Ini cerita tentang Jung Jaehyun yang dijodohkan dengan salah satu teman dekatnya, Lee Taeyong.
Ini bukan kisah cinta tentang sosok yang dijodohkan, saling membenci lalu saling mencintai. Melainkan tentang Jaehyun dan Taeyong yang sama-sama berpikir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekertaris Kim sedang manatap kosong layar didepannya.
Sesungguhnya, ini adalah hari yang ia tunggu tunggu. Tidak ada pekerjaan, tidak ada rapat dan lain lainnya yang pastinya memusingkan kepala.
Sekertaris Kim berdecak kesal ketika menemukan sudah pukul 10:00 pagi tapi tidak ada tanda tanda kedatangan bos cantiknya itu. Ia memicingkan mata ketika menemukan siluet sosok pria bertubuh tinggi sedang datang kearahnya, itu bukan pria kemarin kan?
"Selamat pa—gi"
Putus sudah harapan Sekertaris Kim, ketika menemukan sosok yang datang bukanlah Jung Taeyong, melainkan sosok yang memberi marga Jung tersebut.
"Kau? Sekertaris istriku, bukan?" Jaehyun terlihat sedikit memicingkan matanya, menelisik dari atas sampai bawah pakaian wanita itu yang terhitung sangat terbuka.
"Benar, sajangnim" sekertaris Kim menudukkan kepalanya dalam, terlalu malas untuk berusuan dengan lelaki bongsor didepannya.
"Kenapa, sepertinya aku pernah melihatmu disuatu tempat?"
Sekertari Kim menggigit bibirnya gugup ketika pertanyaan yang terlalu tepat sasaran tersebut keluar dari bibir seorang Jung Jaehyun.
"Sepertinya anda salah lihat, tuan. Saya tidak pernah menghadiri pesta pesta perusahaan atau semacamnya" jelas sekertaris Kim dengan tangan yang sudah memainkan ujung kemejanya yang terbuka.
"Lupakan, dan satu lagi. Gunakanlah pakaian yang baik untuk bekerja dan—- itu, kenapa kau membawa rokok saat bekerja?"
Sekertaris Kim memutar bola matanya malas, yang tentunya tidak dilihat oleh Jaehyun.
"Maaf, sajangnim. Lain kali saya tidak akan membawanya."
Perkataan itu tidak terbalas ketika sekertaris Kim melihat siluet Jaehyun yang masuk kedalam ruangan pribadi bos nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
