Bertemu dengan pemilik Villa, 'sungguh pria yang cantik,' batinnya.

1.9K 394 42
                                    

"Permisi."

Kim Dokja berjalan ke dalam dengan sopan sambil mengucapkan salam.

"Apa yang kamu lakukan, nak?" Tanya Eruhaben sambil mendengus melihat tingkah Kim Dokja yang lucu.

"Eh, aku merasa aku harus melakukan ini Tuan. Aku merasa kalau aku harus memberikan kesan yang baik supaya bisa diterima sama orang-orang disini," jawab Kim Dokja malu-malu.

"Tidak perlu melakukan hal itu, nak. Orang-orang yang tinggal disini tidak terlalu peduli dengan hal seperti itu."

"A-ah... begitu."

Eruhaben hanya bisa tersenyum melihat betapa gugup anak itu saat ini.

Mereka berjalan lebih jauh dan menaiki tangga untuk ke lantai paling atas. Di sana hanya terdapat satu ruangan yang sangat besar.

Kurasa ruangan ini adalah tempat dimana pemiliknya tinggal, begitu pikir Kim Dokja.

Tok tok—

Eruhaben mengetuk ruangan itu sebelum membukanya dan masuk ke dalam bersamanya.

Di dalam sana Kim Dokja melihat seorang pria cantik dengan kulit pucat dan rambut merah yang sangat indah. Mata coklat pria itu bagaikan batu Rhodolite yang bersinar kemerahan.

"Ah, Anda sudah datang kemari, Eruhaben-nim?" pria cantik itu bertanya.

"Begitulah, aku sudah menemukannya."

Pria itu memutar kepalanya untuk melihat Kim Dokja dengan seksama.

"Apakah dia adalah anak yang memiliki aura yang sangat kuat itu? Tapi aku tidak bisa merasakan apapun darinya," pria itu bertanya sambil memiringkan kepalanya dengan malas.

"Aku juga merasa aneh karena tidak bisa merasakan apapun darinya. Tapi aku yakin itu dia karena aura yang kuat itu berhenti saat aku melihatnya," ucap Eruhaben-nim sambil menghela nafas.

"Hmmm... siapa namamu, nak? Kamu terlihat masih muda. Bisa kamu beritahu aku bagaimana caramu berada di tempat ini?"

Kim Dokja yang melamun akhirnya sadar bahwa pria cantik itu berbicara kepadanya. Dia berpikir itu salah pria cantik itu karena membuatnya jadi salah tingkah.

"Aku... namaku Kim Dokja, Tuan. Aku tidak yakin bagaimana aku bisa berada di tempat ini, karena sejauh yang bisa kuingat aku sedang bersama dengan teman-temanku sebelum tiba-tiba semuanya gelap, dan saat aku membuka mataku aku sudah berada di hutan ini," jawab Kim Dokja dengan mata berkaca-kaca.

Kim Dokja berpikir bahwa dia berakting dengan sangat baik hari ini.

"Seperti itu."

◆◇◇◆

"Seperti itu."

Cale menjawab dengan tenang cerita anak itu. Mendongak, Cale melihat betapa kurusnya anak itu. Cale berpikir siapa orang tuanya dan mengapa mereka tidak memberikan anak mereka makan dengan baik.

'Dia bilang namanya Kim Dokja, kan? Sepertinya dia anak yang menjadi korban dewa sialan itu lagi. Tch.'

"Baiklah Kim Dokja. Aku harus memperkenalkan diriku dulu. Namaku Cale Henituse. Villa ini adalah tempatku tinggal saat ini. Apakah kamu keberatan untuk tinggal di villa ini untuk sementara waktu?"

'Aku tidak bisa hanya membiarkan anak kecil seperti dia untuk tinggal di jalanan, kan? Kuharap dia bersedia tinggal disini bersama semuanya agar aku bisa melihat apa yang sebenarnya dewa sialan itu lakukan.'

Cale melihat anak itu menjawab dengan gugup,"Umm... saya justru sangat berterimakasih karena Tuan Cale bersedia menerima saya untuk tinggal di tempat ini. Kalau Tuan tidak menerima saya, saya tidak tau dimana lagi saya harus berada."

"Bukan masalah besar. Hanya saja apakah kamu tidak keberatan dengan bersama banyak orang lainnya?

"Aku tidak masalah, Tuan Cale. Aku bersyukur karena Tuan Cale bersedia memberikan tempat tinggal dan makanan."

Cale merasa anak itu menyedihkan karena dia sangat senang hanya karena dapat tinggal dan dapat makanan untuk dimakan. Tentu saja Cale tidak membiarkan hal tersebut muncul di wajahnya.

"Ayo pergi, Kim Dokja. Aku akan memperkenalkanmu dengan anggota keluargaku," Cale tersenyum tipis saat mengajak anak itu pergi.

"Ah— baik, Tuan."

Kim Dokja tergagap saat menjawab ajakan pria cantik itu.

"Tidak perlu malu-malu, nak. Bajingan sial itu sudah mengajakmu seperti itu, artinya dia sudah menerimamu," ucap Eruhaben saat berjalan di depannya.

'Benar. Aku harus tinggal di tempat ini dan menemukan jalan untuk kembali dalam prosesnya. Oh, aku juga harus menemukan cara untuk mengembalikan tubuhku seperti semula.'

Kim Dokja mulai bertekad lebih dari sebelumnya.

'Aku harus cepat supaya aku tidak tertinggal.' batin Kim Dokja.

Saat itu Kim Dokja tidak tahu... bahwa perjalanan ini akan menjadi hal yang tidak akan pernah dilupakan dalam hidupnya.

Mari menistakan Cale dan Dokja『Slow Update』Where stories live. Discover now