•O7•

131 36 0
                                    

Happy reading

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Happy reading

❀ೋ═══✰═══ೋ❀

"ADUH ANYING! KALAU BERHENTI NGGAK USAH NGEREM MENDADAK GITU KENAPA SIH!" seru Haruto. Kayaknya sekarang dia udah emosi banget sama supirnya, soalnya dari tadi kan yang bacot si Jihoon sama Junkyu.

"TAU NIH! KALAU JIDAT GUE BENJOL GIMANA?!" saut Jeongwoo. Derita mu, nak.

Kasihan banget si Cloudiro di marah-marahin mulu dari tadi. Tertekan pasti dia, udah mah dengerin teriakan, bacotan, protesannya anak-anak curut. Sabar Cloudiro mah sabar. Belum aja di tinggalin di tengah jalan sama Cloudiro.

"Berisik lo," celetuk Mino. Emang sukanya nyari perkara.

"Turun-turun, udah sampe nih," suruh Bobby.

Selepas mereka semua turun dari bus sebagian anak-anak curut bernafas lega karena terbebas dari bus ugal-ugalan itu tapi ada juga yang lagi mual-mual berujung muntah, contohnya Bang Yedam sekarang yang lagi muntah-muntah sambil di pijetin tengkuk lehernya sama Hyunsuk.

Mino yang melihat Yedam muntah-muntah, "Cih norak," celetuk Mino lagi. Nggak tahu ya nih orang ada masalah apa. Salty mulu.

"Bacot lo ah," Bobby membekap mulut Mino dan jalan, Mino jadi ikutan keseret.

Ketiga belasan mengikuti tiga orang di depannya. Mereka baru saja berhenti di tengah-tengah hutan dekat mulut goa yang besar. Untung hari pagi jadi nggak seram-seram amat.

"Ini jalan kemana lagi sih?" tanya Doyoung. Pengen cepat sampe, lelah dia dengan segala cobaan mulai dari insiden bus. Nggak mau ya tiba-tiba di tengah jalan di cegat lagi sama penyihir hitam.

"Nih di depan kalian ada goa, masuk yuk," ajak Jinan.

"Lah ngapain ke goa, bang?" tanya Jeongwoo.

"Nggak usah bacot masuk-masuk aja," jawab Mino. Di balas tatapan sinis oleh Jeongwoo.

Jinan memimpin perjalanan di depan dengan munculnya sebuah api kecil di telapak tangannya. Lumayan lah buat penerang jalan di goa yang gelap gulita ini.

Jika Jinan memimpin perjalanan di depan maka Bobby dan Mino berjalan di belakang anak-anak curut untuk berjaga-jaga. Takut ada yang ketinggalan nanti, kan malah jadi nyusahin.

Suasana hening, efek capek kali ya. Mereka jalan santai banget kayak nggak ada apa-apa. Padahal baru di cegat sama penyihir hitam.

"Bang, mau nanya dong," ujar Yedam. Jinan yang sebenarnya ada di depan Yedam menoleh sekilas ke belakang.

"Apaan?"

"Ramalan yang dimaksud itu ramalan kayak apa?" tanya Yedam.

Tapi Jinan yang di ajukan pertanyaan hanya diam. Padahal pertanyaan Yedam itu mewakili ketiga belasan yang lain.

Witchmorny School [Treasure¹³]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora