•O8•

94 27 3
                                    

Happy reading

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Happy reading

❀ೋ═══✰═══ೋ❀

Setelah anak-anak curut di antarkan ke kabin masing-masing oleh Mino, Jinan dan juga Bobby. Mereka duduk dulu sebentar bersama penyihir lain yang satu kabin sama mereka.

Setelah selesai berbincang-bincang sebentar anggap saja sebagai sesi perkenalan agar lebih akrab. Mereka di beritahu kamar-kamar yang kosong untuk mereka tempati lalu segera membersihkan diri dan istirahat, ini bagi mereka yang tidak di berikan pertanyaan aneh-aneh dari teman satu kabinnya.

Beda lagi kalau Jeongwoo, Junghwa sama Jaehyuk bukannya di suruh istirahat mereka malah di berikan berbagai pertanyaan yang benar-benar di luar ekspektasi Jeongwoo, Junghwan dan Jaehyuk. Misalnya seperti ini,

"Lo mandi berapa kali?"

"Timbangan badan lo berapa, bang?"

"Jangan sok ganteng ya soalnya disini gue yang paling cakep. Jadi sekarang jawab! cakepan gue atau member nct?"

"Lo pernah makan champ nggak?"

Dan masih banyak lagi pertanyaan tidak bermutu lainnya. Dan terakhir, ini sih teman satu sekolahnya Jeongwoo yang nanya, sekelas malah makanya sokab.

"Weleh woo, nggak nyangka gue bener-bener nggak nyangka lo bisa sampai sini. Kok bisa sih? modelan lo kayaknya nggak mungkin di jadiin penyihir," agak sakit hati ya dengarnya. Jeongwoo juga nggak tahu kenapa dia bisa di rekrut jadi penyihir nggak pernah kepikiran juga selama ini seriusan deh.

"Udah-udah jangan banyak tanya kalian, biarin mereka berberes dan istirahat dulu jangan di ganggu," kata salah satu dari teman kabin mereka.

Hamdallah masih ada yang waras di kabin ini, batin jeongwoo yang telah tersakiti.

Setelah itu Jeongwoo, Junghwan dan juga Jaehyuk pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat sejenak.

Mari kita beralih ke kabin Jihoon, di dalam kamarnya berkali-kali dia menghela nafas sambil memejamkan matanya dan berbaring. Rasanya begini toh menghirup udara di wilayah penyihir udah kayak di film fantasi aja nih.

Rasanya masih nggak percaya kalau sekarang dia berada di wilayah yang isinya para penyihir. Kayak bingung aja anak bujang kayak seorang Park Jihoon ini yang masih tengil-tengilnya yang masih ingin bebas dengan dunia luarnya malah terdampar di tempat kayak gini.

Cekrek

Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seseorang, Jihoon terbangun dari acara baring-berbaringnya dan menatap bingung ke arah seseorang tersebut.

"Kenapa In? Butuh sesuatu kah?" tanya Jihoon.

"Hehehe numpang ngumpet bang, kalau si Hyunjin nyari gue bilangin gue lagi keluar nggak tau kemana atau terserah deh mau bilang apa ke dia asal jangan bocorin gue aja," ucapnya, menutup pintu kamar Jihoon sambil cengengesan.

"Emang kenapa sih? Kalian lagi main petak umpet apa gimana?" tanya Jihoon bingung.

"Udah bang jangan banyak tanya ntar aja kalau mau nanya-nanya mah ya," katanya, Jihoon mengangkat kedua bahunya ketika melihat orang yang di panggil In itu masuk ke dalam lemari pakaiannya.

Jihoon pun kembali berbaring di kasurnya tapi itu tak bertahan lama karena setelahnya seseorang dengan tidak santainya masuk ke dalam kamarnya dengan muka yang kelihatan banget lagi nahan marah.

"ASTAGFIRULLAH ISTIGHFAR LO HYUNJIN!" teriak Jihoon kaget. Karena Hyunjin menutup pintu kamar Jihoon sangat keras.

Hyunjin yang menyadari kebodohannya itu malah cengengesan sambil menggaruk tengkuknya.

"Maaf Hoon, kelepasan gue hehe," katanya.

Jihoon hanya mengelus dadanya sabar, sambil menatap lelah kepada Hyunjin.

"Ngapain lo kesini? Gue mau istirahat," ketus Jihoon.

"Eh anjir ngambek sorry lah, Hoon. By the way lo lihat Jeongin nggak?" tanya Hyunjin.

Jihoon nampak berpikir, "Jeongin? Nggak tau lah gue. Dari tadi kan gue di kamar dari habis ngobrol sama lo dan yang lain," kata Jihoon.

"Oh iya juga ya. Tapi perasaan dia tadi lari ke arah kamar lo deh."

"Ya buktinya gue nggak lihat dia tuh, emang lo berdua ngapain sih?" tanya Jihoon penasaran.

Dengan muka merahnya Hyunjin berkata, "Si Jeongin anjir kurang ajar banget masa dia mecahin vas kesayangan gue sih! Lo tau nggak sih itu vas bahan-bahannya susah dicari anjir gue buat itu dengan penuh kasih sayang, kelembutan dan juga cinta dari lubuk hatiku yang terdalam," ujar Hyunjin menggebu-gebu.

Jihoon dibuat melongo karena perkataan Hyunjin barusan.

"Bahannya juga paling cuma tanah liat biasa nggak sih bikin vas tuh," kata Jihoon.

"HELL NO! emang iya itu bahannya gue ambil dari tanah liat tapi tanahnya dari wilayah penyihir hitam tau," kata Hyunjin sedih.

Kurang kerjaan banget si Hyunjin maling tanah liatnya penyihir hitam, batin Jihoon heran.

Jihoon menggelengkan kepalanya lalu menyuruh Hyunjin pergi dari kamarnya, dengan raut wajah sedih dan putus asanya karena tak menemukan sang target Hyunjin pun pergi dari kamar Jihoon. Cukup dramatis ya teman-teman.

Serasa sudah aman Jihoon menyuruh Jeongin untuk keluar dari tempat persembunyiannya.

"Jeongin woi! Keluar cepet udah pergi noh si Hyunjin," kata Jihoon.

Muncullah seonggok kepala manusia dari balik pintu lemari yang sedang mengintip keadaan sekitar lalu keluar dari lemari dengan senyuman lebarnya.

Jeongin menghela nafas lega, "Akhirnya saya sudah tak di kejar lagi," katanya.

"Lo udah kayak buronan aja njir, dah sana pergi gue mau istirahat!" usir Jihoon.

"Iye-iye," jawab Jeongin.

Setelah Jeongin keluar dari kamarnya, Jihoon melanjutkan kegiatannya yang sempet tertunda tadi. Iya, kegiatan memikirkan bagaimana bisa seorang Park Jihoon bakal otw jadi penyihir.

Agak tidak bermutu memang tapi mau gimana lagi, namanya juga pikirannya Park Jihoon jadi maklum aja ya teman-teman.

Masih di kabinnya slytherin, sekarang kita lihat apa yang dilakukan sosok yang sangat dingin jika dengan orang yang tidak dekat dengannya ini.

Yoonbin, sungguh nama yang tidak asing bukan. Mari kita lihat apa yang sedang dilakukan oleh orang ini.

"YOONBIN!" terdengar suara teriakan yang memanggil namanya.

Yoonbin yang sangat ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya malah di ganggu dengan teriakan tersebut.

Walaupun Yoonbin terlihat tidak bersemangat karena kelelahan tapi dia tetap keluar dari kamarnya dan menghampiri orang yang memanggilnya.

"YOON-"

"Apaan bang?" tanya Yoonbin.

Orang itu terlihat kaget karena Yoonbin yang datang secara tiba-tiba dari arah belakangnya.

"Ambil ramuan ini terus kasih ke Jihoon dan juga Hyunsuk. Minumnya masing-masing setengah saja ya," ujar orang tersebut.

Yoonbin di buat bingung dengan apa yang diberikan oleh orang di depannya ini.

"Bang Taeil, ini apaan dah?" tanyanya.

"Itu ramuan penghilang rasa lelah, kalian kan malam nanti mau pengesahan penyihir baru jadi kalau nggak minum ramuan ini tubuh kalian bakal nggak segar bugar keseluruhan, secara nanti acaranya bakal lama," jelas Taeil.

Yoonbin mengangguk paham, "Makasih ya bang," kata Yoonbin, lalu pergi mengarah ke kamar Jihoon setelah itu ke kamar Hyunsuk.

ೋ═══✰═══ೋ❀

Witchmorny School [Treasure¹³]Where stories live. Discover now