19(JuuKyuu).🖤

671 73 5
                                    

Vote and comment ⭐

Aku balik dengan ke abal-abal di part ini.

KALOK ADA TYPO TOLONG TANDAIN YA.

Soalnya aku buat part ini ngebut.

~Happy reading~

"Mari kita benar-benar akhiri semuanya!"

Deg

  

  Kini Yeji sudah dipindahkan ke ruang rawat inap biasa, lebih tepatnya dua puluh menit yang lalu. Tuan dan Nyonya Hwang  sudah pulang beberapa saat dan meminta teman-teman Yeji untuk menjaga Yeji sebentar saja.

Tuan dan Nyonya Hwang pulang hanya untuk sekedar membersihkan diri. Karena dari semalam baru sampai di korea, mereka tidak sempat mengganti pakaian.

"Ah Yeji aku  sangat khawatir padamu," sarkah Yuna langsung memeluk Yeji yang tengah terduduk dengan bersandar di kepala ranjang.

"Kau berlebihan," balas Yeji sambil membalas pelukan Yuna. Tak lama aksi saling peluk itu terjadi Yuna dan Yeji segera melepaskan pelukannya.

"Ji," Ryujin mendekati Yeji, diikuti Lia dan Chaeryeong yang tengah menunduk.

"Apa benar kata paman dan bibi kau lumpuh?" tanya Ryujin dengan sendu, sebab tadi mereka sempat bertanya tentang kondisi Yeji pada Tuan dan Nyonya Hwang. Yeji mengangguk pelan. Perasaan aneh hinggap di benar Yeji.

Apakah teman-temannya akan menjauhi dirinya!

'apakah mungkin temannya masih menerima keadaannya sekarang?!
Yeji semakin takut kala jika ekspetasinya benar terjadi.

"Yeji_ah. Kau jangan sedih kami di sini. Dan kau harus sembuh ya. Kami menyayangimu," ujar Ryujin lalu memeluk Yeji dengan erat.

"Lia, charyeong apa kalian tidak ingin memelukku juga, eoh?' tanya Yeji tiba-tiba. Membuat ketiganya langsung memeluk Yeji.

Yuna yang melihatnya cukup senang akhirnya persahabatan mereka kembali lagi. Hanya sebuah kesalahpahaman masing-masing membuat mereka berpikir Yeji selalu salah. Tapi hal itu berakhir ketika mereka berpelukan seperti saat ini.

"Ji maafkan kami, telah berpikir negatif karena kemarin malam kau tidak datang ke basecamp," ucap Lia masih dalam posisi berpelukan.

"Iya Ji ... kami tidak tahu bahwa kau kecelakaan saat pulang kemarin," lanjut Chaeryeong.

"Maafkan kami," ucap Ryujin menimpali. Yeji yang mendengarnya tersenyum memaafkan temannya.

"Tidak apa-apa aku memaklumi ... hehe ..." balas Yeji lalu mereka melepaskan pelukan mereka.

Yeji beralih menatap teman-teman lainnya, Mark, Renjun, Haechan, Jeno, Chenle, dan Jisung tengah berdiri canggung. Yeji pikir itu mungkin karena Yeji dan keempat sahabatnya asik dengan dunia mereka. Sehingga lupa ada yang lainnya juga.

"Oh ya. Kalian teman-temannya Jeno. Terima kasih ya sudah ikut menjengukku kemari," ucap Yeji yang mendapatkan anggukan dari mereka dan senyum canggung.

"Sama-sama ... Maaf kami tidak membawa apapun karena kami kemari dadakan," ujar Renjun dan diiyakan oleh teman-temannya yang lain.

"Tidak apa-apa. Terima kasih ya,"

"Sama-sama Yeji_ah," sarkah Haechan dengan suara agak nyaringnya. Membuat yang lainnya memutar malas bola matanya kala si lelaki cerewet itu sedikit berteriak. Dan Renjun yang refleks memukul bahu Haechan.

Sorry & Love you [ yejeno]✓Where stories live. Discover now