🐨🦋|🐨🐺 [2] end.

4.5K 303 109
                                        

dua hari junkyu mendekam dikamarnya. dua hari pula ia tidak menyentuh apapun selain nikotin ditangannya. dia kembali menjadi perokok.

perpisahannya dengan haruto jujur saja sangat menyakitinya. lebih dari kejadian itu, mengetahui bahwa sekarang ia tak ada lagi hubungan dengan si manis membuat junkyu merasa hampa.

lima tahunnya ternyata benar-benar sia-sia. cintanya hanya dianggap sesuatu yang mudah untuk haruto. tapi jujur saja kenangannya tetap indah, junkyu tak mengelak.

sedang asik bergelung dengan masalalu, tiba-tiba belnya berbunyi.

junkyu yang sudah muak mendengar banyak bel sejak dua hari terakhir itu akhirnya memutuskan untuk beranjak dan membuka pintunya untuk pertama kali setelah dua hari.

dan bukan seperti ekspetasinya yang menganggap bahwa itu adalah teman-temannya lagi, malah eksistensi park jeongwoo yang hadir di sana. dengan wajah pucatnya sambil menunduk dalam,

"k-kak, boleh bicara sebentar?" ujarnya pelan,

junkyu yang awalnya memasang tatapan tajam seketika menghela napasnya sebelum mempersilahkan pemuda itu masuk ke kediamannya.

jeongwoo masuk, lalu terkejut ketika mendapati apartemen sahabat kakaknya itu sangat berantakan.

mulai dari pecahan gelas, foto-foto yang dibalik, dan beberapa barang berserakan dilantai, membuat jeongwoo meringis, pasti junkyu sangat marah saa itu.

jadi dengan inisiatif, jeongwoo membereskan barang-barang junkyu, merapikan bantal sofa yang terjatuh dilantai dan lainnya, walaupun rasa pusing sedikit mengganggunya.

junkyu yang kembali dari dapur dengan menenteng segelas susu coklat dan kopi dibuat mengernyit,

"kakak yakin kamu kesini bukan buat beresin apartemen kakak," ujarnya sambil menyimpan gelas susu coklat itu diatas meja, sebelum duduk disofa,

"tinggalin aja. gausah diberesin, biarin" katanya, membuat jeongwoo seketika mengangguk patuh dan duduk disebrang junkyu setelah meraih gelas susu coklat itu.

"kalo tujuan kamu kesini mau minta maaf, gaperlu. kakak ngerti kamu cuma korban dan gatau apa-apa tentang kakak sama haruto" ucap junkyu membuat jeongwoo melirik sekilas kearah yang lebih tua,

junkyu terlihat berantakan, dengan kantung mata yang terlihat celas itu. matanya pun terlihat merah,

"kakak... gapapa?" tanya jeongwoo pelan,

membuat junkyu seketika memalingkan muka cepat, sebelum akhirnya menutup wajahnya dengan sebelah telapak tangannya.

pertanyaan jeongwoo seakan mengingatkan kembali rasa sakit dan kenangannya bersama haruto. ini juga alasan junkyu tak menerima siapapun temannya berkunjung, junkyu tak ingin terlihat lemah begini. karna jujur saja, ia tidak baik.

ditengah tangisnya, tiba-tiba junkyu merasakan sebuah tangan melingkar dibahunya, dan sesuatu memberatkan kepalanya.

itu adalah jeongwoo, yang memeluknya.

"gapapa kakak, nangis aja. aku ngerti kok, lima tahun... pasti sakit ya?" ucap yang lebih muda pelan,

junkyu melingkarkan tangannya dipinggang yang lebih muda, mencengkram kaos pemuda itu sambil menyalurkan rasa sakitnya selama dua hari ini.

setelah beberapa saat, jeongwoo melepas pelukan itu setelah menyeka air matanya sendiri yang ikut mengalir, dia akhirnya ikut duduk disebelah junkyu,

"aku minta maaf ya kak, kalo aja aku cari tau dulu dan ga terlalu jatuh ke haruto, mungkin kakak gaperlu pisah sama dia sekarang" ucap yang lebih muda penuh penyesalan,

JUNKYU HAREMDonde viven las historias. Descúbrelo ahora