Bagian 18: The real game gonna start now

12K 1.2K 40
                                    

"Apa yang bisa membuatmu memaafkanku, Taeyong?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Apa yang bisa membuatmu memaafkanku, Taeyong?"

Jaehyun menatap dengan penuh kegelisahan. Sejak hari itu, Taeyong terlihat benar benar marah secara terang terangan kepadanya. Tidak ada sepatah kata yang lelaki manis itu ucapkan setiap harinya.

Taeyong terkekeh pelan, lalu menatap tajam Jaehyun.

"Kau menginginkan ku memaafkanmu, begitu?"

Kediaman Jung tersebut terasa hening seketika. Kedua sejoli yang biasanya mengisi dengan celotehan, kemesraan dan hal hal random lainnya kini tengah berpisah secara batin karna tembok tinggi yang dibangun oleh Taeyong.

Jaehyun menggapai tangan kurus tersebut dan menggenggamnya erat, "Ya.. aku mohon maafkan aku."

"Satu syarat?"

Jaehyun terdiam ketika mendengar dua patah kata keluar tanpa ragu dari bibir tipis tersebut.

Kenyataan adalah kenyataan. Takdir menyatukan kedua insan dengan sifat keegoisan, keserakahan, dan kelicikan pada diri mereka masing masing. Batu bertemu batu.

Keuntungan adalah hal yang selalu mengisi kedua kepala tersebut. Jaehyun menggigit bibirnya, ia tau bahwa syarat yang akan diberikan Taeyong bukanlah syarat seperti satu potong kue berlapis krim keju. Namun ia tidak boleh membuang buang kesempatan dimana Taeyong mulai memberinya kesempatan untuk dimaafkan.

"Baiklah. Satu syarat."

Taeyong tersenyum licik, ia menatap kedepan secara lurus lalu mengeluarkan selembar kertas yang terlihat penuh dengan tulisan hitam.

"Tanda tangani ini."

Jaehyun terdiam melihat kertas itu, mulai membaca dari atas hingga bawah isinya. Ia membelalakan matanya demi membaca ulang kata demi kata yang tertulis disana.

"Tapi— Taeyong"

"Katakan tidak jika kau memang tidak menginginkan untuk dimaafkan olehku" Taeyong terdiam menatap Jaehyun yang terlihat begitu ragu dengan apa yang harus ia lakukan.

"B—baiklah"

Taeyong tersenyum puas, lalu menghadiahi satu kecupan ringan di pipi kanan Jaehyun.

"Aku memaafkanmu"

Dengan Jaehyun yang masih mematung. Semoga ia tidak menyesali hal yang baru saja ia lakukan.

 Semoga ia tidak menyesali hal yang baru saja ia lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang