5.(Go).🖤

400 58 8
                                    

Vote and comment

~happy reading~



"Mantan Jeno," singkat padat dan jelas dua kata yang ke luar dari mulut Yuna mampu membuat Yeji melotot kan kedua matanya.

"APA!" Chaeryeong yang berada di samping Yeji seketika meringis mendengar teriakan Yeji yang masuk ke gendang telinganya.

"Ais! bisa kau pelankan suaramu, eoh?!"

"Ya maaf," gerutu Yeji.

"Tapi kenapa Jeno tidak pernah mengatakan hal itu?!" Ucap Yeji kesal. Yang lainnya hanya mengedikan bahu mereka.

Yeji beranjak dari sofa." Aku pulang saja. Aku malas untuk latihan sekarang." Namun Ryujin menghentikannya.

"Kenapa kau pulang?! Katanya kita mau latihan, kan sebulan lagi kita penilaian extra,"

"Mood ku hilang," Yeji berlalu meninggalkan keempat sahabatnya itu. Membuat keempatnya menggeleng heran.

Kini Yeji mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang sambil menikmati indahnya kota Seoul. Lama ia mengendarai mobilnya ia melihat kedai di pinggir jalan di depannya.

Yeji memarkirkan mobilnya dan memasuki kedai tersebut, dapat Yeji lihat di dalam kedai tersebut banyak sekali makanan manis yang memang kesukaannya.

"Wah! aku tidak salah masuk ke kedai ini," gumamnya.

Yeji memesan beberapa kue pilihannya, sambil mengarahkan pelayan di sana memasukkannya ke dalam plastik. Beberapa menit Yeji memilih-milih beberapa kue, ia lalu membayarnya dan segera berlalu dari kedai itu.

Drrttt..drtt..

Saat Yeji akan memasuki mobilnya,
Ponsel miliknya berbunyi Yeji cepat-cepat mengangkatnya.

"Halo?"

".."

"Wah ... benarkah?"

"..."

"Okay aku akan pulang sekarang."

Yeji mematikan layar ponselnya dan dengan cepat masuk ke dalam mobilnya.

At home Yeji.

"Ibu, Ayah!" Yeji berlari memeluk ibu dan ayahnya yang sedang duduk di sofa.

"Anak Ayah kenapa manja seperti ini, eoh?!" Yeji hanya menggelengkan kepalanya dalam pelukan ayah dan ibunya. Yeji saat ini hanya ingin memeluk mereka, ia sangat rindu karena jarang Yeji bisa bertemu mereka.

"Ayah dan Ibu bohong!"

"Katanya kalian pulangnya besok pagi,"

"Maaf ya. Sebenarnya kami pulang cepat karena besok kami akan pergi ke Jepang pagi-pagi sekali," ucap sang ayah.

"Dan rencana kami ingin pulang besok pagi batal, karena jadwal kami di percepat," lanjut ibu Yeji.

"Terus kalian berapa lama di sana?" tanya Yeji yang sudah melepaskan pelukannya, dan sekarang ikut duduk di sofa di antara kedua orang tuanya.

"Paling cepat tiga bulan," sahut ayah Yeji.

"Kalian tega!" ketus Yeji sambil bersedekap dada.

"Kan ada Bik Han dan Pak Jung yang menemanimu di rumah. Juga 'kan ada Jeno dan Bibi Lee," ujar ibu Yeji lembut yang diangguki oleh ayahnya.

"Kalian tidak pernah ada waktu untukku." setelah mengatakan kalimat itu Yeji dengan cepat melengos pergi ke kamarnya tak menghiraukan panggilan Ayah dan Ibunya.

Sorry & Love you [ yejeno]✓Where stories live. Discover now