🐨🍀 junshiho ⚠️

2.6K 108 54
                                        

hillou.
sedikit tips, kuskus crita inih, tlong diperhatikan timelinenya yh biar ga bingung

ini tw ⚠️ contain a suicidal description(?), a slight fantasy(?), dan sex without consent.

jadi dimonghon kbijakan buffak iboek sekalian trimakatsieh.

🐨🍀

mashiho memijat keningnya sendiri ketika dia lagi-lagi terbangun ditempat asing yang sama sekali tak dia kenali.

dengan susah payah mashiho meraih segelas air dimeja sebelah kasur yang entah kenapa selalu ada disana setiap ia terbangun dengan tenggorokan yang rasanya benar-benar sesak dan terbakar ini.

mashiho terdiam sejenak, menetralkan rasa pening dikepalanya sebelum menatap sekeliling guna mencari sesuatu yang sekiranya bisa ia gunakan untuk mengetahui waktu.

dan tak butuh waktu lama untuk ia mendapatkan sebilah handphone di laci meja yang sama tempat ia menemukan segelas air tadi.

tanggal 24 juni, 2015.

mashiho menghela napasnya pelan. lagi-lagi terbangun ditanggal yang sama, dengan tahun yang berbeda.

lalu dia mulai mencari memo dihandphone yang sama, dan ia mendapati kalau umurnya sekarang adalah dua puluh tahun.

"dua puluh, ya?" mashiho menggumam, menatap informasi tentang dirinya dalam memo itu,

"apa ada yang akan berubah diumur ini?" sambungnya lagi, menatap lamat-lamat potret dirinya yang nampak begitu muda di masa ini.

ah ralat, dia memang selalu muda.

setelah dirasa cukup dengan acara merenungnya, mashiho mulai bergerak untuk bangun dari kasurnya dan keluar dari kamar untuk menuju ke kamar mandi. berusaha untuk memulai hari senormal mungkin, walaupun semua pada dasarnya memang sudah tak normal sejak selalu.

setelah membersihkan diri, di hari itu mashiho putuskan untuk memakai pakaian terbaik dilemarinya. sebuah celana bahan dengan mantel panjang dilengkapi dengan topi baret marun dikepalanya.

setelahnya mashiho berjalan keluar dan membawa langkahnya menjauh dari flat housenya disisi kota itu. membiarkan takdir untuk melakukan sisanya.

🐨🍀

"aduh! eh, maaf maaf" ujar satu pria yang tadi sempat menabrak tubuh mashi hingga pria kecil itu terduduk ditanah sekarang.

pria lainnya itu dengan reflek langsung mengulurkan tangannya, berniat membantu mashiho untuk bangun.

namun lagi-lagi mashiho cuma dibuat diam mematung diposisinya itu, kala matanya menangkap figur yang kini berdiri dengan tinggi dihadapannya.

wajah itu, perawakannya, caranya bicara. ah, wanginya juga. semuanya ternyata masih sama.

pria berparas menawan itu memang selalu terasa seperti musim panas. dengan aroma cendana yang menyapa indra pencium mashiho, seakan aroma itu sudah menyatu dengannya secara keseluruhan.

dia tak lain dan tak bukan, adalah junkyu. kim junkyunya yang selalu mashiho kenal dengan baik dan masih begitu jelas diingatannya seperti baru kemarin.

"hey? kamu gapapa? apa kita perlu ke klinik?" interupsi pria itu lagi, kini nampak ikut berjongkok dengan wajah yang khawatir.

dan seakan dibangunkan realita, mashiho kembali sadar akan posisinya yang sekarang masih terduduk ditanah.

JUNKYU HAREMWhere stories live. Discover now