabiskan makan malamku.aku harus berhemat kali ini.

"masuk aja dulu, bentar lagi ujan gua ga mau ke ujanan di jalan,parkirin di sono biar ga kena ujan"ucap heeseung remang remang.

Aku sudah menyelesaikan makananku lalu ku cuci bersih piring yang ku gunakan,aku keluar untuk menemui mereka.terlalu banyak orang.

"niki udah bawa jay hyung sama jake hyung sesuai syarat"ucap niki

"lo bawa kita semua buat masuk ke youtube lo,lo yakin bisa gaji kita semua?"tanyaku

"ah itu masalah gampang sunoo hyung kan kaya minta aja ke dia"jawab niki

Sunoo mungkin sedang tidak fokus,jika fokus ia akan protes namun sedari tadi ia memegangi pipinya.belum sembuh juga ternyata,pantas saja tidak banyak bicara.

"ih gerimis"kata jake sambil menadahkan tangannya ke depan.

Ramalan kakak laki lakiku tidak pernah salah.kami semua segera memasuki rumahku,aku membuatkan minum untuk mereka lalu duduk bercerita bersama mereka.tak lama hujan deras mengujani daerahku.

"pintu dimensi kaya gitu ga bisa di tutup sembarangan,kalo ada yang kurang sehat mending ga usah ikut"ucap heeseung, aku mengacungkan tanganku namun heeseung tidak memperdulikannya karna ia tau aku hanya akan membuat alasan untuk tidak ikut ke sana.

"pintu kaya gitu emang ada hyung?"tanya jake

Heeseung mengangguk.ia menatapku sebentar lalu menaruh telapak tanganya ke kepalaku,ia mengusapnya lembut.

"dan ga semuanya bisa kita tutup sembarangan"ucap heeseung.

Saat 3 tahun lalu aku menutupnya paksa sehingga aku sendiri yang tersakiti.namun yang berada di sekolahku ini, berbeda pintu itu, tidak sebesar pintu dimensi yang 3 tahun lalu ku temui.

"singkirin tangan lo!ganggu mata gua"ucap jay tiba tiba,sepontan semuanya menatapnya dengan tatapan aneh.

"lah pala pala adek gua,tangan tangan gua,dianya juga ga ribut!kenapa lu yang ribut dah?"tanya heeseung

"mata gua liat"ucap jay

"ya ga usah liat"jawab heeseung

"ya lo di depan gua"jawab jay lagi

"pindah lah tempat juga masi banyak"jawab heeseung lagi

"udah diem udah"jawabku sambil meminum minumanku.

Spirit Seeker | Enhypen Where stories live. Discover now