06

573 85 20
                                    


S O L I D E


Mark terbangun dari tidurnya dan sudah tidak menemukan Tzuyu disampingnya. Mark melirik jam di ponselnya dan jam baru menunjukan pukul 5 pagi. Semalam, setelah Tzuyu datang, tiba-tiba Mark kembali demam agak tinggi. Mark sempat menggigil dan Tzuyu sibuk mengompres Mark. Mark yang sedikit-sedikit terbangun selalu menemukan Tzuyu yang masih terjaga lalu mengelus-elus kepala Mark supaya Mark bisa tidur. Bisa Mark pastikan kalau gadis itu tidak tidur semalam, tapi, kenapa sepagi ini Tzuyu sudah bangun. Biasanya kan mereka pernah bangun jam sebelas siang.

Mark keluar dari kamar dan begitu terkejut melihat Tzuyu yang berkutat di dapur rumahnya. Gadis itu terlihat serius dengan handphone yang digantung lalu dia mengikuti instruksi dari youtube.

"Tzu?" Panggilan Mark membuat Tzuyu berhenti.

"Ngapain turun? Udah disana aja, ini aku buatin bubur."

Mark menggeleng, dia malah mendekati Tzuyu ke dapur. Mark memeluk pinggang Tzuyu dari belakang. Menyandarkan kepalanya ke bahu Tzuyu dan mencium pipi Tzuyu berkali-kali.

"Udah sembuh? Udah nyosor-nyosor aja." Cerocos Tzuyu. Ia juga merasakan suhu tubuh Mark sudah normal.

"Udah, obatnya kan lo."

"Alah gembel."

Mark mendengus, "kok gitu? Gapercaya?"

"Gapercaya, orang lo masih ada hubungan sama Yeri." Nah, Tzuyu mulai ingat kejadian kemarin.

"Lo kok sama kayak Minggyu sih, nuduh gue masih punya hubungan sama Yeri. Padahal jelas-jelas lo tau, gue selalu sama lo kecuali pas bazar amal."

Tzuyu menatap Mark, agak manyun takut jika Mark bohong.

"Trus kenapa Minggyu mukulin lo?"

"Yaitu! Gue juga gak tahu! Dia dateng-dateng udah kayak bencong langsung nyerocos ngalor ngidul ngatain gue. Pas gue jawab dia gaterima trus mukul gue. Kecil-kecil gini gue juga bisa banting orang!"

Tzuyu mangap melihat gimana Mark cerita dengan menggebu,

"Jadi bukan karena kalian lagi ngrebutin Yeri?" Tanya Tzuyu takut-takut. Seharian dia overthingking masalah itu.

"Gue udah selesai sama Yeri, dan gak akan ada lembaran baru buat dia. Gue udah ganti buku dengan judul My Love, Tzuyu." Cheesy, tapi sukses bikin Tzuyu tersenyum. Dia langsung berbalik dan mencium bibir Mark singkat. Jujur saja, sejak bersama Mark, Tzuyu sangat suka curi-curi kesempatan ciumin Mark. Padahal dulu, Tzuyu tipe cewek yang jaim banget buat kissing. Tiga tahun sama Kak Jungkook juga hanya sekali mereka ciuman.

"Kurang ajar Minggyu! Awas aja besok ketemu, gue tonjok mukanya." Mark tertawa melihat Tzuyu yang jadi over dan lupa sama buburnya.

"Maafin gue Mark, gue gaada disaat lo butuh gue." Ujar Tzuyu,

"Gue gamau ganggu lo aja sih."

Tzuyu mengernyit, "ganggu apa?"

"Kemaren pas gue ngajak pulang, kepala gue udah sakit banget. Tapi karena lo nolak trus gue kesel si Jaehyun bawa-bawa Lisa, gue pulang sendiri. Karena apartemen lo jauh dari sekolah dan gue beneran udah kek mau pinsan ya gue pulang ke rumah aja. Trus tidur sampek jam satu gue telpon lo." Cerita panjang Mark tentang satu hari menjengkelkan kemarin.

Tzuyu mengusap lengan Mark, dia berpikir Mark sakit mungkin karena ketularan Tzuyu. Soalnya pas Tzuyu sakit, kondisi imun Mark lagi lelah, ni cowok malah tidur meluk dia. Jadi, penyakit Tzuyu di transfer ke tubuh Mark.

"Jangan gitu lagi ya, gue cemburu." Ucap Mark tiba-tiba. Tzuyu mengernyit.

"Gitu lagi apa?"

"Jangan bikin gue trauma sama Jaehyun lagi. Dia dapetin Lisa pas itu, gue gamau lo juga sama dia."

So-lide  ✅   ||  Mark - TzuyuМесто, где живут истории. Откройте их для себя