Book 1 🌼

2.2K 184 0
                                    

Sebagai pewaris tunggal dari keluarga yang masuk dalam jajaran keluarga berpengaruh, biasanya anak mereka akan di didik sedemikian rupa untuk menjalankan bisnis keluarga selanjutnya, namun ada perbedaan dari biasanya soal didikan itu, anak yang masih duduk di bangku SD kelas 4 ini sangatlah tergila-gila dengan dunia bisnis. Tanpa paksaan ia dengan senang hati belajar tentang bisnis bahkan merecoki orang tuanya sendiri jika diabaikan.

Bukan hanya dia, di Negara seberang ternyata ada yang bersifat sama sepertinya. Bedanya dia sudah memegang salah satu anak perusahaan milik keluarganya. Laki-laki tampan ini sering kali membuat koleganya kena mental kala perbedaan umur mereka yang terpaut sangat jauh.

Bisa disebut kecil-kecil cabe rawit.

Nampaknya darah pembisnis keduanya sangat kental.

🦢

Cinta pandangan pertama bukanlah sebuah mistos belakang. Tidak percaya? Tanya kepada Tuan Muda Lee.

Hari itu pertemuan antar kolega keluarga Lee menghantar Tuan Muda Lee bertemu dengan jodohnya.

Pernyataan Tuan Muda Lee waktu itu menjadi perbincangan hangat sekaligus menghebohkan. Lamaran dadakan Tuan Muda Lee kepada Nona Muda Adyatama. Terlebih lagi latar belakang kedua keluarga ini berpengaruh di Negara masing-masing, Korea-Indonesia.

Pada awalnya dua anak ini duduk bersebrangan disamping orang tua masing-masing. Nona Muda Adyatama menebarkan aura cantiknya menyapa setiap rekan kerja dari sang Ayah. Sapaan terakhir tertuju kepada Tuan Muda Lee yang dari awal sudah menatap intens Nona Muda Adyatama.

"Hallo~ saya Karina Radeya Adyatama, salam kenal."

"Lee Jeno, salam kenal."

Nona Muda Adyatama ngangguk, terus bilang, "Saya dengar anda sudah menjalankan salah satu anak perusahaan keluarga anda, apa itu benar?"

Tuan Muda Lee tersenyum menanggapi pertanyaan Nona Muda Adyatama, "Itu benar."

"Anda hebat sekali"

"Terima kasih atas pujiannya Nona Muda Adyatama."

"Ini bukan pujian Tuan Muda Lee, tapi kenyataan. Ah... Saya jadi ingin meminta salah satu perusahaan juga."

"Tidak perlu memegang sepenuhnya Nona Muda Adyatama, tanpa memegang pun anda sudah bisa memberikan kemajuan pesat kepada perusahaan induk keluarga Adyatama. Tidak ada apa-apanya dengan saya yang hanya memegang anak perusahaan."

"Tuan Muda Lee tahu dari mana?" Nona Muda Adyatama membulatkan matanya terkejut.

"Nona Muda Adyatama lupa kalau perusahaan keluarga kita adalah rekan bisnis?"

"Oh iya... Saya melupakan itu, hahaha.."

Tawa merdu Nona Muda Adyatama memenuhi Indra pendengaran Tuan Muda Lee. Indah sekali.

Tepat di akhir acara, Tuan Muda Lee meminta izin kepada Appa nya untuk mengatakan sesuatu sebelum acara benar-benar berakhir.

Semua mata tertuju kepada Tuan muda Lee. Langkah tegasnya mendekati Nona Adyatama yang tengah menatapnya bingung. Terlebih lagi Tuan Muda Lee ini berlutut sambil memegang salah satunya tangannya.

"Apa yang anda lakukan Tuan Muda Lee ?"

"Nona Muda Adyatama kalau anda tidak keberatan, maukah anda menjadi pendamping hidup saya?"

DUAR 💥

🦢

Anak umur 7 tahun sudah berani melamar anak orang. Cuma Lee Jeno seorang ( ◜‿◝ )

Adyatama LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang