26. chwech ar hugain: madarch a siocledi

6.5K 1K 268
                                    

Malam itu, keluarga Aishgard mengundang keluarga Aldavarren untuk merayakan syukuran berhasilnya proyek mereka di kota M, negara Amethys.

Dan kesempatan ini akan dipergunakan sebaik-baiknya oleh Maximillan untuk meminta pertanggung jawaban Edgar terhadap Anna.

Oleh karena itu, Maximillan turut serta mengundang Anna dan ingin membicarakan hal ini kepada para tetua agar Edgar bertanggung jawab karena telah menghamili Anna.

Para tetua adalah orang yang bijak, untuk itu, Maximillan yakin mereka akan langsung mendesak Edgar untuk menikahi Anna apabila Edgar ingin mangkir dari tanggung jawabnya.

Maximillan melihat Anna telah datang dan kini menunggu di taman belakang mansion keluarga Aishgard. sedangkan di dalam living room, para keluarga dari pihak Aishgard maupun Aldavarren telah hadir pula.

Kini, mereka telah berpindah ke ruang makan dan memulai menyantap hidangan yang disediakan. Termasuk Maximillan yang sedari tadi bergerak gelisah, dan mata Winter yang tajam memperhatikan gerak-geriknya sedari awal.

Ketika semua telah menyisihkan alat makannya, barulah Maximillan membuka pernyataannya.

"Maaf, saya ingin membicarakan suatu hal yang penting dengan kalian semuanya disini, termasuk dengan kakek William, kakek buyut Sebastian, dan nenek Amina Aldavarren"

"ooh.. ada apa, cu? tentang pertunanganmu dengan putri keluarga Avell ya? tenang saja cu, nenek tua ini sudah mendengarnya. Nenek yakin, pasti kakek buyutmu dan lainnya juga tidak masalah, benarkan kak Sebastian?" ujar Nenek Amina tidak dapat menyembunyikan raut wajah senangnya.

"ho ho ho.. tentu saja! cicit laki-laki satu-satunya akan menikah! kakek renta ingin akan memberikanmu sebuah villa di kota B. Selamat cicitku..ho ho ho, jangan lupa segera berikan kakek renta ini cicit buyut begitu kalian resmi menikah nanti"

"Terima kasih banyak perhatiannya kakek, namun yang saya maksudkan bukan pernikahan saya, namun tentang kak Edgar"

Edgar yang tadinya meminum jus mangganya, langsung menghentikannya dan menatap Maximillan dengan raut wajah yang terkejut.

"Aku? mengapa denganku? Nindy baik-baik saja, dan pendekatan kami lancar. kurasa kami tidak ada masalah, tapi memang kami belum membicarakan masalah pernikahan" jawab Edgar simpul.

Mendengar perkataan Edgar, Maximillan hanya mendengus kesal. Apakah Edgar sekarang hanya akan bertindak sok polos dan tidak mengerti penderitaan Anna? batin Maximillan mendumel kesal.

Maxmillan kemudian dengan yakin mengangkat suaranya dan menatap tajam Edgar.

"Ini bukan tentang Nindy, semuanya. Tapi tentang Anna, gadis polos lain yang kini tengah mengandung anak kak Edgar."

Seakan petir menyambar, kedua keluarga terkejut. Sementara Zack hanya menatap tajam Maximillan dan melihat kesekelilingnya mencari keberadaan Anna yang mungkin bersembunyi di rumah ini. jadi ini maumu, jalang? cihh.. awas saja kau nanti.

Sementara Edgar yang mendengar perkataan Maximillan hanya mengernyit dan menggelengkan kepalanya. Dengan geram Edgar berceletuk.

"Terakhir kali aku bertemu Anna satu tahun lalu, sebelum aku lulus pendidikan magisterku di universitas. Apakah mencium seorang gadis ketika mabuk dapat menyebabkan gadis tersebut hamil? ck. hebat sekali ciumanku, bahkan kejadian aku menciumnya sudah tiga tahun yang lalu. Aneh sekali baru hamil sekarang. Nindy saja yang kucium puluhan kali belakangan ini belum hamil juga" balas Edgar kesal.

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang