Part 11

16.2K 338 24
                                    

Heii ...
Mkasii buat yang setia nungu ceritaku uda ngevote juga.
Jujur ajaa.. Aku lebih suka di vote sedikit daripada sekalian banyak tapi ga dibaca ceritaku. Rugii donk aku nulisnya niih

Aku maunya sih di baca ceritanya, dikomentariin. Aku pasti bakalan dteng ke cerita kalian semua kok .. Buat baca ksih komentar dan tentu dengan baik hati memberi vote.

Mkasii yaa... Buat ciepulala yang setia setiapa saat - kaya rexona ajaa- nungguiin cerita abal - abal ini semoga ga kecewa ajaa deh ya...

**
Vino itu bener - bener deh. Apa coba maksud dia sekarang. Huh aku bener - bener jengkel di buat olehnya.

Pertama, dia datang ke Bandung nyusulin aku, sampai aku dan Raffa harus perang dingin. Kedua, tadi di Lift dia menciumku

Flash back on :

Aku berjalan memasuki lift menuju lantai tempat kerjaku tiba - tiba seseorang mencegat pintu lift yang akan tertutup. Ya, itu Vino. Dia nyengir kuda aja di hadapanku. Aku membuang muka cuek. Ish! Mau menghindar malah ketemu apes bener!!

"La, kenapa sih kamu ngejauhin aku gini?" tanyanya

"Enggak biasa aja"

Vino menarik tubuhku dan memepetkan badanky di pojokkan lift

"Vin, jangan kaya gini ah malu tau"

Posisi aku sangat berdekatan dengan Vino. Vino mengunci tubuhku dengan tubuhnya wajahnya begitu dekat dengan wajahku. Perlahan dia memiringkan wajah dan dia lagi lagi menciumku. Vino melumat bibirku membuatku benar - benar lemas. Namun aku buru - buru tersadar sebelum terbuai cumbuannya, mengingat pintu lift bisa terbuka kapan aja. Aku mendorong tubuh Vino kasar.

"Tolong ya Vin. Jangan kamu ulangi lagi perbuatan mu ini. Hargai Raffa" ujarku tegas

"La, kamu mencintaiku juga. Kamu menikmati cumbuanku. Lala jujurlah pada perasaanmu"

"Dengar ya Vin. Raffa adalah tunanganku dan jangan pernah berpikir aku akan berpaling" ujarku tegas

Pintu lift terbuka dan aku buru -  buru meninggalkan Vino. Aku tidak kuat lama - lama berada di dekatnya. Ini gak baik buat jantungku.

Flash back off

Dan yang ketiga saat Raffa mengirimkan sms yang mengatakan bahwa Raffa sedang ada di kantin, Vino juga mengirimkan pesan padaku

From : Vino

Aku akan bicara pada Raffa. Mungkin ada baiknya jika Raffa mengetahui perasaan kita

Apa sih maunya Vino ini? Arrgghh aku mengacak acak rambutku frustasi

"La kenapa kamu?" tanya Anita

"Enggak aku gak apa - apa"

"Yakin? Di bawah ada Raffa tuh tapi sama Vino"

"Apa? Ha?" aku kaget mendengar kata - kata Anita

"La.. Cinta bisa membuat seseorang menjadi nekat dan hilang akal La" ujar Anita

"Nit.."

"Aku tau, Vino sangat mencintai kamu. Terlihat di matanya. Saranku kamu harus bisa bersikap tegas dan memilih salah satunya La"

Aku menunduk dan tiba - tiba Anita memeluk tubuhku. Memberikan ketenangan dalam tubuhku.

Aku berjalan menuju kantin dan menemukan Vino dan Raffa tengah berbincang - bincang dan mereka terlihat tertawa bersama. Aku berjalan mendekati mereka berdua

"Hai yank" sapaku pada Raffa

"Naah ini dia putri cantik kita sudah datang" ujar Vino yang di balas cekikian dari Raffa

"Kemana sih yank? Aku daritadi nunggu di sini. Untung ada Vino disini"

"Santai bro, kita kan temen yaa ga?"

"Haha bener - bener tuh. Teman kan harus saling berbagii.. Ayolah bagi cerita cinta lo sekarang, gue kan uda tadi cerita tentang gue dan Lala"

"Haha... Kalau aja si Lala bukan tunangan lo, uda gue pacariin aja si Lala.."

Aku kaget mendengar pengakuan si Vino. Pria ini benar - benar nekat. Aku melirik sekilas kearah Raffa raut wajahnya biasa aja. Aku hanya diam tanpa berminat ikut campur dalam obrolan mereka

"Haha lo bisa aja.. Lala ini emang cewe the Best dalam hidup gue"

"Hahah.. Iya gue tau kok, Lala emg wanita perfect. Gue aja yang normal kalo ga inget lo uda gue embat si Lala.."

"Hehe.. Coba aja kalo lo bisa,, hahah .. Udah ceritaiin donk tentang wanita itu"

"Haha.. Oke oke, dia seorang wartawan juga, tingginya sekitar 165cm, rambutnya sebahu, wajahnya cantik senyumnya manis dan tawanya bikin ikab mati bro, klepek - klepek"

"Hahah.. Mirip Lala deh ciri - cirinya bro"

"Hahah.. Mirip lah ya.."

Aku mulai siaga 1 nih.. Bener- bner si Vino nyari masalah. Apa coba maksud dia dengan bilang naksir dengan wanita yang ciri - cirinya aku banget. Vin.. Gue mutilasii juga lo.

"Raff.. Pulang yok" ajak ku pada Raffa

"Yaailah La.. Kamu kok buru - buru gitu?? Takut aku pacarin si Raffa ya"

"Ga lah!! Ngaco!! Aku mau kangen - kangenan sama Raffa yayang" ujarku

Aku sengaja memanasii Vino agar sadar untuk tidak berbuat nekat. Aku menarik tangan Raffa pergi menjauh dari Vino yang menatapku horor.

Yey, uda mau End niih.. Sory ya kalo ceritanya ngegantung ato enggak sesuai selera pemirsah sekalian.. Hehe

Maaaf yaa.. Sampai jumpa di part selanjutnya

CINLOKWhere stories live. Discover now