🪔 d u a p u l u h s a t u

17 4 0
                                    

Pernahkah dalam pikiran mu sendiri kamu masuk ke dalam demensi masa lalu, untuk merubah takdir hidup? Tapi berujung membuat dirimu masuk kesana lebih dalam dan terjebak di dalamnya.

Itu semua terjadi pada Ethan Aishwarya, setiap malam Ethan selalu bertanya-tanya kenapa dia bisa ada di sini. Dan tentu saja jawabannya adalah buku yang dia pinjam di perpustakaan bulan lalu, andaikan saat itu dia tidak meminjam buku tersebut pasti dia dan teman-temannya tidak akan seperti ini.

Saat ini Ethan sedang pusing melihat pemandangan di depannya itu yaitu Samuel sedang adu mulut dengan Felix. Sedangkan Kevin, Mark, Brian, dan juga Adam sudah meleraikan mereka tapi tetap saja gagal.

Samuel si emosian dan Felix si keras kepala, mereka adu debat tentang upacara pembukaan Exylon.

"Oke gue nyerah nahan mereka bye!" Ucap Kevin dengan pasrah.

"Tinggalin aja itu mereka berdua," sahut Mark diangguki oleh Brian.

Baru beberapa detik mereka berempat meninggalkan Samuel dan Felix tiba-tiba

BRAK!

"AKU SUDAH MERENCANAKAN INI JAUH-JAUH HARI! KAU TIDAK TAU APA-APA CUKUP DIAM SAJA!" teriak Felix ke arah Samuel.

Samuel yang terkena semprotan amarah Felix tentu tidak terima membuat emosinya naik ke puncak.

"INI JUGA DEMI SEMUANYA RAKYAT LO JUGA AKAN SENGSARA! EXYLON ITU SUDAH TERIKAT 7 ELEMEN TIDAK BISA DIUBAH!!" balas Samuel yang tidak kalah ganas.

"Aku putra mahkota maka aku berhak atas semua keputusan yang diambil!"

"Percuma jabatan lo aja yang tinggi tapi tidak otak lo!"

Ethan terkejut begitu juga yang lainnya, mereka semua terdiam saat mendengar ucapan pedas Samuel.

Samuel maju selangkah di hadapan Felix, matanya menatap nyalang sedangkan Felix hanya membalas dengan tatapan dingin.

"Lo putra mahkota tapi tidak memiliki otak ya?" Kata Samuel dengan nada lirih.

"Jaga bicara mu Samuel! Saya bisa memenggal kepala anda detik ini juga," desis Felix.

"Silahkan! Silahkan saja! Jika anda tidak ingin Exynos hancur maka pikirkan kembali perkataan saya!" Ucap Samuel lalu berlalu keluar dari ruangan Felix.

Ethan menatap kepergian Samuel dengan wajah sendu, dia menghembuskan napas sejenak. Ethan berjalan ke arah Felix lalu memberikan buku yang berisi tulisan Winter tentang Exylon yang kemarin malam dia baca.

Felix menatap bingung buku itu, "Apa ini?" Tanyanya.

"Itu adalah penjelasan dari Exylon, Winter yang menuliskannya."

Felix membuka buku tersebut dia cukup mengerti tulisan di dalamnya, raut muka Felix berubah setelah membaca tulisan Winter. Ada rasa bersalah di dalam hatinya karena membentak pada Samuel, padahal Samuel sudah berkata benar.

"Apakah aku keterlaluan?" Tanya Felix pada Ethan.

"Sedikit Yang Mulia," jawab Ethan dengan takut-takut.

"Sepertinya aku perlu mengontrol emosi dan sifat keras kepala," ucap Felix dengan rasa bersalah.

"Tenang saja Yang Mulia. Pasti Samuel akan memaafkan anda! Lagipula Samuel itu muka sangar tapi hati yupi," sahut Ethan sambil tersenyum ke arah Felix.

"Ya terimakasih, kalian boleh pergi sekarang."

Ethan mengangguk lalu berjalan keluar disusul oleh Mark, Kevin, dan juga Adam. Sepanjang perjalanan kembali ke kamar, mereka hanya diam-diam saja. Karena tidak tahan keheningan akhirnya Adam angkat bicara.

✓┊͙ HELLEVATOR [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang