10

726 78 27
                                    

S O L I D E

"Kak, lo becanda kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, lo becanda kan?"

Itu kalimat yang diucapkan Minju, kala Tzuyu mengabari adiknya perihal kehamilannya. Tzuyu juga menambahkan mungkin hanya dengan cara itu orang tua mereka akan menyetujui hubungan mereka dan tidak ada perjodohan lain.

"Kak, lo lupa Mama Papa selalu wanti-wanti kita buat jadi perempuan terhormat? Gimana bisa lo hamil sementara lo belum nikah?"

"Gue gak mau pisah dari Mark." Jawab Tzuyu lirih,

Minju terdiam, dia gak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ketika Tzuyu mengakui tentang kehamilannya nanti di depan orang tua mereka. Mama Papa nya bisa menjadi orang tua yang anggun di berbagai situasi tapi juga bisa jadi kelinci yang bisa memakan anaknya sendiri.

"Gak gini caranya, kak."

"Gue tahu gue salah. Mark dan gue bakal pertanggung jawabin semua ini."

"Kak, ngomong doang gampang. Lo sama Mark masih bocah! Buat ngurus diri sendiri aja gak becus, gimana lo mau punya anak?"

Percakapan kali itu berakhir dengan Minju yang marah, kecewa, tapi juga sedih dan kasian melihat beban yang bakal dipikul kakaknya nanti. Minju gak yakin kalo Tzuyu siap punya anak. Dia juga kecewa kepada Mark yang dipikir bisa menjaga kakaknya tapi, malah menghamilinya.

Minju tau mereka saling suka, saling cinta, dan terpaksa melakukannya. Tapi, mereka tak berpikir konsekuensi nya lebih jauh.

Sementara itu Tzuyu hanya bisa terus berdoa dengan Mark yang terus menggenggam tangan  gadis itu erat. Hari ini, mereka memutuskan untuk mengatakan semuanya. Tentang mereka yang tak mau dipisah, tentang perasaan mereka dan tentang kehamilan Tzuyu kepada keluarga masing-masing.

"Maafin gue, Tzu." Gumam Mark yang langsung buat Tzuyu menoleh.

"Kenapa?"

"Apa yang dikatakan Minju bener. Gak seharusnya gue ngelakuin itu ke lo." Ucap Mark sembari menunduk, pikirannya kalut sejak semalam. Menyesali hal yang tak bisa di sesali.

"Lo nyesel gara-gara gue hamil?" Tanya Tzuyu dan langsung mendapat gelengan kepala Mark.

"Gue gak pernah nyesel tentang anak kita Tzu. Gue sayang sama lo, tapi gue ngerasa gagal jaga lo buat jadi wanita terhormat." Ucap Mark. Selanjutnya mereka hanya bisa menunduk, dan menghadapi semua konsekuensi yang bakal terjadi.

Mobil Mark memasuki kawasan rumah Tzuyu. Dan begitu mobil telah berhenti sempurna, dengan berpegangan tangan, mereka masuk ke dalam rumah dan disambut Papa Tzuyu yang sedang membaca sesuatu di MacBook nya.

Pria tua itu terlihat terkejut dengan kedatangan putrinya yang menggandeng Mark.

"Kamu pulang Tzu? Kok sama Mark?" Tanya Papa Tzuyu yang hanya diangguki Tzuyu. Tak lama, wanita paruh baya yang tak lain Mama Tzuyu, turun dari lantai dua. Wajahnya berseri ketika melihat putrinya datang, tapi juga kaget ketika ada Mark disampingnya.

So-lide  ✅   ||  Mark - TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang