Part 8

17.4K 358 12
                                    

"Kok bengong?? Ayo masuk aku uda beli tiketnya" ajak Vino menarik tangannku

Gimana ga kaget, si Vino mengajak ku ke Dufan. Well, aku pikir dia akan mengajakku pergi makan di restoran romantis, atau berjalan- jalan ke puncak, atau nonton ke bioskop. Yah hal - hal yang romantis. Tapi ini? Kencan macam apa di Dufan???

"La, aku belum pernah main ke Dufan" ujarnya jujur

"Ha???"

"Yah, temenin aku seharian ini main di Dufan ya" ajaknya

"Oke. Sekarang kita mau main apa dulu?"

"Emm apa yaa??"

"Komedi putar aja ajakku"

"Ha?? Kok komedi putar siih?"

"Yahh pemanasan dulu lah.." ajakku

Antrian di komedi putar sangat rame, kebanyakan adalah ank- anak kecil dan orang tuanya. Mereka menatapku dan Vino dengan perasaan heran. Haha lucu juga ngeliat tampang Vino yang Bete. Siapa suru.

"Gimana? Seru ga komedi putarnya?" tanyaku

"Gak!! Semua ngelihatin kita tau gak. Ayo naik yang lain aja. Ajaknya"

Dan jadilah kami berdua bermain di Dufan. Tertawa bersama seharian. Vino seperti anak kecil yang baru pertama kali ke Dufan semua permainan ingin di cobanya. Aku juga merasa bahagia melihatnya tertawa lepas.

Sekarang aku sedang duduk di bawah pohon. Kakiku pegal setelah 2 setengah jam bermain di Dufan dengan Vino. Vino datang membawakanku minuman dingin

"Ini.."

"Makasi Vin"

Dia tersenyum dan meminum minumannya

Dreet.. Dreet.. Drett..

Astaga! Raffa menelponku. Ada perasaan bersalah saat aku mengangkay telpon Raffa. Aku meminta ijin pada Vino untuk mengangkat telpon dari Raffa

"Halo Raff?"

"Kamu dimana yank?"

"Emm.. Anu.. Aku lagi liputan?"

"Liputan dimana? Kok Rame banget?"

"Hmm aku di Dufan yank"

"Haha.. Ngapain kamu disana? Mengenang masa kecil??" Raffa tertawa

"Hm liputan Raff"

"Sama Vino????"

"Iya Raff"

"Emang gak ada kameramen selain dia?"

"Raffa.. Aku.."

"Ya uda nanti kabarin aku ya" Raffa memotong pembicaranku

"Baik"

Aah Raffa, Maafkan aku, aku sudah berbohong padamu. Aku sedang tidak liputan tapi aku sedang berkencan dengan pria lain. Duh aku kok jadi jahat gini sih?

"Siapa? Raffa?"

Aku mengangguk dan menatap Vino sekilas.

"Kita cari makan yuk syang" ajaknya

"Sayang?"

"Kamu kan pacarku hari ini"

Vino memeluk pinggangku dan mengajak ku mencari tempat makan di restoran seafood kesukaanku.

"Aku bahagia La.." ujarnya setelah waitres pergi dari hadapan kami

"Kenapa?"

"Aku bisa menghabiskan waktu seharian denganmu La.. Aku bahagia. Taukah kamu ini mimpiku sejak dulu. Sejak kita pertama kali bertemu"

"Vin.. Aku sudah.."

"Sshh..!! Aku sudah tau kok" Vino mengenggam tanganku.

Ada perasaan haru saat Vino mengenggam tanganku. Ah Vino. Maafkan aku.. Aku tersenyum kearahnya dan mengenggam balik tangannya

**

Aku melirik jam di dinding kamarku sudah jam 8 pagi. Aku bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Tiba -tiba aku melihat seorang pria tampan dan rapi sedang duduk di meja makan sambil membaca koran. Dia menoleh kearahku dan tersenyum

"Pagi sayang.." sapanya

Aku berlari kearahnya dan memeluknya

"Raffa.. Aku kangen.." rajukku

Aku lalu duduk di pangkuan Raffa dan memeluknya meletakkan kepalaku di lehernya

"Lala.. Kamu kenapa sayang??"

Aku menggelengkan kepalaku dan mencium pipinya. Aku bisa melihat dia tersenyum dan mengusap rambutku.

"Kamu mau sarapan?"

"Enggak.. Aku mau beginii ajaa Raff" rengekku manja

"Lala.. Mandi dulu sana! Malu tau Raffa uda ganteng kamu masih bau aja" nenek tiba - tiba muncul dan membuat suasana romantis kami berantakan. Aku segera turun dari pangkuan Raffa dan segera pergi mandi. Namun Raffa menarik tanganku. Aku menolehnya

"Morning kiss" Raffa mengetuk ketukan bibirnya. Duh Raffa ini. Aku mencium bibirnya sekilas dan meninggalkannya mandi.

Raffa mengajakku berkeliling mencari kebutuhan bengkelnya. Karena lagi ramai pelanggan. Setelah seharian menemaninya shopping akhirnya dia mengajakku makan di restauran jepang ini.

"La, beso aku ada reuni dengan teman - teman SMA"

"Ohya? Di mana? Sama siapa aja?"

"Sama semuanya lah.."

"Jangan pergi ya Raff.. Please" rengekku

Aku bukannya egois ga ijinin tunangan aku pergi ke reuni itu tapi aku sangat ga tenang. Karena saat Reuni pasti ada Bella. Bella itu mantan pacar Raffa. Aku cemburu berat sama dia. Karena saat Raffa bersamaku dia berani menggoda Raffa di hadapanku. Bagaimana kalau tidak ada aku???

Raffa kan laki - laki normal. Melihat Bella yang cantik dengan baju kekurangan bahan begitu kaan bisa aja khilaf.. Jangan!! Jangan Raffaku..!!!

"Kamu masih cemburu?"

"Ya lah Raff.. Jangan ya??"

"Oke syang aku gak akan pergi. Demi kamu. Aku ingin menjaga perasaan calon istriku. Karena saat ini yang terpenting untukku hanya kamu"

Aku tersenyum mendengar ucapannya. Tapi aku juga merasa bersalah. Raffa begiu setia padaku tapi aku malah... Aaahh

**
Dua minggu setelah kejadian 'pacaran sehari' dengan Vino membuat jarak antara kami semakin lebar. Aku tidak lagi berpartner dengannya dan tidak pernah bertemu dengannya lagi. Aku menghindarinya.

Sudah banyak gosip beredar tentang aku dan Vino namun aku mengabaikannya. Biarlah.

"Lala.. Liat tuh ada anak magang baru centil deh" ujar Anita

Aku menoleh kearah pandangan mata Anita. Dan melihat seorang wanita muda berpakaian sexy sedang mengobrol dengan Sebastian dan Vino. Wanita itu mendekatkan dirinya dengan Vino. Entah mengapa dadaku terasa panas melihat pemandangan itu.

"Namanya Rere. Iih dia genit banget sama Vino deh. Aku ga suka!"

"Ooh iya biarkan aja" jawabku cuek mengalihkan pandangan sebelum aku menangis

"Kamu ga cemburu apa La??"

"Cemburu??"

"Iya, ngeliat Vino di deketin Rere"

"Ngapain? Ya gak lah.. Gak ada urusannya kali sama aku"

"Aah seriuus kamu??"

"Hmmm.."

"Ohya beso pesta ultahnya si Angel kamu dateng ga?? Harus bawa pasangan.."

"Maunya sih dateng tapi Raffa pasti gak bisa"

"Ajak si Vino aja daripada di embat Mak Lampir Rere"

"Ck!! Ngacoo kami Nit"

Author uda cape niih. Sudah kebut sampe part 8 haha.. Selamat membaca yaa dan tetap setia menanti yuhuu

CINLOKWhere stories live. Discover now