008. ANOTHER WAY

3.1K 339 49
                                    


Historia duduk termenung di teras rumah keluarga Sano.
Hari sudah larut malam tapi gadis itu masih betah berada di luar kamar dengan selimut yang menutupi nyaris seluruh badannya.

Dia sedang berpikir, tentang kejadian tadi.
Semuanya berjalan sama persis seperti yang dia ketahui.
Tapi...
Apakah ini sudah benar ?

Jika terus begini, maka Mikey pada akhirnya akan rusak.
Tidak hanya itu, bahkan Draken, Ema, Mitsuya, Baji semuanya...

Apakah cukup hanya dengan mengandalkan Takemichi saja ?

"Walau pada akhirnya aku mencoba melakukan sesuatu terhadap apa yang sudah di takdirkan tidak akan menjamin masa depan yang lebih baik dari yang sebelumnya." Gadis itu bergumam lirih.

"Bagaimana jika semuanya menjadi lebih buruk ?" Mengeratkan selimut yang membungkus tubuh mungilnya.
Hari ini Historia sadar, dia terlalu meremehkan.

Apanya yang menghancurkan jalan cerita ? Apanya yang mengubah ?

"Aku terlalu takut mengambil keputusan."




"Kenapa belum tidur ?"

Gadis itu berjengit kaget saat seseorang berbisik tepat di cuping telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu berjengit kaget saat seseorang berbisik tepat di cuping telinganya.
Mendelik kesal pada pemuda berambut pirang yang kini tertawa kecil karena berhasil menjahilinya.

"Brengsek, kau mengagetkanku tau." Umpatan kasar terdengar dari bibir gadis itu.

Mikey, lelaki itu kini mendudukan diri tepat di samping sang gadis, mengabaikan sederet kata-kata mutiara dari seseorang yang menjadi korban ke usilannya.

"Sudah malam dan kau asik melamun di luar. Bukan salah ku kan ?" Mikey mengulum senyumnya, dia dapat melihat bagaimana sang gadis mengerucutkan bibirnya lucu.

"Hanya sedang menghitung bintang."
Ucapan gadis itu asal sebenarnya. Namun pemuda di sampingnya menanggapi dengan serius.

"Begitu ya." Gumam Mikey mengakhiri pembicaraan.
Kepalanya mendonggak ke atas guna menatap langit yang berhiaskan ribiluan bintang, kemudian terdiam seolah tenggelam dalam keheningan malam.

 Kepalanya mendonggak ke atas guna menatap langit yang berhiaskan ribiluan bintang, kemudian terdiam seolah tenggelam dalam keheningan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR HISTORIA [ TOKYO REVENGERS X READERS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang