24. pedwar ar hugain: dim ond y teimlad

7.9K 1K 153
                                    

Siang itu di Pusat Kota N,

Setelah puas mengajak Giselle yang tidak menyukai berbelanja barang diskonan akhir tahun di tengah-tengah mall pusat kota N, berbelanja hingga Giselle kelelahan. Sebagai permohonan maaf, Nindy kini mengajak Giselle untuk having brunch atau breakfast and lunch di restaurant dimana Nindy telah terdaftar sebagai member regular disana. Yaitu adalah restaurant Laperouse.

Laperouse, sebuah restaurant brunch yang cukup ramai yang terdapat di tengah-tengah jantung kota N. Untuk menyantap hidangan bersama teman atau rekan kerja di tempat ini, diutamakan orang yang telah melakukan reservasi terlebih dahulu, barulah sisa seatnya akan di berikan pada customer reguler.

Sehingga, akan kesulitan menemukan seat yang kosong apabila tidak melakukan reservasi terlebih dahulu ataupun bukan merupakan pelanggan reguler dari restaurant brunch khas Leefreelion ini meskipun berada di kota N di negara Amethys.

Nindy merupkan salah seorang customer reguler dan setiap harinya, Nindy selalu melakukan brunch atau lunch ditempat ini sehingga Nindy telah mendapatkan meja khusus untuknya yang disediakan oleh Laperouse.

Restaurant mewah ini hanya open pada saat brunch atau lunch saja, yakni sekitar pukul 10.30 am hingga pukul 2.30 pm saat weekdays dan 3.30 pm saat weekend, menurut waktu kota N, negara Amethys.

Karena susahnya mendapat sebuah seat di tempat ini, tak jarang, list reservasi acapkali mengalami pembludakan hingga berminggu-minggu berikutnya, dan inilah yang terjadi saat ini, restaurant tengah benar-benar ramai sekali.

Lupakan hiruk pikuk keramaian di restaurant, Giselle yang baru pertama kali makan di tempat ini memesan sebuah choco muffin dan Nindy memesan sebuah Croissant beserta beberapa kue kering sebagai pelangkapnya.

Melihat Giselle yang hanya menatap muffin nya tanpa minat, padahal biasanya gadis itu sudah melahap habis kudapan favoritnya tersebut. Aneh. pikir Nindy.

"Ada apa gigi? ada masalah?' tanya Nindy hati-hati. Meskipun sudah sangat lama bersahabat, Giselle adalah orang yang benar-benar tertutup dan jarang membicarakan masalahnya.

"Nin, kau tak akan mengerti," Giselle mendesah. "Ini tentang pria".

Kejujuran yang tidak disangka-sangka oleh Nindy, membuat designer magang sekaligus stylist cantik itu terbatuk-batuk karena tersedak potongan croissant.

Setelah mengulurkan segelas air putih pada Nindy, Giselle melanjutkan perkataannya. "Kau tahu kan nin, aku selama ini tidak pernah punya pacar sungguhan. Sedangkan kakek dan nenekku selalu mendesakku untuk segera mencari suami, minimal pacar lah.

Dan kau tahu sendiri bahwa aku tak ingin menikah ataupun melahirkan anak. Haruskah aku mengenalkan Heeseung sebagai kekasihku? Pada kedua orangtuaku?"

Bola mata Giselle menatap Nindy penuh harap, berharap bahwa sahabat tersayangnya ini memberikannya sedikit nasihat berharga untuk masalahnya.

Tampaknya Heeseung, salah seorang temannya dari fakultas lain yang pernah dikenalnya melalui organisasi mahasiswa, dan pernah bertemu juga dengan Nindy, sempat 'membuat Giselle bergetar' karena manner yang dimiliki oleh pria muda yang kaya itu.

Bahkan, Heeseung pernah memberikan sebuah jam Rolex dengan harga fantastis pada Giselle sebagai hadiah ulang tahun.

Kata 'membuat Giselle bergetar' bukan berarti Giselle benar-benar menyukai atau jatuh cinta atau melibatkan sesuatu yang berbau hati pada seseorang. Namun, lebih pada kata 'mampu membuat seorang Giselle terkesan' dan pada akhir kalimat ini, Giselle akan membuatnya tetap menjadi teman alias mengukuhkannya dalam zona friendzone, karena tidak ingin membuat segala sesuatunya menjadi canggung.

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang