23. Malam Pertama [21+]

417 20 0
                                    


PLAKK!!

"ENAK AJA BIJI KARET! BESAR KAYAK TONGKAT BISBALL GINI KOK!"

BUGHH!!

Kamu menendang perut Jungkook membuat pria itu bangkit dan memegangi perutnya.

"ANJ*NG!! NGAPAIN KAMU NENDANG-NENDANG PERUT AKU!!"

Kamu menunduk menatap Junior Jungkook dengan seksama membuat pria itu menarik selimut untuk menutupi aset berharganya.

Kamu menarik selimut yang menutupi Junior Jungkook lalu bersiap untuk menampar aset berharga Jungkook.

PLAKK!!

"AKHHH!!! KIRA-KIRA DONG KALO MAU MUKUL!! BISA-BISA KAMU GAK BISA BUNTING NANTI!"

"Nyenyenyenye ... gak urus. Lagian punya kamu kecil banget sih."

BRUKK!!

"Banyak ngomong!"

Jungkook melucuti pakaianmu meski kamu menahan lengan pria itu, hingga kini kamu benar-benar full naked.

"Heh, heh!! baik-baik yah masukinnya, aku masih kesegel."

Jleb.
Jleb.

"Akhhhh ... ANJ*NG!! MAIN SODOK AJA!"

Jungkook tak memperdulikanmu. Ia hendak menggoyangkan pinggulnya namun kamu menahannya.

"Jangan genjot dulu, sini aku jelasin yah. Katanya kalo nganu-nganu tanpa pemanasan itu bisa menyebabkan cedera. Jadi kamu harus--Ahhh ... GUE BELUM SELESAI NGOMONG ANJ*R!!" protesmu begitu tanpa aba-aba Jungkook malah menggerakkan pinggulnya.

Jungkook berhenti menggenjot, dia melirik ke bawah begitu merasakan sesuatu yang mengalir mengenai Juniornya. Itu adalah darah.

Jungkook menatap mu, kamu juga menatapnya dengan tatapan tajam.

"APA? HAH!!"

"B-Beneran masih kesegel?"

Kamu berdecak sebal, lalu menarik tengkuk Jungkook dan menyatukan bibir kalian, perlahan melumatnya pelan sementara Jungkook mulai menggenjot kembali.

Kamu memalingkan wajahmu membuat ciuman kalian terlepas. Jungkook semakin menggenjot tubuhmu.

"Ahhhh ... Ahhh ... Mphhhhh ... Yeshhh ... Ahhh" Kamu mendesah tak karuan, perlahan meremas rambut Jungkook.

Jungkook semakin mempercepat temponya membuat ranjang juga ikut berdecit. Bunyi persatuan kulit kalian juga terdengar nyaring memenuhi ruangan ini.

Plok
Plok
Plok

Bunyi itu semakin nyari seiring pergerakan Jungkook yang semakin cepat.

"Ahhh ahhh uhhh ahhh mphhhh ahhh umphhhh." desahmu tak karuan.

Crot
Crot

"Aaahhhhhhh." Kamu mendesah panjang begitu Jungkook mengeluarkan cairannya didalam rahimmu.

"Ganteng doang, belum 5 menit udah keluar duluan."

"Ouhh ... nantangin yah." ujarnya songong. Ia kembali menggenjot tubuhmu membuat kamu mendesah kuat.

---

Pukul 06.21 Pagi.

Jungkook tengah berada di meja makan. Ia menatap lurus kedepan karena masih merasa sangat mengantuk, ia tidak bisa tidur dengan pulas karena kamu memiliki kebiasaan ngorok dan banyak gerak hingga tadi malam Jungkook berkali-kali jatuh ke lantai akibat kamu tendang.

"Jungkook? udah bangun?"

Jungkook berbalik untuk menatap ibunya yang baru saja keluar dari kamar.

"EMAS, EMAS, EMAS!!!" kagetnya.

Jungkook berdecak sebal, "Dimana-mana orang kaget itu biasanya nyebut atau ngabsen penghuni kebun binatang, Mama malah nyebut emas."

"Ya namanya juga sultan, kagetnya pasti beda lah. Lagipula itu bawah mata kamu udah menghitam, kurang tidur?"

Jungkook mengangguk, "Semalam Jungkook gak bisa tidur. Liat nih."

Jungkook mengulurkan tangannya, memperlihatkan beberapa luka lebam dilengannya, ada juga dileher dan perutnya akibat kamu tendang semalam.

"Pas Jungkook nganu-nganu juga beda. Jungkook kayak bukan nganu-nganu tapi malah lebih ke tawuran sama istri sendiri."

Cklek!

"Eunggghhh ... akhhh seger banget." ujarmu sambil melenguh saat keluar dari kamar.

"Pagi, Mama." ujarmu lalu segera memeluk ibu mertuamu itu.

"Pagi, sayang. Gimana tadi malam?"

Kamu melirik ke arah Jungkook, "Gak asik, baru 24 ronde udah tepar duluan dia."

Jungkook melayangkan tatapan protes. 24 ronde dia bilang 'baru'? padahal yang memimpin semalam adalah Jungkook terus, wajar jika Jungkook kelelahan.

Kamu berjalan mendekati Jungkook lalu menatap mata pria itu, "Itu kantung mata apa arang? hitam bener."

Jungkook segera meraih tanganmu namun kamu menepis dan memukul tangan Jungkook.

"Gak baik sembarangan nyentuh anak perawan."

"TEMPUR 24 RONDE KAMU BILANG MASIH PERAWAN!! PERAWAN PALAMU KEJENGKAL!!"

.
.
.
.
.
.
.

TBC

SUAMI DARI MUSUH [END]Where stories live. Discover now