8

840 82 8
                                    

Di dungeon

Setelah 1 menit ciuman mendalam, keduanya akhirnya berpisah dan memiliki wajah yg merah.

Tapi Raven seketika melihat Elena dengan serius dan berkata "Elena, aku serius dengan perkataan ku. Saat keluar dari dungeon ini aku akan melamar mu"

Tapi Raven bisa melihat ekspresi sedih di wajah Elena "aku tau kau adalah seorang putri dari suatu kerajaan, tapi itu tidak akan menghentikan ku untuk mendapatkan mu Elena. Ini adalah janji dari ku, bahkan dewa sekalipun akan ku bunuh untuk menepati janji ku"

Elena terkejut mendengar perkataan Raven dan memeluk nya "aku percaya padamu, saat keluar dari sini aku akan membawa mu kepada ayahku"

Raven tersenyum dan mengusap kepala Elena "ya tuan putri" kata Raven dengan main-main

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu!!! Hmphh"

"Ya ya Elena"

"Tapi Raven, sihir apa yg kau gunakan tadi? Itu adalah sihir yg sangat kuat yg bisa menghancurkan sebuah kota dengan mudah! Bahkan monster Rank B-A yg berjumlah ratusan hilang dalam sekejap" kata Elena dengan penasaran

"Hmm jadi tadi adalah salah satu dari beberapa Noble phantasm ku"

"Noble phantasm?" Tanya Elena dengan bingung

"Dulu waktu aku berumur 3 tahun, aku pernah tersesat di dalam hutan dan bertemu dengan seorang pria tua yg baik. Dia memberi ku 14 kartu servant yg masing-masing memiliki kelas yg berbeda, dalam 14 kartu itu, terdapat jiwa para pahlawan hebat yg di ukir dalam sejarah peradaban manusia. Setiap pahlawan mempunyai senjata pamungkas yg bernama Noble phantasm yaitu objek berupa senjata atau mantra yg menjadi objek ikonik dari legenda pahlawan tersebut"

"Dari 14 kartu itu, aku telah membuka 3 kartu. Pertama adalah class Saber yaitu class yang sangat ikonik dengan pedang di dalam kartu class Saber yg ku perolehan terdapat  jiwa pahlawan Siegfried, dia adalah seorang pahlawan hebat yg telah mengalahkan naga Fafnir, dari dia aku mendapatkan pedang pembunuh naga yaitu Balmung. Yang kedua adalah class Lancer yaitu pengguna tombak, aku berhasil menerima warisan dari pahlawan hebat Ulter yaitu Cu Chulain, dari dia aku mendapatkan tombak merah  Gae bolg."

"Dua senjata ini telah sering ku tunjukkan padamu, dan tadi saat akan menolong mu aku harus membuka class Rider yg sangat bagus dalam mobilisasi agar aku dapat cepat sampai menolong mu. Dari class Rider aku memperoleh Bellerofon yaitu Noble phantasm dari Dewi yg di kutuk yaitu Medusa"

Saat mendengar penjelasan Raven, Elena terkejut dan merasa agak iri. Bukan kah itu curang? Dia telah melihat 2 senjata yg di gunakan Raven dalam bertarung dan kekuatan dari kedua senjata itu saja telah mengalahkan kekuatan dari senjata Es kerajaannya, dan sekarang dia telah melihat yg ketiga. Dia juga merasa bahwa Raven belum menggunakan kekuatan penuh dari 2 senjata awalnya.

Dia merasa iri karena dengan adanya 14 kartu itu bukankah dia bisa bebas dari cengkeraman ayah nya dengan mudah?

Saat Raven melihat wajah Elena dia berkata "aku tau bahwa semua ini kau anggap curang dan tidak adil, tapi kau harus tau Elena, menggunakan kekuatan dari 14 roh pahlawan tidaklah semudah itu, kau harus memiliki tubuh yg kuat untuk menampung kekuatan itu atau tidak....kau akan meledak. Bukan hanya itu, otakmu harus bisa menampung banyaknya pengalaman para pahlawan bahkan pengalaman mereka tentang pembunuhan dan pembantaian"

Saat Elena mendengar ini dia langsung kaget "berarti Raven kau.."

"Ya saat aku akan menolong mu, aku harus merasakan sakit yg luar biasa. Tapi aku tidak memperdulikan itu, aku akan tetap menolong orang yg ku cintai biar apapun bayaran nya"

Elena merasa bersalah dan bahkan menangis "maafkan aku Raven, aku tidak mengetahui penderitaan mu dan aku malah merasa iri denganmu. Aku adalah wanita yg tidak pantas di cintai oleh orang seperti mu"

"Dasar bodoh, apakah kau kira aku adalah pria bodoh yg berpikiran sempit?" Dia berjalan dan memeluk Elena "aku mencintaimu Elena, ada banyak wanita yg datang kepada ku tapi hanya kau yg bisa menaklukkan seorang pangeran putih"

Mendengar ini Elena malu dan berkata "terimakasih telah memilih ku"

"Tenang saja Elena, kau akan ku bebaskan dan cengkraman ayah mu. Kau akan bebas pergi kemana pun yg kau mau"

"Hmm aku percaya padamu Raven"

"Ok baiklah, jadi ayo keluar dari sini"

"Hmm ayo!!"

...

...

Mereka saat ini berdiri di depan pintu masuk dungeon, dan itu telah tertimbun batu

"Hmm ku rasa harus ku hancurkan dengan Balmung" kata Raven yg mau menarik Balmung dari Inventori nya

"Jangan Raven, kalau kau menghancurkan pintu itu menggunakan Balmung kita mungkin akan terkubur hidup-hidup" kata Elena

"Hmm kalau begitu hanya ada satu cara keluar dari sini, kita harus mengalahkan bos dungeon nya"

"Baiklah, ayo kita bantai bos dungeon ini!!!" Kata Elena dengan semangat

"Hahaha ayo"

Dalam perjalanan menuju ruangan bos, mereka melawan beberapa monster tapi dapat mereka tangani dengan kekompakan mereka selama setahun ini

...

...

"Akhirnya sampai juga" saat ini Raven dan Elena berdiri di depan sebuah pintu raksasa, pintu itu mengeluarkan aura mengerikan dari dalamnya

"Sudah siap Elena?"

"Ya ayo masuk"

Saat membuka pintu itu, mereka kaget melihat apa yg ada di dalamnya. Itu adalah tempat yg sangat mengerikan dengan banyak sekali tulang manusia maupun hewan, di sana berdiri seekor mahluk besar yg mempunyai kulit berwarna hitam dan memiliki 9 kepala.

"Sial" ucap Raven dengan kesal

Yang berdiri di depan mereka adalah monster Rank SS+ Hydra, dari 9 kepalanya dia bisa mengeluarkan berbagai macam serangan, baik elemen maupun hal lain seperti racun dan asam. Kulit hitamnya sangat keras dan kuat, dia adalah salah satu monster terkuat yg pernah ada.

Saat Monster itu melihat mereka berdua, seketika pintu masuk pun tertutup.

"Raven, ku rasa kita hanya bisa membunuhnya untuk keluar. Atau mungkin kita yang akan di bunuh" ucap Elena dengan pasrah

"Tentang saja Elena, aku mempunyai banyak kartu truf yg akan aku keluarkan saat berada dalam bahaya"

"Hmmm baiklah, aku percaya padamu"

Hydra itu pun meraung dan berjalan menuju mereka, 3 kepalanya seketika membuka mulut dan mengeluarkan 3 serangan elemen, yaitu api, air, dan angin. Tapi Raven dan Elena melompat dan berhasil menghindar dari serangan itu.

"Elena, kita serang dia secara bersamaan"

"Ya!!!"

"Pemotong darah"

"Es hampa"

Raven dan Elena mengeluarkan serangan mereka, Raven mengeluarkan serangan pemotong darah yg di ajarkan ayah nya. Dan Elena menggunakan pedang kerajaan nya.

Saat serangan itu mengenai kulit hydra, itu hanya meninggalkan luka yg kecil, karena itu hydra semakin marah dan menggunakan 5 kepala nya.

"Sial, ini tidak akan berakhir semudah itu"

I'm The Traveler WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang