☆BlessMe☆

8 2 0
                                    

Hembusan angin itu perlahan menerbangkan suraiku, seolah membelai dan memberikan sebuah ketenangan.
Mata ini hanya bisa menerawang ke depan, menatap begitu banyaknya hiruk-piruk kehidupan yang terjal.
Senyuman yang tidak pernah aku hapuskan dari bibirku, menjadikan aku lebih kuat. Aku bisa tersenyum lebar meski hanya dengan sedikit kekonyolan.

Jangan membakarku seperti ini, jangan meninggalkan aku sendirian.
Terkadang aku butuh sosok itu (dirimu) yang senantiasa ada dan siap untuk menopang dan menggenggam erat tanganku kala aku akan terjatuh.
Namun apa dayaku, aku hanya hanya bisa berharap dan berharap.

Semuanya seperti kilat yang hanya lewat dan menghilang, berkali-kali hal itu terjadi, hanya menciptakan gemuruh yang tak berujung, berakhir pada tetesan bening yang perlahan mulai turun dan membasahi bumi.
Perlahan Liquid bening yang mengalir itu menyapu lembabnya pipi ini, terasa hangat, dan asin saat mengalir ke dalam bibir.
Hujan menghalangi semuanya, menyembunyikan akan air mata yang ikut mengalir deras.
Gemuruh guntur yang saling bertautan, menyamarkan suara isak tangis yang tak terpendam.

Sesak, seperti ada sebuah tangan kasat mata yang merogoh dalam dada dan memeras jantung ini. Membuatnya terasa semakin sakit oleh kenyataan yang menampar diri akan sebuah mimpi yang tak kunjung pasti, semuanya begitu rumit jika harus di ungkapkan.
Biarkan semuanya menjadi curahan yang terpendam, yang hanya Tuhan saja yang tau akan apa yang ku rasakan.

Mata ini hanya bisa terpejam dan bergumam dalam diam di dalam keheningan malam.

Aku menyuarakan sebuah harapan....

"God, Bless MyLife Please..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

□ Sweet Game NOT Squid Game □Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang